Tarik Tas Korban Sampai Jatuh ke Aspal, 4 Perampok Ditembak Polisi

Johnny menjelaskan, keempat pelaku yakni Bobi Haryadi (28), Ragil Hendra Lesmana Silitonga (21), M Risky Agung (18) dan Rinaldi alias Bocil (21). Mereka diringkus dari rumah kosnya di Jalan Kapten Sumarsono Gang Dahlia, Medan Helvetia, Rabu (15/1) kemarin.

Penangkapan dilakukan berdasarkan laporan dari korbannya, Clara Elyda Sinaga (61), pada Rabu (8/1). Malam itu, korban dan anaknya mau pulang ke rumah dengan menumpangi becak motor. Pada saat melintas di Jalan Gatot Subroto tepatnya di dekat toko Roti Mawar, tiba-tiba tas korban ditarik dua pelaku mengendarai sepada motor Suzuki FU.

"Akibat kejadian itu korban terjatuh ke aspal jalan dan menderita luka di kepala belakang bagian kiri. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Advent," kata Johnny.

Berdasarkan laporan korban, lanjut Johnny, petugas Reskrim Polsek Medan Baru dan Polrestabes Medan melakukan penyelidikan guna meringkus pelaku. Kurang lebih sepuluh hari menyelidiki akhirnya keberadaan empat pelaku diketahui dan berhasil ditangkap.

Sewaktu diinterogasi mereka mengaku sudah berulang kali melancarkan aksi Curas di wilayah hukum Polrestabes Medan. Uang hasil kejahatan mereka gunakan membeli sabu dan dipakai bersama. "Komplotan ini sudah 26 kali beraksi di Kota Medan," ujar Jonny.

Mantan ajudan Presiden RI Joko Widodo ini menambahkan, spesialis curas itu kerap merampas paksa harga benda hingga korban terjatuh. Mereka juga dikenal sadis karena tak segan-segan untuk melukai korban.

Selain pelaku, petugas turut menyita barang bukti hasil kejahatan, narkoba sabu beserta alat isapnya (bong-red). Johnny menegaskan tidak akan berhenti sampai di sini. Katanya, dia akan terus melakukan pengembangan untuk mencari pelaku atau kelompok yang masih satu jaringan terhadap keempat pelaku.

Johnny juga mengimbau untuk pelaku lain agar segera menyerahkan diri. Jika tidak, dia akan memerintahkan jajarannya untuk tidak segan-segan memberikan tindakan tegas dan terujur kepada para pelaku kejahatan yang melawan saat ditangkap.

"Intinya, tidak ada tempat untuk para pelaku kejahatan di Kota Medan," tegas perwira lulusan Akpol 1996 itu.