Tarif Penerbangan Domestik Turun, PHRI: Okupansi Hotel Capai 80 Persen

Medan, IDN Times - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI Sumatera Utara Denny S Wardhana menyebutkan bahwa, okupansi hotel di Sumut mencapai 80 persen untuk momen Natal. Hal ini sesuai dengan target di wilayah Sumut.
Okupansi adalah tingkat kepadatan atau keterisian suatu bangunan atau ruangan.
“Okupansi 80 persen pada saat Natal, kalau di Tahun Baru belum tahu. Karena rata-rata udah banyak hotel berbintang itu buat acara. Untuk di Natalnya saja sudah 80 persen,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah menurunkan tarif penerbangan domestik ke berbagai tujuan di Indonesia mulai pertengahan Desember hingga awal Januari 2025, selama libur Natal dan Tahun Baru sebesar 10 persen. Sehingga, meningkatkan jumlah penumpang yang akan berlibur di akhir tahun. Kenaikan jumlah orang yang bergerak selama libur akhir tahun ini berimbas pada jumlah orang yang mendatangi sebuah wilayah.
1. Harga tiket penerbangan domestik berdampak pada hotel di Sumut

Menurutnya, harga tiket penerbangan domestik di Indonesia berdampak pada hotel khususnya diwilayah Sumatera Utara.
“Yang saya dapat info, penerbangan penuh. Terisinya 80 persen tapi kembali lagi kalau saya melihatnya untuk didaerah Sumut khususnya Medan kalau dari daerah Jakarta atau keterisian untuk pulang ke Medan ya mungkin bisa tapi kan lari pulang ke kampung bukan ke Kota Medan," jelasnya.
"Bisa mencapai keterisian 80 persen untuk di Natal. Tinggal saya bisa melihat pada tanggal 26 baru dapat informasi keterisian ya di hotel di Sumut," kata Denny.
2. Fenomena cuaca di Medan tidak terlalu berpengaruh

Sementara itu, fenomena cuaca di Sumatera Utara juga menjadi dampak. Namun, Denny menilai secara otomatis terutama kalau untuk di Kota tidak terlalu berpengaruh.
"Tapi kalau wisata mungkin ke arah Berastagi seperti adanya longsor, dan Danau Toba rawan juga. Seperti itu saja mungkin daerah wisata yang lebih berdampak. Kalau di Kota Medan tergantung tamu dari mana, kalau dari Aceh Kalan darat gak mungkin juga berpengaruh. Mungkin kalau wisata berdampak pada daerah Berastagi," tuturnya.
3. Berharap PPN dan tiket pesawat murah

Terkait tren hotel di Medan saat ini, dikatakan Denny masih membaik dan akan menunggu di akhir tahun ini.
"Karena otomatis di bulan Januari seluruh hotel pasti okupansinya turun. Turun di bawah 50 persen karena belum ada kegiatan apapun di bulan Januari dan Februari dari Pemerintah maupun swasta. Kembali di bulan 3 itu. pada bulan 3 lagi kita udah puasakan. Nah, di bulan 3 puasa itu kan sudah berpengaruh juga okupansi hotel lain. Jadi, berharapnya pemotongan perjalanan dinas tidak terjadi lagi tahun 2025," terangnya.
Dia berharap juga tiket penerbangan tidak hanya pada momen di Natal dan Tahun Baru untuk terus murah.
“Tiketnya murah, pengaruhnya juga PPN, jadi supaya tidak semakin berat dan mudah-mudahan bisa baik kedepannya,” pungkasnya.