Tantangan Pers Semakin Berat di Era Digital, Perlu Inovasi Kreatif
141 wartawan ikuti ujian PWI Sumut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Tantangan perusahaan pers semakin berat di era digitalisasi ini. Terutama media cetak yang belakangan semakin tergilas oleh perkembangan zaman. Untuk itu diperlukan inovasi-inovasi agar bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Hal itu disampaikan Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Sumatra Utara yang juga Ketua PWI Sumut, Farianda Putra Sinik pada ujian penerimaan anggota PWI Sumut di Le Polonia Hotel, Kamis (28/7/2022).
"Bidang yang terus kena pengaruh dan tak bisa dilepaskan perkembangan digitalisasi adalah perusahaan pers dan kaitannya dengan tugas jurnalistik. Jadi harus berani melakukan perubahan sesuai zaman," kata Farianda.
Baca Juga: PB PON 2024 Dilantik, KONI Pusat: Sumut Kebagian Satu Stadion
1. Pemerintah daerah juga punya tanggung jawab menyelamatkan media
Menurut Farianda adalah tingkat kepercayaan terhadap surat kabar menurun. "Dari data, tingkat kepercayaan terhadap surat kabar 36,3 perse . Dan media siber 37,2 persen. Pembaca surat kabar menurun tak terbantahkan. Semakin buruk saat pandemik.
Farianda mengatakan media harus melakukan langkah-langkah untuk terus bisa eksis. Termasuk melakukan upaya kreatif. Langkah yang dilakukan seperti konvergensi media. Inovatif kreatif. Pertahankan bangun dan perluas jaringan ke perusahaan, perguruan tinggi, sekolah, ciptakan pembaca baru, kerja sama dengan Pemda, perusahaan swasta dan lembaga.
"Pemda harus ikut bertanggungjawab menyelamafkan media cetak. Saya pernah bicara dengan gubernur Edy. Dia mendukung. Dia Surati bupati wali kota untuk kerjasama dengan perusahaan," tambahnya.
Baca Juga: Dewan Pers Minta DPR Kaji Ulang Pasal RKUHP yang Ancam Kebebasan Pers