TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wabup dan Dirjen Kementan RI Bahas Masa Depan Pertanian Tapsel

Rangkaian kegiatan Silaturrahmi Ramadhan Wabup Tapsel

Wakil Bupati Tapsel Rasyid Assaf Dongoran mengadakan Road Show Ramadhan dengan bertemu Dirjen Sarana & Prasarana merangkap Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian RI, Jamil Haharap di Medan. (Dok. IDN Times)

Medan, IDN Times - Wakil Bupati Tapsel Rasyid Assaf Dongoran mengadakan Road Show Ramadhan dengan bertemu Dirjen Sarana & Prasarana merangkap Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian RI, Jamil Haharap di Medan.

Diskusi Silaturahmi itu juga di hadiri oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Kls II Medan Lenny Hartati Harahap dan Kepala Balai Besar Penyuluhan Pertanian Sumut-Kementan RI Ir. Agus Hrp dan Kadis Perkebunan Propinsi Sumut, dan disambung dengan Pertemuan dengan Lies Handayani.

Dalam pertemuan diskusi tersebut terlihat Wabup Tapsel mampu membawakan suasana keakraban yang penuh kekeluargaan bagaikan dialog dua arah antara Abang Adik dan Kakak.

Tujuannya membahas mengenai bagaimana pola pembangunan pertanian perkebunan masyarakat Tapsel kedepan di Tapsel bisa lebih di tingkatkan dan Petaninya bisa lebih sejahtera, tentunya pola pembangunan sistematis serta jangka menengah dan panjang.

Baca Juga: 2 Tahun Rani Hanya Lebaran Online, Bikin Keluarga Baru Sesama Perantau

1. 70 persen rakyat Tapsel adalah petani

Wakil Bupati Tapsel Rasyid Assaf Dongoran mengadakan Road Show Ramadhan dengan bertemu Dirjen Sarana & Prasarana merangkap Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian RI, Jamil Haharap di Medan. (Dok. IDN Times)

Terungkap Wabup Tapsel memaparkan secara singkat data dan potensi Pertanian Tapsel meliputi Sebaran Potensi Kopi, Padi, Kelapa dan Kakao

Rasyid Assaf Dongoran mengatakan 70 persen rakyat Tapsel adalah petani dan bagaimana agar Para Petani Tapsel berpikiran maju, petani membangun yang semangatnya kolaboratif artinya Petani Berbuat apa dan Pemerintah berbuat apa, kedua pihak mengerti bahwa ini demi masa depan Tapsel menjadi Produser hebat komoditi KPK (Kopi, Padi, Kelapa Kakao) di masa depan.

"Saya yakin, petani kami di Tapsel bukan tipe Petani Bantuan seperti yang selama ini di dengungkan sebagian oknum atau orang-oranh tertentu dengan mengatakan petani manja, sedikit sedikit minta bantuan, duduk penyuluhan minta honor dan selalu minta bibit ini dan itu tapi saat implementasi hanya bertahan sampai seremonial serah terima dan tanam panen 1-2 musim dan kemudian hilang lenyap, lalu minta lagi. Saya optimistis kedepan tidak seperti itu, pak Dirjen sudah berikan pandangan kepada saya," ungkapnya.

"Saya juga masih optimistis petani Tapsel itu pejuang dan malu menjadi petani cengeng, semoga lah, kita berdoa, ini pembangunan serius jangka panjang," tambah Rasyid.

2. Upaya dan usaha meningkatkan investasi pertanian

ilustrasi pertanian salah satu mata pencaharian utama penduduk negara agraris (Unsplash.com/Sandy Zebua)

Selanjutnya, Rasyid mengatakan bahwa dirinya berdikusi pola pembangunan Kredit Usaha Rakyat Pertanian dengan Dirjen dan pembangunan pertanian perkebunan rakyat dan menengah dan jangka panjang.

Dalam pertemuan yang diselingi canda diselingi sedikit adu argumen dan kritik, sama-sama disadari pentingnya road-map atau rencana strategi (Renstra) setiap komoditas atau Master Plan agar setiap langkah tahunan dalam upaya dan usaha meningkatkan investasi pertanian dan dampaknya dapat menjadi terukur, terarah dan berkesinambungan.

"Saya sudah pernah usulkan sejak 2021 awal tentang anggaran membuat Renstra/Master Plan Pengembangan Kopi Tapsel dan Renstra Pengembangan Perikanan Air Tawar Tapsel, Sosialiasi dan Revisi Renstra Pariwisata Berbasis Pertanian, tapi anggaran tersebut ternyata tidak berhasil di wujudkan, mungkin karena tahun 2021 dan 2022 kita masih terimbas dampak covid yang sebabkan itu, mungkin ya. Tuhan Suruh kita bersabar, bersyukur dan selalu beristighfar agar rezeki muncul lagi," ujarnya.

Baca Juga: [BREAKING] Sumur SMGP Diduga Kembali Bocor, Belasan Warga Dibawa ke RS

Berita Terkini Lainnya