TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Butuh Uluran Tangan, Bocah 7 Tahun asal Langkat Alami Jantung Bocor

Orang tua tak mampu membiayai pengobatan intensif

IDN Times/Handoko

Langkat, IDN Times - Namanya Bima. Dalam dunia pewayangan, nama itu merupakan sosok tokoh yang memiliki sifat tegar, gagah berani dan kuat. Ya, anak pasangan dari Safawi dan Ramdani warga Dusun VII, Desa Air Hitam Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Sumatera Utara, memang sekilas terlihat mewarisi sifat itu.

Meski didiagnosa dokter mengalami kebocoran jantung. Namun tidak membuatnya menjadi anak yg berdiam diri. Dirinya terlihat kuat dan selalu tersenyum serta bermain seperti anak di usianya tanpa menghiraukan penyakit yang menderanya.

"Meski kerap mengalami sakit, namun Bima tidak penah mengeluh. Dia terlihat tersenyum, tapi saya tahu dia sakit. Dia terus beraktifitas seperti anak seusianya," lirih Safawi, sembari memangku Bima, Rabu (21/8).

Baca Juga: Punya Indera Keenam, Pelajar Langkat Sering Kabur dari Rumah 

1. Bolak balik ke RSU Adam Malik, Bima butuh perawatan intensif

Melihat anak semata wayang yang membutuhkan perawatan intensif. Terkadang membuat Safawi, yang bekerja sebagai buruh kasar lepas, menghawatirkan kesehatan Bima. Segala upaya pun dilakukan untuk anak semata wayangnya agar sehat dan dapat tumbuh dewasa tanpa kendala apapun. 

"Sejauh ini kami terus berupaya. Mulai membawanya ke rumah sakit terdekat, perobatan alternatif dan usaha lainnya. Tapi, cuma sebatas itu yang bisa kami lakukan. Karena saya hanya sebagai buruh, jadi belum bisa memberikan perawatan yang terbaik untuk Bima," kata Safawai, dengan mata berkaca.

Dipaparkannya, akibat mengalami kelainan pada jantungnya, Bima harus secara rutin menjalani pengobatan di RSUP H Adam Malik (HAM) Medan dan saat ini Bima terus menjalani perawatan secara intensif. "Cuma itu yang bisa saya upayakan bang," kata dia.

2. Jika kelelahan sekujur tubuh Bima membiru

IDN Times/Handoko

Meski terlihat sehat seperti anak pada umumnya, namun jika terlalu lelah dalam bermain, kondisi Bima terlihat mengkhawatirkan. Sebab, jika terlalu kelelahan makan tubuhnya akan membiru, seperti kuku tangan dan kaki. Demikian juga dengan nafasnya yang tersengal-sengal. Sehingga kami harus terus mengawasinya agar tidak terlalu kelelahan. 

"Selain berusaha, saya dan istri hanya bisa berdoa agar ada jalan kesembuhan kepada anak kami Bima. Meski dengan keterbatasan biaya, kami akan terus berusaha," terang Safawi, di depan kediamannya yang terlihat terbuat dari tepas.

Baca Juga: Afiza Hisqia Lubis, Wakil Binjai di Festival Lomba Seni Siswa Nasional

Berita Terkini Lainnya