Melihat Perayaan Kemerdekaan AS di Medan yang Digelar Konsul Sumatra

Dia mengakui merasa bangga sejak tahun lalu bersama dengan pemerintah Indonesia turut meresmikan fasilitas pelatihan BAKAMLA di Batam, sebuah proyek yang didanai bersama oleh Amerika Serikat.

Sejak itu, fasilitas pelatihan ini telah melakukan pelatihan bersama tidak hanya antara BAKAMLA Indonesia dan Coast Guards A.S. Tapi juga dengan mitra regional dari Filipina, Malaysia, dan Jepang yang bertujuan memberdayakan seluruh kawasan ini untuk memperkuat kemampuannya, menjaga kedaulatan, dan memajukan kebebasan navigasi yang merupakan landasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

"Pelatihan-pelatihan tersebut memusatkan perhatian pada tantangan kritis seperti pelanggaran lintas batas, perdagangan narkotika, penyelundupan manusia, dan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur. Bersama-sama, kita membangun kawasan yang lebih aman dan lebih kuat bagi rakyat kita," ungkapnya.

Sumatra merupakan tempat yang istimewa dalam hubungan perdagangan, terutama lewat kopi. Biji Arabika Sumatra, terutama yang berasal dari Gayo, Lintong, dan Mandailing, dinikmati di seluruh dunia.

"Tidak heran jika perusahaan AS seperti Starbucks, Peet's Coffee, dan berbagai pemanggang kopi spesialis sejak dulu menggunakan biji kopi dari Sumatra. Perdagangan ini mendukung ribuan petani dan koperasi Indonesia, serta menghadirkan cita rasa kopi kaya dan murni bagi penikmat kopi di Amerika setiap hari," jelasnya.

Sementara itu, di Batam, Apple telah meluncurkan Developer Academy yang melatih anak muda Indonesia dalam coding, desain aplikasi, dan kewirausahaan.

Semua itu adalah contoh yang kuat tentang bagaimana perusahaan AS membantu terciptanya masa depan digital Indonesia dengan menanamkan investasi bagi talenta lokal.

"Tepat di sebelahnya, Infinite Studios di Batam, pusat produksi kelas dunia, adalah tempat berkumpulnya pembuat film Indonesia dan internasional, termasuk dari Amerika Serikat, untuk menciptakan karya yang diakui di dunia, serta merawat industri kreatif yang tumbuh subur di kawasan ini," ungkap Jason.

Dia juga mengakatan hal yang paling penting adalah hubungan antara rakyat Indonesia dan Amerika Serikat, yang membangun fondasi kemitraan.

"Bahwa begitu banyak dari Anda di sini malam ini adalah bukti kekuatan itu. Desember lalu, Duta Besar kami mengunjungi Medan dan memiliki kesempatan luar biasa untuk bertemu dengan puluhan mahasiswa di UMSU, tuan rumah untuk EducationUSA advising center kita di Medan," tuturnya.

Dia menilai, energi dan kegembiraan anak-anak muda itu untuk mengeksplorasi peluang pendidikan di Amerika Serikat dan mempelajari lebih lanjut tentang kemitraan yang dibagikan bersama sangat inspiratif.

"Saya tahu ketika Konsul Bernard dan timnya mengunjungi sekolah dari Banda Aceh hingga ke Lampung, mereka menyaksikan antusiasme dan motivasi yang sama, dan saya pikir jawabannya jelas. Kedua negara kita memiliki begitu banyak kesamaan dan sebagai demokrasi terbesar kedua dan ketiga di dunia. Kita adalah mitra sejati. Bersama-sama kita menemukan solusi untuk tantangan terpenting yang kita hadapi. Dan, kita melakukannya dalam kolaborasi di tingkat akar rumput," ungkapnya.

Kemitraan antara peneliti universitas, LSM , dan perusahaan membentuk tulang punggung persahabatan selama lebih dari 75 tahun.

Jason juga mengenang adanya momen dalam persahabatan yang terbukti di masa-masa sulit, seperti ketika bergotong royong setelah peristiwa tsunami 2004 untuk membantu para korban selamat dan ketika ada kesempatan.

"Itulah sebabnya kita terus membantu membangun kembali Aceh menjadi seperti sekarang ini. Saat kita memperingati Hari Kemerdekaan Amerika, mari kita rayakan persahabatan abadi antara Amerika Serikat dan Indonesia. Kita berharap dapat membangun masa depan yang lebih cerah—bersama-sama. Atas nama misi A.S. untuk Indonesia, terima kasih telah bergabung dengan kami malam ini. Selamat Hari Kemerdekaan, dan selamat malam," tutupnya.