Mahasiswa Unika Bentrok Lagi, 6 Orang Ditangkap Polisi

Medan, IDN Times - Mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas (Unika) kembali terlibat bentrok. Setelah sebelumnya kelompok mahasiswa di 2 Fakultas Unika bentrok di depan kampusnya sendiri, kini mereka melakukan bentrok lagi di Jalan Melati Raya tepatnya simpang Pemda, Kamis (5/12/2024) malam.
Pada bentrokan pertama, polisi melerai mereka dan tidak ada yang ditahan dalam peristiwa ini. Esoknya, mereka melakukan bentrok lagi dan kali ini setidaknya ada 6 mahasiswa yang ditahan.
1. Kelompok mahasiswa bentrok bawa kembang api dan kayu

Kabar bentrokan antar mahasiswa Unika itu dibenarkan oleh Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gunanti. Ia mengatakan bahwa masing-masing kelompok tampak membawa senjata berupa kembang api.
"Sekelompok orang melakukan aksi tawuran di Jalan Melati Raya, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, pada Kamis (5/12) sekitar pukul 19.15 WIB. Pantauan di lokasi, kelompok tersebut mulanya meletuskan kembang api secara horizontal. Ada sekitar 4 kali letusan," beber Bambang.
Tidak sampai di situ saja, Bambang mengatakan bahwa sebagian dari mereka juga membawa kayu hingga rotan. Setelah pada akhirnya kelompok mahasiswa tersebut berhamburan.
"Lalu, dilanjutkan dengan kedatangan kelompok yang terdiri dari puluhan orang yang berjalan dari arah Jalan Melati menuju Jalan Ngumban Surbakti. Mereka membawa kayu hingga rotan. Tidak berselang lama, mereka berbalik arah," lanjutnya.
2. 6 orang diamankan polisi

Sementara itu Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Setyawan mengatakan bahwa pihaknya mengamankan sejumlah orang dalam bentrok kedua kali ini.
"Tadi malam kita mengamankan beberapa orang atas kejadian tadi malan di lokasi kedua, antara mahasiswa Unika dengan mahasiswa Unika juga," kata Gidion kepada IDN Times, Jumat (6/12/2024).
Ia mengungkapkan bahwa diamankannya sejumlah mahasiswa tersebut bukan pada bentrokan pertama. Namun sehari setelahnya.
"Kemarin kalau gak salah diamankan 6. Kalau yang pertama gak ada diamankan, karena kita datang sudah bubar," tuturnya.
3. Tidak ada korban jiwa dan korban luka dalam bentrokan ini

Gidion menepis adanya kabar bahwa salah satu kelompok mahasiswa membayar geng motor dalam bentrokan kali ini.
"Sebetulnya bukan (geng motor), mereka kan memakai motor. Definisi geng motor yang seperti apa? Karena mereka juga pakai motor," bebernya.
Meskipun sempat terjadi bentrokan dan meletuskan kembang api, Gidion mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Begitu pula tidak adanya korban yang mengalami luka-luka.
"Gak ada yang luka. Menurut saya ini arogansi, arogansi angkatan, fakultas, arogansi pencarian jati diri, jelas," pungkasnya.