Penutupan rangkaian kegiatan operasi katarak gratis di Rumah Sakit (RS) Khusus Mata Mencirim 77, Medan, Kamis (24/11/2022). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono, menegaskan bahwa operasi katarak yang diadakan PTAR kepada warga pra-sejahtera penting dilakukan untuk menekan prevalensi buta akibat katarak yang cukup tinggi di Sumatra Utara.
Mengacu pada hasil Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RABB) tahun 2014-2016 saja, prevalensi kebutaan akibat katarak di Indonesia mencapai 1,9%, dengan sekitar 90% gangguan penglihatan terdapat di wilayah penduduk berpenghasilan rendah. Di Sumatra Utara saja, nyaris 80% kebutaan pada penduduk usia 50 tahun ke atas disebabkan katarak yang tidak dioperasi, yang menurut data Kementerian Kesehatan, sebagian warga Sumatra Utara tidak menyembuhkan katarak yang dideritanya karena alasan biaya.
"Kepedulian PTAR terbukti membawa perubahan langsung bagi kehidupan masyarakat yang hasilnya dapat dirasakan seumur hidup. Sejak 2011 hingga saat ini, operasi katarak yang digelar PTAR telah menyembuhkan 8.945 mata katarak. Khusus tahun ini saja, sebanyak 827 mata dioperasi, sekitar 75% di antaranya berasal dari Tapanuli Selatan,” ucap Katarina.
Penerima manfaat yang menjalani operasi katarak pada tahun 2022 berasal dari berbagai kabupaten/kota, seperti Padangsidimpuan, Mandailing Natal, Kepulauan Nias, Kota Medan, Deli Serdang, dan Langkat.
Sebanyak 20 pasien yang berdomisili di Tapanuli Selatan dengan kondisi khusus dibawa ke RS Mencirim 77 Medan untuk dioperasi.
“Pasien yang didatangkan ke Medan dengan disertai pendamping masing-masing tidak mengeluarkan dana sepeser pun, karena seluruh biaya transportasi dan akomodasi kami tanggung. Pasien yang didatangkan ke Medan ini salah satunya seorang anak berusia 14 bulan yang menderita katarak sejak lahir. Visi kami jelas, yaitu ingin memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh penerima manfaat,” pungkas Katarina.