Kepling Baru Tahu Markas Ormas Disulap Jadi Rumah Industri Ekstasi

- Erwin Surbakti tidak tahu adanya aktivitas narkotika di markas AMPI
- Sebelum jadi markas ormas, bangunan ini dulunya kios es batu
- Markas ormas terdiri dari 3 ruangan dengan fungsi berbeda dalam industri ekstasi
Medan, IDN Times - Aktivitas di markas Organisasi Masyarakat (Ormas) Sub Rayon AMPI Kelurahan Hamdan, Medan Maimun, memang tampak normal-normal saja. Sekilas tak ada yang mencurigakan, terlebih di samping markas tersebut didirikan kios pulsa kecil-kecilan.
Kepala Lingkungan IX Kelurahan Hamdan, Erwin Surbakti, pun berpendapat demikian. Semula ia tak curiga dengan aktivitas masyarakat yang ada di sana.
Namun pada saat Polda Sumut melakukan penggerebekan, barulah Erwin terperanjat. Ternyata markas yang berdiri di tepi Sungai Deli itu disulap menjadi home industry pil ekstasi.
1. Siang hari, di samping markas AMPI ada aktivitas penjualan pulsa

Erwin Surbakti yang bertanggung jawab di lingkungan IX Kelurahan Hamdan, mengaku tidak tahu bahwa di markas AMPI ada aktivitas peredaran narkotika. Ia bahkan baru mendapatkan informasi adanya kejanggalan itu dari Polda Sumut.
"Baru tahu setelah penggerebekan. Dibuka kalau siang. Kalau malam gak tahu kita. Di depannya jualan pulsa. Ya itulah yang buat kita tidak curiga apapun," aku Erwin, Senin (28/7/2025) sore.
Warga lingkungan IX Kelurahan Hamdan juga tampak heboh setelah terjadi peristiwa penggerebekan. Di mana dalam razia itu, ditemukannya pil-pil ekstasi berlogo bintang yang khas.
"Iya seperti biasa saja aktivitasnya. Malam kiosnya tutup. Punya dia (tersangka utama) itu warung pulsa sama doorsmeer di situ," lanjutnya.
2. Sebelum jadi markas ormas, dulunya bangunan ini merupakan kios jual es batu

Tersangka utama berinisial SS dibenarkan oleh Erwin merupakan warganya. Sabtu (26/7/2025) lalu ia dinyatakan meninggal setelah melompat ke Sungai Deli karena takut ditangkap polisi.
"Iya SS sering di sini. Kegiatannya ya normal aja. Makanya kaget kita saat tahu sudah digerebek. Dua tersangka yang lain bukan warga saya. Cuma SS saja yang warga saya," beber Erwin.
Baik Kepling maupun masyarakat mengenal SS sebagai warga Lingkungan IX Kelurahan Hamdan. Saban harinya, kata Erwin, SS bekerja sebagai pengawas parkir di kelurahan ini.
"Sementara posko mereka ini sekitar 6 bulan sudah berdiri. Dulu di sini bangunan tempat jual es batu dan kios-kios. Dirobohkan, jadilah dibangun pos seperti sekarang ini," pungkasnya.
3. Markas ormas terdiri dari 3 ruangan yang punya fungsi berbeda dalam industri ekstasi

Lebih rinci Direktur Narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak menjelaskan fungsi 3 ruangan yang ada di markas AMPI ini. Ia mengatakan bahwa masing-masing ruangan punya fungsinya sendiri.
"Ruangan pertama didapati 2 tersangka (tempat menunggu). Lalu di ruang kedua ternyata di situ didapati bahan-bahan untuk membuat ekstasi home industry, yaitu ada pewarna makanan, bahan pengeras ekstasi berbentuk dempul, dan ada 4 butir yang setelah kami cek itu mengandung paracetamol. Itu merupakan salah satu campuran dari ekstasi home industry buatan tangan para tersangka. Kemudian di ruangan ketiga kita dapati ada 94 butir hasil produk mereka (yang disimpan) dengan logo bintang. Di sini ada alat pres yang telah dimodifikasi, martil, alat kikir, wajan, dan piring," rinci Calvijn.
Para tersangka juga memiliki peranannya masing-masing. Calvijn menyebutkan bahwa yang paling dominan adalah pelaku SS yang sudah meninggal dunia.
"Ternyata di ruang kedua ini merupakan tempat transaksinya. Jadi kalau pembeli datang ke sini, tersangka SS memerintahkan tersangka FA yang mengambil uang dari pembeli. Lalu FA mengambilkan ekstasi dari SS, dan memberikan kembali ke pembeli," pungkasnya.