TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pembahasan Menarik pada Debat Kedua Akhyar-Salman vs Bobby-Aulia

Diwarnai debat panas soal anggaran

Akhyar-Salman dan Bobby-Aulia (Dok.IDN Times/istimewa)

Medan, IDN Times - Debat putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Medan 2020 di Hotel Grand Mercure Medan, Sabtu (21/11/2020) menghadirkan pembahasan menarik. Dengan tema pelayanan publik dan pembangunan daerah, Calon Wali Kota Medan dan Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, dan Bobby Nasution-Aulia Rachman saling beradu visi misi.

Ada beberapa pembahasan menarik pada debat yang berlangsung 2 jam tersebut. IDN Times merangkum lima di antaranya.

1. Wujudkan Medan Cantik, Akhyar-Salman akan bangun flying garden dan hidupkan jalur sepeda serta becak dayung

Akhyar Nasution-Salman Alfarisi saat debat kedua Pilkada Medan 2020 (Dok.IDN Times/istimewa)

Salah satunya mewujudkan slogan Medan Cantik yang dinyatakan oleh pasangan Calon Nomor urut 1, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi (AMAN), mereka berencana akan membangun taman di atas ruko atau rooftop yang disebut flying garden.

Salman menambahkan, untuk mewujudkan kota Medan yang cantik, yakni nantinya mereka akan menyediakan jalur bersepeda menuju tempat kerja.

"Kita juga akan kembali menghidupkan becak dayung yang menjadi ikon Kota Medan. Memperluas taman-taman di atap rumah dan gedung bertingkat. Dan kita juga akan membangun taman di langit," sebut Salman Alfarisi menambahkan.

Baca Juga: Dampingi Bobby Nasution di Lokasi Debat, Begini Gaya Kahiyang Ayu

2. Bobby-Aulia akan lakukan transparansi kepada warga Medan dan terapkan Mal pelayanan publik

Bobby Nasution-Aulia Rachman saat debat kedua Pilkada Medan 2020 (Dok.IDN Times/istimewa)

Sementara itu, dari Paslon nomor urut 2 Bobby-Aulia menyampaikan pemerintah kota harus memiliki tugas untuk memberi jaminan pelayanan publik yang baik, cepat dan tepat. Namun, saat ini pelayanan publik di Medan justru mendapat penilaian yang tak begitu baik dari warganya.

Terlihat ada momen yang memanas saat adanya pembahasan indeks korupsi yang menempatkan Kota Medan di posisi buncit dari 12 kota di Indonesia. "Untuk menyelesaikan permasalahan pelayanan publik itulah, kami akan membuat sistem yang transparan, cepat dan tepat," ujar Bobby.

Aulia juga menambahkan bahwa untuk menjadikan sistem transparan, cepat, tepat dan pasti, dilakukan dengan membuat alur sistem dari lingkungan, kelurahan hingga kecamatan untuk memudahkan masyarakat. Salah satunya dengan penerapan merit sistem untuk manajemen Aparatur Sipil Negara yang berkualitas. "Nantinya kami juga akan menerapkan mall pelayanan publik," ungkap Aulia.

3. Konotasi "Ini Medan Bung" diubah jadi positif, jadi "Medan Tajir"

Bobby Nasution-Aulia Rachman saat debat kedua Pilkada Medan 2020 (Dok.IDN Times/istimewa)

Konotasi "Ini Medan Bung" disampaikan Bobby saat ini sering dimaknai negatif dikarenakan banyaknya masalah di Medan seperti banjir, jalan berlubang dan lainnya. Sehingga Bobby-Aulia akan mengubah makna tersebut menjadi positif.

"Ini Medan Bung dulunya positif, tapi kini negatif karena masalah nggak pernah usai, banjir, jalan lubang, narkoba, korupsi, ini buat negatif," kata Bobby.

4. Ada pembahasan memanas soal anggaran Rp30 triliun antara Akhyar dan Bobby

Akhyar Nasution-Salman Alfarisi saat debat kedua Pilkada Medan 2020 (Dok.IDN Times/istimewa)

Namun, ada momen panas saat pembahasan terkait soal anggaran Rp30 triliun. Debat panas ini berawal saat Akhyar melontarkan pertanyaan kepada Bobby.

"Saudara ada mengatakan bahwasanya ada anggaran Rp 30 triliun di Medan. Kami nggak tahu, mohon penjelasan angka Rp 30 triliun itu dari mana?" tanya Akhyar ke Bobby saat sesi debat.

Bobby kemudian menjawab bahwa, uang tersebut berasal dari APBD Medan selama 5 tahun terakhir.

"Saya juga ikut bingung kalau Udak (Paman Akhyar) nggak tahu dari mana Rp 30 triliun. Yang saya tahu, 1 tahun kurang lebih Medan punya anggaran lebih dari Rp 6 triliun dan masa jabatan 5 tahun. Jadi pembangunan dalam satu periode berarti anggaran kurang-lebih Rp 30 triliun, harusnya ada progres. Kalau pemimpinnya saja tidak tahu, bagaimana masyarakat?" ucapnya Bobby.

Baca Juga: Debat Panas Akhyar dan Bobby Soal Sumber Data Anggaran Rp30 Triliun

Berita Terkini Lainnya