Jakarta, IDN Times - Semua hal punya aturan main. Termasuk juga dalam Debat Capres-Cawapres perdana nanti malam.
Debat akan dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1) pukul 20.00 WIB.
Tema yang diangkat dalam debat edisi ini adalah seputar hukum, HAM, terorisme, dan korupsi.
Berikut aturan main yang wajib kamu tahu agar gak bingung saat nonton malam nanti.
Debat perdana ini akan dimulai pukul 20.00 WIB dan siarkan secara langsung oleh empat stasiun televisi nasional.
Sedangkan, yang akan memandu jalannya debat adalah dua orang moderator yang telah ditentukan, yakni Ira Koesno dan Imam Priyono.
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Joko 'Jokowi' Widodo-KH Ma'ruf Amin dan paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan diberikan waktu 89 menit 55 detik dalam debat kali ini. Nantinya, debat akan dibagi ke dalam enam segmen dan setiap segmen akan ada jeda iklan selama 5-6 menit.
Pada segmen pertama, kedua paslon baik nomor urut 01 maupun nomor urut 02 akan diberikan waktu untuk menyampaikan visi-misi secara bergantian sesuai dengan nomor urut. Total waktu yang dihabiskan dalam sesi ini adalah 21 menit 15 detik.
Setelah itu, masuk jeda iklan sebelum kembali masuk ke segmen selanjutnya.
Pindah ke segmen kedua, debat akan dilakukan dengan format pertanyaan terbuka dan terbagi kedalam dua sesi. Total waktu yang diberikan pada segmen ini adalah 24 menit 5 detik. Untuk tema yang diusung dalam sesi ini adalah mengenai Hukum dan HAM.
kedua paslon akan bergantian mendapatkan pertanyaan yang sudah disiapkan panelis. Mekanismenya, moderator yang akan menyampaikan satu pertanyaan kepada paslon setiap sesinya sesuai dengan tema, sesi satu tentang hukum dan sesi selanjutnya tentang HAM.
Setiap sesi ketika salah satu paslon menjawab pertanyaan, paslon yang lainnya akan diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban dari lawannya. Sebaliknya, paslon yang menjawab pun boleh menanggapi tanggapan dari paslon lainnya.
Segmen ini masih menggunakan format yang sama dengan segmen sebelumnya yakni dengan pertanyaan terbuka dengan terbagi dalam dua sesi. kedua kubu akan menjalankan aturan main yang sama yang berlaku di segmen kedua.
Hanya, kedua paslon akan mendapatkan pertanyaan dari tema yang berbeda saja yaitu tentang korupsi di sesi satu dan terorisme di sesi dua. Sedangkan, waktu yang akan digunakan dalam segmen ini sedikit lebih singkat karena cuma menghabiskan 23 menit 25 detik.
Pindah ke segmen empat, format debat yang digunakan menggunakan format pertanyaan tertutup. Metode ini memberikan kesempatan kepada setiap paslon memberikan pertanyaan ke paslon lainnya setiap sesi, pertama tentang hukum dan kedua tentang HAM.
Dalam sesi pertama, paslon nomor urut 01 diberi kesempatan untuk bertanya ke paslon nomor urut 02 mengenai tema hukum. Selanjutnya, paslon nomor urut 02 diberi waktu menjawab pertanyaan yang diajukan.
Setelahnya, baru paslon nomor urut 01 boleh menanggapi jawaban dari paslon nomor urut dua. Sebaliknya, paslon nomor urut 02 pun boleh menanggapi tanggapan paslon nomor urut 01.
Sesi kedua, barulah paslon nomor urut 02 yang diberi kesempatan bertanya. Selanjutnya, aturan mainnya sama dengan sesi pertama. Waktu yang dialokasikan untuk segmen kali ini adalah 15 menit 05 detik. Dan, selesai segmen kembali diakhiri dengan jeda iklan dengan durasi 5-6 menit.
Segmen lima juga tak jauh berbeda dengan segmen empat, semua aturan main yang dijalankan dalam segmen ini masih sama termasuk alokasi waktu yang diberikan. Hanya, tema saja yang berubah, sesi satu tema korupsi dan sesi dua untuk terorisme.
Memasuki sesi terakhir atau sesi keenam, setiap paslon sudah tak diberikan waktu lagi untuk melakukan debat. Mereka akan mendapatkan kesempatan untuk closing statement atau pemaparan penutup. Total waktu yang dialokasikan untuk segmen ini adalah 8 menit 55 detik.
Dalam debat kali ini, setiap paslon harus mematuhi ketentuan debat pilpres yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang isinya tentang larangan paslon untuk mempersoalkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, bentuk NKRI, hingga membawa isu SARA dalam debat nanti.
Sedangkan, untuk tamu yang diperbolehkan masuk ke tempat debat, KPU sudah menentukan bahwa mereka hanya akan mengundang 500 orang, 100 bagi pendukung paslon nomor urut 01 dan 100 bagi paslon nomor urut 02. Sisanya, merupakan undangan KPU untuk para tokoh bangsa, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, tokoh pemuda, budayawan, mahasiswa, hingga pegiat.