Binjai, IDN Times - Polres Binjai menangkap otak pelaku penyerangan salah satu kafe di Km 19,5 Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatra Utara, Minggu (9/6/2024) dini hari.
Terduga pelaku utama diketahui bernama Daniel Alwi Alhafsah Sihaloho (21) warga Jalan Suratin, Kelurahan Timbang Langkat, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatra Utara.
"Pelaku utama kita tangkap di Banda Aceh," kata Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Zuhatta Mahadi, Minggu (9/6/2024).
Terduga pelaku ditangkap setelah sebelumnya kepolisian menangkap delapan terduga pelaku. Dari pengakuan para pelaku yang ditangkap inilah, polisi akhirnya mengantongi nama terduga otak penyerangan yang kabur ke Banda Aceh. Tak ingin buruan kabur lebih jauh lagi, petugas langsung membentuk tim dan melakukan pengejaran.
Benar saja, berdasarkan identitas yang dikantongi petugas. Terduga otak pelaku akhirnya dapat ditangkap tanpa melakukan perlawanan berarti di Banda aceh.
“Total sudah ada 9 orang yang diamankan dalam kasus penyerangan kafe di Binjai kemarin,” terang Zuhatta.
Adapun delapan terduga pelaku yang sebelumnya ditangkap masing-masing berinisial MR (17), DOS (15), Ag (17), RSMTA (17), MSTRM (17), RAMD alias Bobo (22), ASP (19) dan DS (18). Pengungkapan ini, Zuhatta menambahkan, atas laporan polisi yang dilayangkan korban sesuai dengan nomor: LP/B/310/VI/2024/SPKT/Polres Binjai.
Para tersangka ini diduga masuk dalam keanggotaan geng motor bernama Simple Life (SL).
"Mulanya sekelompok pelajar tersebut melakukan konvoi atau roling. Saat roling di Jalan Soekarno-Hatta di depan Rumah Sakit Latersia, kelompok ini menyerang pengendara yang hendak pulang usai nonton bola bareng final Liga Champions di salah satu kafe," papar Zuhatta.
Setelah menyerang pengendara, gemot yang meresahkan masyarakat ini juga menyisir kafe dilokasi kejadian. "Mereka juga melakukan pencurian dengan kekerasan," terang Zuhatta. Akibat bentrokan antara masyarakat dengan geng motor terjadi ini satu orang berinisial YS (25), dilarikan ke Rumah Sakit Latersia karena mengalami luka-luka.
Dugaan sementara, motif tersangka menyerang karena menganggap pengendara lain yang berjalan secara berkelompok adalah musuh mereka.
"Kedelapan tersangka ini disangkakan pasal 170 ayat (2) subsider pasal 351 ayat 1," tegas Zuhatta.