TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TobaTenun Perkuat Ekonomi Lokal lewat Perajin Tenun Batak

Sebagai bentuk dukungan W20 Summit di Sumut

Toba Tenun menggelar forum pertemuan sebagai dukungan menjelang W20 (Dok. Istimewa)

Medan, IDN Times - Dalam mendukung W20 Summit di Sumatera Utara, Toba Tenun menggelar acara bertemakan "Empowering Women in Rural Economies" yang dihelat di Glass House, di Mutia Garden, Medan, Rabu (13/7/2022) malam. Acara Tobatenun yang digelar bersama dengan BRI Prioritas ini membuka cakrawala publik terhadap isu peran perempuan dalam ekonomi keluarga.

Selain itu juga menunjang karya para perempuan perajin wastra daerah serta kontribusi mereka terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) daerah.

Himpitan ekonomi menjadi dorongan kuat bagi para perempuan desa di Sumatera Utara ikut mencari nafkah untuk menambah pendapatan keluarga demi mewujudkan kehidupan yang layak. Dengan minimnya  kesempatan pendidikan yang dimiliki, serta banyaknya perempuan Sumatra Utara yang tak sanggup ikut bertani bersama suaminya, membuat keterampilan menenun menjadi satu-satunya kemampuan yang dijadikan modal untuk mencari penghasilan tambahan keluarga.

Adapun kegiatan ini dilakukan di antaranya yakni pameran pop-up, sesi pagelaran busana, dan sesi talkshow.

Baca Juga: Tobatenun Kembangkan Komunitas Jabu Bonang di Sumut

1. Tobatenun berikan peluang perempuan perajin untuk kembangkan diri di tengah kesulitan ekonomi dan minimnya potensi desa

Toba Tenun menggelar forum pertemuan sebagai dukungan menjelang W20 (Dok. Istimewa)

Sejak tahun 2020, kehadiran Tobatenun memberikan peluang bagi para perempuan perajin disana untuk mengembangkan diri di tengah kesulitan ekonomi dan minimnya potensi desa.

Tak hanya melalui sejumlah pendidikan dan pelatihan teknik keterampilan, Tobatenun juga mendorong semangat wirausaha bagi para pelaku pembuat tenun untuk membangun jaringan kerjasama dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

“Membangun ekosistem perajin yang terampil, mandiri, dan berdaya, menjadi salah satu harapan kami untuk para pelaku pembuat tenun ke depannya. Oleh karena itu, kami menyambut baik agenda prioritas kelompok kerja W20 yang sejalan dengan misi kami dalam pemberdayaan ekonomi perempuan," beber Melvi Tampubolon, COO
Tobatenun.

Acara ini juga menjadi rangkaian kegiatan Road-to-W20 yang diselenggarakan menjelang W20 Summit di Danau Toba pada pekan depan nantinya.

"Sebagai bentuk penguatan dorongan kolaboratif dari berbagai sektor, khususnya para penggiat wirausaha yang hadir sebagai narasumber kali ini, maupun sebagai tamu undangan untuk terus berupaya memperluas advokasi kepada para pelaku usaha perempuan agar lebih berdaya,” tambahnya.

2. Ada 9 program pendidikan dan pelatihan peningkatan kapasitas keterampilan

Toba Tenun menggelar forum pertemuan sebagai dukungan menjelang W20 (Dok. Istimewa)

Selain itu, Melvi juga menjelaskan bahwa secara konkret, sampai saat ini Tobatenun telah menjalankan 9 program pendidikan dan pelatihan peningkatan kapasitas keterampilan.

Mulai dari pewarnaan benang, proses produksi, teknik tenun, menjahit, dan wawasan wirausaha, yang diharapkan dapat berguna untuk mengatasi berbagai tantangan ekonomi dan menambah pendapatan mereka di kemudian hari.

Selain itu, untuk memperkuat kapasitas wawasan perempuan, Tobatenun juga memberikan sesi konseling dan advokasi terhadap tindakan kekerasan domestik, yang diharapkan mampu membangun kesadaran kritis terkait peran gender serta hak perempuan terhadap perlindungan sosial, sekaligus meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Secara keseluruhan hingga saat ini, sebanyak hampir 200 penenun telah
menjalankan program penguatan perempuan penenun.

“Besar harapan kami, masyarakat akan banyak berkembang melalui sejumlah pemberdayaan perempuan dan sosial yang kami lakukan. Program pemberdayaan tersebut kami rancang dengan konsep ekosistem berkelanjutan. Yang niscaya menaikkan nilai kain tenun itu sendiri dengan material alam yang tidak merusak lingkungan, memberikan kenyaman perdagangan bagi semua pihak khususnya para penenun perempuan, dengan tujuan kesejahteraan bagi masyarakat komunitas penenun di Sumatera Utara,” beber Melvi.

Baca Juga: Cerita Rakyat Batak Angkola yang Banyak Dikenal Masyarakat

Berita Terkini Lainnya