Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lagi, Seekor Sapi di Langkat Ditemukan Mati Diterkam Harimau

Bangkai lembu yang diterkam harimau sumatra (IDN Times/ istimewa)

Langkat, IDN Times - Konflik antar manusia dan harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), tampaknya belum menemukan solusi. Hewan buas ini diduga kembali merangsek ke pemukiman masyarakat yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL).

Seekor sapi pun menjadi santapan dan ditemukan mati dengan sejumlah luka cakar dan gigitan si belang di Desa Rimbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Jumat (9/4/2021).

1. Terdapat sejumlah luka cakar dan gigitan ditubuh sapi

default-image.png
Default Image IDN

Kapolsek Bahorok AKP Pamilu, yang dihubungi via selularnya, membenarkan adanya konflik satwa tersebut. "Ya, itu terjadi pada Kamis (8/4/2021). Satu ekor sapi milik warga mati dimangsa," kata Pamilu.

Sapi itu milik Suhendri Ginting, warga Dusun VIII Mursal, Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Langkat. "Sapi itu ditemukan mati di perbatasan Desa Timbang Lawan dengan Desa Sampe Raya, Bahorok, dengan sejumlah luka cakaran dan gigitan Harimau," ungkap Pamilu.

2. Masyarakat diminta kandangkan sapi yang masih berada di luar

default-image.png
Default Image IDN

Untuk saat ini, jelasnya, pihak Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL) dan BKSDA, tengah melakukan pengecekan lokasi dan mengimbau warga yang memiliki hewan peliharaan agar dijaga dan dikandangkan di tempatnya.

"Imbauan ini untuk mencegah kejadian serupa. Karena seperti kejadian sebelumnya, harimau ini akan kembali menghabiskan hasil buruannya. Karena itu, ternak yang masih ada di kebun agar dikandangkan, sehingga tidak ada ternak lain yang menjadi korban buruan harimau itu," bebernya.

3. Ini beberapa catatan penyerangan harimau terhadap sapi di Langkat

default-image.png
Default Image IDN

Sekedar menyegarkan ingatan, penyerangan yang dilakukan Harimau Sumatea terus terjadi. Dari catatan, aksi penyerangan sempat terjadi tanggal 25 Desember 2020, tanggal 6 Januari dan tanggal 8 Januari hingga tanggal 11 Januari 2021, serta teranyar Kamis 8 April 2021.

Sama-sama diketahui, hewan buas ini memang bermukim di kawasan hutan TNGL. Sehingga tidak menutup kemungkinan penyerangan akan terus terjadi. Apa lagi, masyarakat di sekitar pinggiran kerap mengembala atau melepas begitu saja lembu mereka.

Bahkan ada yang dibiarkan hingga beberapa hari di sekitar lokasi kawasan Hutan TNGL. Tentu ini menjadi pekerjaan rumah pihak terkait guna mencari solusi agar manusia dan hewan buas dapat hidup berdampingan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bambang Suhandoko
EditorBambang Suhandoko
Follow Us