Industri Kecil Menengah Sumut Tingkatkan Era Ekonomi lewat Digital

Medan, IDN Times - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) menggelar acara e-Smart IKM 2019 dengan tema “IKM Go Digital” di sejumlah daerah, salah satunya kota Medan, acara ini bertujuan untuk meningkatkan potensi Industri Kecil Menengah (IKM) di dalam negeri melalui implementasi berbagai kebijakan dan kegiatan strategis yang seiring bergulirnya era ekonomi digital serta diterapkannya industri 4.0, Rabu, (27/8).
Direktur Jenderal IKMA, Gati Wibawaningsih mengatakan acara ini sebelumnya sudah dilakukan di wilayah Palembang dan saat ini di kota Medan dalam bulan Agustus, yang berjumlah 500 orang peserta meliputi pelaku IKM dan Masyarakat umum di wilayah Sumatera Utara.
Pada gelaran e-Smart kali ini, dihadirkan para stakeholder, antara lain dari pihak marketplace, perbankan, financial technology, dan perusahaan Enterprise Resource Planning (ERP) untuk IKM.
“Kami juga kolaborasikan mereka dengan aplikasi Point of Sale (POS), aplikasi promosi digital, dan teknologi informasi yang akan memberikan edukasi melalui format digital yang dapat diakses melalui internet,” imbuhnya.
Kegiatan serupa ini telah dilaksanakan di Semarang, Makassar, Surabaya, Pontianak, Bogor, Denpasar dan Palembang.
1. IKM Sumatera Utara punya potensi besar dalam teknologi digital
Dirjen IKMA menegaskan, IKM di wilayah Sumatera Utara memiliki potensi yang besar untuk semakin dipacu daya saingnya serta didorong pengembangannya melalui pemanfaatan teknologi digital.
Menurut data dari BPS yang diolah oleh Ditjen IKMA, hingga tahun 2017, jumlah IKM di Medan tercatat sebanyak 153.167 unit usaha dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 358.972 orang.
Lebih lanjut dijelaskannya, Sumut hampir selalu pertumbuhan ekonominya mencatatkan nilai yang baik. Artinya potensi IKM-nya sangat besar karena IKM secara umum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
2. Kuliner dan kerajinan tangan paling dominan
Gati mengungkapkan, jumlah IKM nasional mencapai lebih dari 4,4 juta unit usaha atau mencapai 99 persen dari seluruh unit usaha industri di tanah air.
“Sektor industri mikro, kecil, dan menengah sudah menyerap hingga 10,5 juta tenagakerja atau berkontribusi 65 persen dari sektor industri secara keseluruhan,” tuturnya.
Menurutnya Sumatera Utara mempunyai potensi yang besar seperti kuliner dan kerajinan tangan, selain itu masyarakatnya juga senang dan punya bakat untuk membuat produk-produk kreatif.
“Ini dilihat dari makanan, kemasan dan marketingnya, IKM disini sangat memiliki potensi mengembangkan produknya berbasis e-commerce," katanya lagi.
3. Minat masyarakat dalam IKM cukup tinggi
Minat para masyarakat untuk mengetahui hal IKM di Sumatera Utara cukup tinggi, hal ini terbukti dalam jumlah pendaftar pada gelaran e-Smart di Medan tercatat yang melakukan registrasi melalui website emartikm.id sebanyak lebih dari 1.100 orang dan yang lolos verifikasi sebanyak 500 orang.
E-Smart IKM 2019 Expo di Medan ini dilaksanakan dalam bentuk beberapa kegiatan yaitu pameran, talkshow, dan workshop.
“Untuk topik talkshow pada acara ini berkaitan dengan Kiat Sukses berbisnis online, kemudian tentang OSS, Informasi Fintech, Logistik, dan Restrukturisasi Mesin Peralatan IKM. Selanjutnya terdapat 15 kelas workshop yang berisi tentang market place, financial technology dan logistik yang dapat diikuti oleh para peserta e-Smart IKM 2019,” lanjut Gati
Gati optimistis, apabila pelaku IKM nasional diberikan pembelajaran mengenai mengenai teknologi digital, akan mendorong mereka lebih produktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif.
4.Para peserta IKM mampu memajukan ekonomi Sumatera Utara
Dalam kesempatan yang sama Gati mengatakan, Provinsi Sumatera Utara telah banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional dan pengusaha-pengusaha besar nasional dan dia berharap salah satu dari peserta e-Smart IKM Expo di Medan akan mampu mengikuti jejak tersebut.
“Saya berharap IKM disini akan mampu menjadi pengusaha besar dan mumpuni untuk membuka lapangan kerja baru, yang pada akhirnya akan memajukan perekonomian provinsi Sumatera Utara," bebernya.
Sementara itu, salah satu peserta IKM dari Langkat dengan produk unggulan Keripik Cinta Mas Hendro merasa ingin memajukan ekonomi di wilayah Sumatera Utara, walaupun masih IKM, namun sudah berdiri 11 tahun.
"Acara ini bagus, harapan saya semoga kegiatan edukasi digital seperti ini bisa memajukan ekonomi di Sumatera Utara, seperti saya salah satu IKM yang berasal dari Langkat," jelas Suhendro.
5. E-commerce Store 2 Go, mendukung IKM untuk Go Digital
Salah satu e-Commerce di kota Medan, Store 2 Go yang merupakan dari PT. Indotama Domestik Lestari yang bergerak dalam jasa pengiriman paket ini mendukung para IKM untuk memanfaatkan digital dengan teknologi saat ini.
“Kami support atas acara ini, kami juga sudah catat semua datanya dan nanti ada tim kami lagi yang follow up lebih lanjut masing-masing kebutuhan mereka ini seperti apa, untuk kita support pada IKM,” tutur Brian Adi Saputro sebagai Deputi GM of CS and Operation
Saat ini Store 2 Go membuka fasilitas gudang untuk jasa penyimpanan barang yang ingin dikirim para konsumen dan pertama kali ada di Indonesia. Selain itu, Store 2 Go dapat memberikan kemudahan impor maupun ekspor dalam distribusi domestik bagi para IKM dan UKM
“Salah satu keunggulannya, IKM dan UKM ini apabila saat dia melakukan ekspor terkendala di perizinan, diakses untuk memasarkan barang di luar negeri, dan terkendala di biaya pengiriman dokumen dan lainnya. Nah, ini lah yang kami fasilitasi untuk proses pengiriman ekspor dengan adanya ini para eksportir kita gak perlu kebingungan lagi dan tidak ada biaya yang tiba-tiba ditagihkan, IKM dan UKM bisa mengkonsolidasikan barangnya di gudang kita dan pada saat melakukan pengiriman itu biayanya tentu saja menjadi lebih hemat,” tutupnya.