Mahasiswa UMA yang Tewas di Kontrakan Ternyata Anak Kades Humbahas

Deli Serdang, IDN Times - Berita mengejutkan datang dari Dusun 4 Desa Marindal 2, Kecamatan Patumbak. Seorang Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Medan Area (UMA) ditemukan tewas bersimbah darah di kontrakannya, Jumat (14/11/2025) malam.
Sepeda motor dan sejumlah barang berharga miliknya raib diduga dirampok. Setelah diidentifikasi, ternyata pemuda tersebut bernama Bonio Raja Gadjah. Ia sekaligus putra dari Kepala Desa Parmonangan Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan yang tengah merantau ke Medan.
1. Jasad mahasiswa hukum sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi

Peristiwa nahas yang merenggut nyawa mahasiswa hukum ini dibenarkan oleh Supranoto, Kepala Dusun 4 Desa Marindal II. Ia mengaku kaget setelah mendapat kabar dari warga bahwa Bonio meninggal dunia.
"Jam 21.00 WIB kurang lebih, saya dipanggil sama tim desa dan warga. Katanya warga Pak Kadus ada yang meninggal, ada mayat. Saya langsung ke sana, dan itu benar," ujar Supranoto kepada IDN Times saat ditemui di kediamannya, Sabtu (15/11/2025).
Sesampainya di rumah bercat merah muda, sudah ramai warga yang melihat. Saat itu pintu rumah tersebut tidak bisa dibuka.
"Memang belum bisa terbuka dan tak terlihat mayat itu. Kami memutuskan untuk tidak masuk dulu sebelum ada izin dari polisi. Jadi kami duduk saja di sebelah rumah menunggu polisi datang. Polisi mengecek dari jam 9 malam sampai jam 11 malam. Setelah itu mayat dibawa ke rumah sakit jam 12 malam oleh tim Inafis dan kini tengah diautopsi," lanjutnya.
2. Korban ternyata anak Kepala Desa di Humbahas yang merantau ke Medan

Saat ditanya soal luka yang didapatkan korban, Supranoto tidak mengetahuinya. Namun yang jelas lantai rumah tersebut terdapat banyak darah yang bersimbah.
"Kalau di dalam persisnya (luka) saya tidak tahu. Takut juga saya melihat darah kan, saya gak bisa. Mulanya gak ada bau, waktu pintu dibuka petugas polisi dan mayat diangkat barulah tercium," jelas Supranoto.
Ia membenarkan bahwa pihak keluarga telah mengetahui insiden ini. Bahkan saat itu yang mengetahui duluan ialah kakak kandung korban.
"Benar, bahwa Bapak kandung Bonio itu Kepala Desa. Kalau tidak salah di daerah Humbang Hasundutan," pungkasnya.
3. Kesaksian langsung kakak korban yang menemukan adiknya bersimbah darah di kontrakan

Pantauan IDN Times, di Rumah Sakit Bhayangkara Medan sudah ramai keluarga korban. Pengantaran jenazah ke Humbahas diiringi isak tangis keluarga, termasuk sang kakak kandung bernama Diva.
"Sudah dua hari hilang kontak, mama dan ayah mencari-cari. Jadi, ayah nyuruh saya ngecek ke rumah menanyakan kenapa tak balas Whatsapp. Kebetulan saya itu kerja sebagai ahli gizi di MBG Tembung, jadi saya datang jam 20.30 WIB," cerita Diva kepada IDN Times di Rumah Sakit Bhayangkara.
Perempuan berusia 20 tahun lebih itu mengaku kaget setelah membuka gerbang rumah yang tak dikunci seperti biasanya. Saat dibuka, ia mencium bau anyir darah yang merebak.
"Saya curiga karena dari dalam tertutup dan ada engsel di dalamnya. Jadi, saya buka dari jendela depan rumah. Kemudian saya mencium bau amis dari jendela itu terlihat juga berceceran darah. Saya buka gorden sudah berlumuran darah dan rumah itu berantakan juga terdapat bercak kaki. Saya syok dan minta tolong ke warga," pungkas Diva.

















