Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tukar Uang Baru Online Jadi Ajang Penipuan, Warga Binjai Jadi Korban

ilustrasi orang memegang uang yang akan ditukarkan (pexels.com/Ahsanjaya)

Binjai, IDN Times - Lebaran Idul Fitri 1446 HIjriah tinggal menghitung hari. Berbagai kebutuhan masyarakat menjelang hari kemenangan mulai dipersiapkan. Seperti penukaran pecahan uang baru di bank-bank yang ada di Indonesia.

Muncul aturan baru tentang cara penukaran pecahan uang baru ini. Tahun ini, setiap orang yang hendak mendapatkan pecahan uang baru, harus mendaftar di situs PINTAR BI atau www.pintar.bi.go.id.

1. Warga merasa sulit mengakses pendaftaran digital, cari jasa tukar lewat online

ilustrasi penukaran uang baru di bank Mandiri (pexels.com/Robert Lens)

Situs yang dinilai masyarakat sulit untuk diakses karena kerap mengalami error. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab guna melakukan penipuan. Seperti dialami Devi Yulianti (25) warga Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatra Utara.

Wanita berhijab ini ditipu oleh salah seorang yang mengaku warga Jalan Pandega, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, bernama Ayu.

"Saat itu pelaku menawarkan jasa tukar pecahan uang baru di salah satu grup di Facebook yang tenar di Kota Binjai," kata Devi, bercerita awal mula aksi penipuan yang menimpanya.

2. Pelaku mematokan uang jasa penukaran kepada korban

ilustrasi uang (pexels.com/Pixabay)

Dalam postingan, jelas Devi, juga diperlihatkan gambar tumpukan pecahan uang baru. Kesulitan mendapat uang baru inilah, yang membuat Devi tertarik dan berusaha menghubungi pelaku secara online.

"Saya pesan lah sama pelaku ini pada tanggal 21 Maret 2025 kemarin. Jumlah pecahan uang baru yang saya pesan Rp 2 juta," jelas Devi.

Guna mempermudah komunikasi, papar Devi, mereka saling bertukaran nomor telpon dan nomor WhatsApp. "Pelaku meminta saya untuk mentransfer uang sebesar Rp 40 ribu sebagai tanda jadi. Karena jika kita pesan pecahan uang baru persatu juta. Dirinya meminta uang tanda jadi Rp 20 ribu," papar Devi.

3. Korban sempat mentrasfer uang jasa kepada pelaku

ilustrasi penukaran uang baru di bank Mandiri (unsplash.com/Mufid Majnun)

Karena hanya sebagai uang tanda jadi yang tidak terlalu besar untuk ditransfer, Devi mengamininya dan menlakukan transaksi atau mentrasfer. "Saya transfer ke aplikasi Dana pelaku. Kemudian pelaku membuat janji sama saya untuk ketemu memberikan uangnya," jelas Devi.

"Janjian ketemu hari ini atau Rabu siang, di simpang Komplek Binara, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara. Eh tiba-tiba saat saya mau menghubungi pelaku, nomornya sudah hilang dikontak WhatsApp saya. Saya pikir-pikir sudah lah, mungkin saya kurang bersedekah. Cuma bayangkan, mungkin ada puluhan atau ratusan orang yang bernasib sama dengan saya. Soalnya banyak yang komen di grup Facebook itu," timpal Devi.

Devi pun berharap agar kedepannya pihak bank mempertimbangkan cara menukar pecahan uang baru di tahun depan. Agar hal ini tidak dijadikan ajang penipuan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Saya rasa pihak kepolisian juga bisa menelusuri kejadian ini, supaya tidak banyak jatuh korban penipuan," tegas Devi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bambang Suhandoko
EditorBambang Suhandoko
Follow Us