Orang Indonesia Rata-rata Main Medsos 3 Jam Per Hari
Kehidupan kita tidak bisa lepas dari digital
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Operating Manager PT. Mega Laras Lestari Asrul Sani, S.T, M.Kom, M.T mengatakan berdasarkan hasil survei, orang Indonesia rata-rata menggunakan internet atau handphone hampir 9 jam per hari. Dari 9 jam tersebut, 3 jam di antaranya digunakan untuk bermain media sosial.
“Kalau kita menggunakan media sosial dengan baik tentunya kita bisa bersilaturahmi dan mendapatkan banyak informasi. Sebaiknya kita memposting konten-konten yang baik dan benar. Walaupun media sosial memberikan kebebasan namun tetap saja kita harus tetap mempunyai aturan dalam menggunakan media sosial,” ujarnya saat menjadi pembicara Webinar Literasi Digital di Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara dengan tema “Bijak Bermedia Sosial: Jangan Asal Sebar di Internet”.
Baca Juga: Perjuangan Panut Hadisiswoyo, 20 Tahun Menjaga Ekosistem Hutan
1. Kehidupan kita tidak bisa lepas dari digital
Dosen dan Praktisi, Indra Samsie menyampaikan banyak persoalan terjadi ketika kita berinteraksi dengan orang lain karena kita tidak memahami budaya mereka, kedua vidcall menjadi budaya sara, karena kita tidak paham terhadap konsep multikulturural terhadap lingkungan sekitar kita. Manusia adalah makhluk sosial. Maka mereka senang berinteraksi dalam dunia nyata maupun maya.
Ketua STAI-Nias, Muhammad Abdi Lubis, menjelaskan kehidupan kita tidak bisa lepas dari digital, hari ini sangat mustahil orang tidak punya digital. Bayangkan budaya kita ada sekitar 1.300 lebih dan 400 bahasa dan akan disatukan oleh media. Etika dalam bermedia kita harus bedakan media public (tv, radio) dan media sosial.
Media public hanya mengarah pada satu arah saja tetapi media sosial mencakup publik yang beragam Bahasa. Jika tidak ada etika, maka akan sering terjadi kriminal dan lain sebagainya, seluruh kegiatan kita di media sosial juga harus diseimbangkan dengan regulasi.
“Maka sangat rawan jika kita berhubungan dengan media sosial jika kita tidak punya etika dalam digital,” jelasnya.
Baca Juga: Donald Sihombing Tak Masuk Daftar Orang Terkaya Lagi, Ini Penyebabnya