Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Keluarga Gadis Pemulung Korban Pemerkosaan Demo di Polrestabes Medan

Keluarga korban pemerkosaan dan massa aksi datangi Polrestabes Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Keluarga korban pemerkosaan dan massa aksi datangi Polrestabes Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Sampai dengan hari ini kasus pemerkosaan terhadap seorang gadis yang mengalami gangguan mental, SN (23), di Percut Seituan belum juga terungkap. Dugaan pemerkosaan yang menimpanya masih menjadi misteri dan menyisakan setumpuk tanda tanya baik dari pihak keluarga maupun masyarakat sekitar.

Senin (16/12/2024) sore keluarga korban didampingi kuasa hukum beserta massa aksi berbondong-bondong mendemo Polrestabes Medan. Mereka mendesak agar kasus tersebut segera diseriusi dan mengungkap siapa pelakunya. Termasuk dengan memeriksa seorang tukang becak yang mengantarkan SN pulang.

1. Keluarga korban dan massa aksi datangi Polrestabes Medan, minta pelaku kasus pemerkosaan yang menimpa SN segera diungkap

Massa aksi desak Polrestabes Medan segera ungkap pelaku pemerkosaan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Massa aksi desak Polrestabes Medan segera ungkap pelaku pemerkosaan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

10 hari yang lalu masyarakat di Percut Seituan dikejutkan dengan kabar adanya dugaan pemerkosaan yang dialami SN, seorang gadis keterbelakangan mental. Ia tidak pulang selama berhari-hari. Sesampainya di rumah wajah SN sudah babak belur dan ia mengaku bahwa dirinya telah dirudapaksa.

"Kita sebagai PH korban kecewa dengan kinerja Polrestabes Medan," kata Bernard Simare-mare selaku kuasa hukum keluarga SN, Senin, (16/12/2024).

Bagi mereka, pengungkapan kasus ini sudah berangsur cukup lama. Terlebih polisi belum ada indikasi mendapatkan pelaku yang terlibat dugaan pemerkosaan terhadap SN.

"Sudah jelas bahwa pada tanggal 6 Desember kita bersama Kapolrestabes Medan ke rumah korban. Ini kan sudah atensi dari Kapolrestabes. Namun pada saat ini orang pertama yang mengantar korban belum juga dipanggil. Kita tidak menuduh siapa-siapa, loh," lanjutnya.

2. Keluarga berharap ada titik terang dari rekaman CCTV yang didapatkan

Kuasa Hukum korban Bernard Simare-mare (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Kuasa Hukum korban Bernard Simare-mare (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Bernard mengatakan bahwa pihaknya telah mengantongi CCTV yang ia peroleh dari masyarakat. Di mana dalam pantauan CCTV itu terlihat bahwa SN diantar pulang oleh seorang tukang becak.

"Hasil mediasi tadi mereka bilang besok akan segera ke lapangan menyisir CCTV. Kita tidak menuduh tukang becaknya. Kita tidak menuduh siapapun, artinya kan dia bisa jadi informasi, bisa jadi saksi kunci," beber Bernard.

Karena gangguan mental yang diidapnya, Bernard mengatakan bahwa korban tidak pernah pergi jauh-jauh. Bahkan untuk jalan pulang sendiri ia tidak tahu.

"CCTV kami sendiri yang dapat dari masyarakat. Kami sebagai PH berharap pelakunya segera ditangkap. Untuk saat ini hanya itu, baru buat LP dan periksa saksi. Yang ngantar (tukang becak) belum diperiksa, CCTV juga belum diambil. Semoga cepat dapat," sebutnya.

3. Beberapa hari yang lalu korban alami pendarahan

Keluarga korban pemerkosaan dan massa aksi datangi Polrestabes Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Keluarga korban pemerkosaan dan massa aksi datangi Polrestabes Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Mewakili keluarga, Bernard tak urung menyampaikan kondisi terkini SN. Gadis yang saban harinya mencari botol-botol bekas itu disebutnya masih alami trauma.

"3 hari yang lalu korban pendarahan sampai pingsan. Makanya kita pastikan hari ini," tutur Bernard.

Hasil audiensi dengan unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan, Bernard membeberkan bahwa polisi akan melakukan penyelidikan. Termasuk memburu rekaman CCTV yang ada.

"Mereka (polisi) besok menyisir CCTV sepanjang jalan," pungkasnya.

4. Hasil visum: SN korban rudapaksa

Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan Iptu Dearma (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan Iptu Dearma (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sebelumnya Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan, Iptu Dearma, telah mantap mengatakan bahwa benar SN merupakan korban pemerkosaan. Hal ini sejalan dengan hasil visum yang sudah pihaknya helat.

"Iya (dirudapaksa). Sesuai dengan hasil visum," ujar Dearma, Selasa (10/12/2024) lalu.

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan UPT PPA Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan pendampingan terhadap SN. Termasuk dengan pendekatan-pendekatan secara psikologis.

"Masih pendalaman (CCTV yang merekam tukang becak)," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eko Agus Herianto
Arifin Al Alamudi
Eko Agus Herianto
EditorEko Agus Herianto
Follow Us