TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mau Gerebek Rumah Warga, Eks TNI Ditangkap Subdenpom Binjai

Hamdani dipecat dari TNI karena kasus penipuan

IDN Times/Handoko

Binjai, IDN Times - Eks anggota TNI, Muhammad Hamdani membuat geger sebagian warga Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Langkat. Sebab, pria berambut cepak ini membuat onar di rumah seorang warga disana bernama Nur Ainun (45 tahun). 

Beberapa wargapun memadati kediaman wanita yang berprofesi sebagai guru SD ini. Kegegeran inipun mengundang perhatian Subdenpom 1/5-2 Binjai. Beberapa personil turun dan mengamankan Muhammad Hamdani, Senin (7/10).

Baca Juga: Polda Sumut Bentuk Tim Selidiki Kasus Bunuh Diri Aiptu Pariadi

1. Beralibi ada dugaan kumpul kebo

IDN Times/Handoko

Menurut Jefri selaku Kepala Dusun (Kadus) setempat, awalnya dengan alibi adanya dugaan telah terjadi kumpul kebo, Hamdani mengaku sudah mengajak personel Unit PPA Polres Binjai dalam operasi penggerebekan. Karena Hamdani menggandeng polisi, Jefri pun mengamini ajakannya untuk menggerebek rumah guru yang berdinas di SD Kabupaten Langkat tersebut.

Sesampai di rumah Ainun, keadaannya sudah gelap. Lampu pada rumah itu sudah tak menyala lagi. Pun begitu, pria yang akhirnya diketahui eks TNI ini tetap saja mau mendobrak pintu rumah Ainun. Namun, oleh Kadus menolaknya. Alhasil, Kadus memutuskan agar Hamdani mendapat pendampingan dari Bhabinkamtibmas.

Langkah ini diambil Jefri guna menghindari keributan di wilayahnya. "Saya bilang sama Hamdani agar didampingi Babinkamtibmas. Tapi tidak diperbolehkan olehnya. Malah Hamdani menyuruh saya untuk memanggil warga, tapi saya menolaknya," beber Jefri. 

"Memang Buk Nur Ainun sempat tidak membuka pintu, karena memang sudah larut malam. Akhirnya saya memanggil kakaknya, barulah pintu itu dibuka," tambah Jefri. 

2. Tuduh warga lakukan perselingkuhan

unsplash.com/ Max Rovensky

Setelah pintu dibuka, cekcok mulut tak terhindarkan antara Hamdani dan Nur Ainun.

"Awalnya Hamdani ngomong sama saya mau membuktikan kalau ada selingkuhan Ibu Nur Ainun. Ternyata dia bohong. Dia ngomong sama Bu Nur Ainun kedatangannya disebabkan perbuatan tidak menyenangkan melalui SMS," ujar Jefri. 

Lebih jauh, Kadus menceritakan, kalau Hamdani menyuruh personel Unit PPA Polres Binjai membawa Nur Ainun. Namun, Ainun menolak hingga coba menutup pintu rumah lantaran sudah larut malam. "Tapi Hamdani menahan pintu itu dan langsung masuk bersama rekan rekannya," beber dia.

Bahkan, kata Kadus, pecatan TNI yang buat onar ini juga menyuruh rekan-rekannya melakukan pemeriksaan ke seluruh ruangan hingga kamar Ainun. Saat penggeledahan berlangsung, Jefri mendapati kejanggalan. Adalah, melarang yang lain melakukan penggeledahan. Hanya rekan-rekannya saja yang menggeledah.

"Hamdani minta kami (3 orang Kadus-red) untuk memeriksa rekan-rekannya apakah membawa barang berbahaya atau narkotika. Kami memang memeriksanya dan tidak menemukan apa-apa," ungkap Jefri. 

Karena tidak ditemukan barang berbahaya atau narkotika, lanjut Jefri, akhirnya Hamdani kembali menyuruh rekan-rekannya untuk masuk ke dalam rumah Ainun melakukan penggeledahan. "Di situlah kami merasa aneh. Awalnya yang pertama diperiksa tidak ada apa-apa. Tapi pada waktu memeriksa yang kedua kalinya, ditemukan barang yang diduga narkoba dan peralatannya," ujar dia.

Baca Juga: Detik-detik Polisi Sergai Tembak Istri hingga Tewas Lalu Bunuh Diri

Berita Terkini Lainnya