TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dianiaya, Korban Kerangkeng Langkat Tewas Usai Diceburkan ke Kolam 

Anak Bupati Langkat perintahkan korban diceburkan

Dewa PA Cs, anak kandung bupati langkat nonaktif jalani sidang secara online (IDN Times/ Bambang Suhandoko) 

Langkat, IDN Times - Sidang aksi dugaan penganiayaan di kerangkeng manusia Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana PA akhirnya digelar setelah jadwal berubah-ubah. Sidang dipimpin oleh Majelis Hakim Halida Rahardhini dan menghadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Langkat dan Kejaksaan Negeri Tinggi (Kejati) Sumut, serta Penasihat Hukum (PH) para terdakwa.

Pihak kepolisian tampak mengawal jalannya sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Stabat Jalan Proklamasi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Ada puluhan personil baik berpakaian dinas dan non formal yang mengawal persidangan, Rabu (27/7/2022).

Ada tiga berkas perkara yang dibacakan dalam dakwaan kali ini. Salah satu terdakwa yang terlibat mengikuti sidang adalah anak kandung dari Bupati Langkat Nonaktif Dewa Perangin-angin. Sidang digelar mulai pukul 10.00 hingga pukul 15.00 WIB.

Baca Juga: Jadwal Berubah-Ubah, 8 Terdakwa Kerangkeng Disidang Besok

1. Sarianto Ginting, korban kerangkeng tewas setelah disiksa dan diceburkan ke kolam

Dewa PA Cs, anak kandung bupati langkat nonaktif jalani sidang secara online (IDN Times/ Bambang Suhandoko) 

Ini merupakan sidang kedua, sidang pertama dibuka pada tanggal 21 Juli 2022 kemarin dan ditunda. Semestinya sesuai jadwal yang ditentukan, sidang pertama digelar tanggal 28 Juli 2022. Namun kembali dipercepat menjadi tanggal 27 Juli 2022.

Digelar secara online dengan menghadirkan Dewa Perangin-angin, sebagai salah satu terdakwa dari 8 yang mengikuti sidang dari Lapas Kelas I A Tanjunggusta.  Di ruangan sidang Prof Dr Kusumah Admadja. Persidangan dibuka majelis hakim dengan mendengarkan dakwaan yang dibacakan oleh masing-masing Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Langkat, Gery Anderson Gultom, Randy Tumpal Pardede, dan Juanda Fadli.

Seorang penghuni kerangkeng bernama Sarianto Ginting tewas seusai dianiaya di kerangkeng milik Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. Dalam kasus kematian Sarianto ini, Dewa Perangin-angin menjadi sosok yang turut serta menyebabkan korban tewas.

Sarianto Ginting dianiaya oleh tersangka Junalista dan Rajisman dengan cara dicambuk menggunakan selang kompresor, setelah keluarga melakukan permohonan untuk merehabilitasinya di kerangkeng karena merupakan pecandu narkoba.

"Keluarga Sarianto melakukan permohonan untuk merehabilitasi Sarianto di kerangkeng karena merupakan pecandu narkoba," kata Jaksa Penuntut Umum.

2. Tak ajukan asepsi, kuasa hukum minta sidang lanjutan hadirkan saksi

Dewa PA Cs, anak kandung bupati langkat nonaktif jalani sidang secara online (IDN Times/ Bambang Suhandoko) 

JPU menambahkan, Sarianto mengalami luka-luka di bagian punggung. Dewa Perangin-angin turut menginterogasi Sarianto, kesal dengan jawaban dan menyuruh Sarianto untuk memanjat besi kerangkeng. Saat itu, Dewa masih tetap menginterogasi Sarianto.

"Dewa Perangin-angin bersama dengan Hendra Surbakti langsung menganiaya korban.
Dewa memerintahkan Rajisman Ginting, memasukkan Sarianto ke dalam kolam ikan yang berada depan kerangkeng. Ironis, tubuh Sarianto tidak lagi muncul ke permukaan. Saat itu tersangka Rajisman Ginting menyuruh salah seorang penghuni kerangkeng untuk masuk ke dalam kolam mencari Sarianto," papar dia.

Lama mencari, penghuni kerangkeng melihat tubuh Sarianto sudah bersandar di saluran pipa yang berada dalam kolam. Sontak penghuni kerangkeng lain mengeluarkan Sarianto, dari dalam kolam. Tubuh Sarianto, diangkat dan diletakan di depan kerangkeng. Ketika di cek oleh Dewa, saat itu denyut nadinya sudah tidak bergerak.

Akibat kejadian ini, terdakwa Dewa Perangin-angin dan Hendra Surbakti alias Gubsar di dakwa, Pasal 170 ayat (2) Ke-3 KUHPidana atau kedua, Pasal 351 ayat (3) Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHPidana. "Bagaimana terdakwa, sudah mendengarkan yang mau disampaikan," kata Hakim.

"Sudah cukup yang mulia," timpal terdakwa Dewa.

Usai mendengar dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum. Ketua Majelis Hakim, akan melanjutkan persidangan kasus kerangkeng ini pada, Rabu (3/8/2022) depan. Dengan beragendakan untuk menghadirkan saksi-saksi, dikarenakan penasihat hukum tidak ingin mengajukan asepsi dan ingin langsung ke pokok perkara dalam persidangan.

Baca Juga: 8 Tersangka Kasus Kerangkeng Ditahan Kejati Sumut, Segera Disidangkan

Berita Terkini Lainnya