Ketemu Warga Jadi Wadah Diskusi Keresahan Anak Medan
Medan, IDN Times - Komunitas Warga Kreatif Medan menggelar Ketemu Warga, untuk yang ke-6 kalinya bertajuk "Medan Cultural Change" di Pos Bloc Medan akhir pekan lalu. Hendika sebagai inisiator komunitas Warga Kreatif Medan The WAY.brand mengatakan, acara diskusi kali ini lebih seru dari sebelum-sebelumnya.
Acara ini mendatangkan Wali Kota Medan Rico Waas, Ikhsan Siregar sebagai Direktur Pengembangan Pendidikan USU, Angel Japardy selaku Founder Beyond The Pages, dan Iki Sembiring sebagai Content Creator.
1. Acara ini membahas tentang pendidikan, pegiat kreatif, dan komunitas membaca
Hendika menyebutkan diskusi Ketemu Warga yang telah digelar selama 6 kali ini sudah banyak membahas tentang beragam yang dirasakan warga Medan. Di antaranya fundamental, storytelling, brand hingga perubahan budaya di Medan.
"Kita pertama membahas tentang brand dan fundamental, storytelling tentnag konten strategi untuk UMKM, tentang seni musik dan Art kita juga bahas jadi macam-macam. Nah, kali ini kita membahas Medan Culture Change karena keresahan dari warga Medan sendiri, karena kebetulan ada konten kreator yang membahas atau mengangkat tentang hal itu sangat lumayan hangat dibahas jadi kita undnag para pembicara," jelas Hendika pada IDN Times.
Diskusi dalam acara ini membahas tentang pendidikan, pegiat kreatif, dan komunitas membaca.
2. Masyarakat Kota Medan dinilai mendominasi dengan rasa skeptis
Selanjutnya dikatakan Hendika, pihaknya mencatat data bahwa masyarakat Kota Medan ini didominasi dengan rasa skeptis atau ragu dan nepotisme, serta tidak ingin berkembang atau close mindset.
"Yang kita rasakan ini juga ada datanya, kita mendatangkan Wali Kota Medan untuk mmebahas Kota Medannya sendiri," ucapnya.
Menurutnya, ada hal yang bisa menjawab tentang keresahan warga Medan dari Wali Kota Medan yaitu infrastruktur yang dibuat menimbulkan mindset baru di antara masyarakat Medan. "Kita mengharapkan juga kolaborasi yang sehat antar brand yang hadir disini, memberikan dampak juga untuk warga," tambahnya.
3. Diskusi ini menjadi gerakan kecil disetiap individunya
Dia juga berharap bahwa, lewat acara diskusi ini ada gerakan kecil disetiap individunya. Saat ini komunitas Kreatif Warga Medan terdata 120 anggota, yang terdiri dari anak milenial dan gen z bahkan usia 40-an juga ada, dari berbagai kalangan dan profesi.
"Kita bergerak gratis atau free artinya non profit, peserta kuga tidak dipungut biaya, cuma kita kinta apa keresahannya. Kami kumpulkan data tersebut dan memberikannya ke pihak-pihak yang mungkin dapat memberikan jawaban," katanya.
Nantinya, akan ada direncanakan Ketemu Warga 007 yang digelar dengan membahas brand FnB atau personal branding dan lainnya.
Dia memberi pesan untuk memulai terlebih dahulu dari individu atau diri sendiri, dan perlahan bisa mengajak orang untuk berubah lebih baik dengan berbagai kreatifitas dan inovasi.
"Berbgaai macam hal, sesimpel bangun bangun, sesimpel makan makanan sehat, sesimpel kinum air putih dan jaga kesehatan. Apapun itu, yang penting membuat yang terbaik untuk diri sendiri dan memberikan dampak pada orang lain.
Sekedar informasi, The Way ini merupakan brand konsultan yang memecahkan masalah personal branding dan bisnis brand atau untuk lokal brand dan juga memberikan kelas brand untuk mengajar brand untuk UMKM secara gratis dengan kuota 1 brand untuk sebulan dan ada monitoringnya 3 bulan, dan Ketemu Warga ini merupakan pilar edukasi untuk warga Medan tentang dunia kreatif dengan dasarnya komunitas dan acara sebagai offlinenya. Jadi, nama komunitasnya Warga Kreatif Medan dan nama untuk grup shareingnya adalah Ketemu Warga untuk membicarkan keresahan warga Medan.
