Kondisi harimau di Medan Zoo sangat memprihatinkan. Harimau terlihat lemas dan kurus diduga malnutrisi. (IDN Times/Prayugo Utomo)
Kematian berulang yang terjadi di Medan Zoo mendapat sorotan pegiat satwa. Wildlife Whisperer Sumatra (WWS) selama ini menyoroti soal buruknya kondisi pengelolaan Medan Zoo. Menurut mereka, ada beberapa faktor yang memengaruhi kematian berulang itu. Mulai dari karena usia, penyakit dan sarana prasarana yang tidak memadai.
“Kami melihat, kualitas pakan yang kurang mampu memenuhi kebutuhan animal welfare seperti pemenuhan gizi dan nutrisi satwa, juga persediaan vitamin dan obat-obatan yang kita ketahui pun menjadi problem dokter hewan Medan Zoo yang mengakibatkan kondisi kesehatan satwa terus menurun. Banyak pakan satwa di dalam kandang terkontaminasi, seperti dihinggapi lalat, bahkan berbau busuk dan makanan-makanan yang sudah berbau ini pun masih dikonsumsi satwa,” kata Arisa Mukharliza, pegiat WWS.
Mirisnya, kondisi ini secara gamblang dilihat oleh pengunjung. Memang, kata Arisa, persoalan finansial Medan Zoo menjadi permasalahan mendasar. Namun antara masalah satu dan lainnya seolah tidak terpisahkan.
Arisa juga mempertanyakan, sejauh mana pengawasan BBKSDA Sumut sebagai otoritas yang berwenang, khususnya pada koleksi satwa dilindungi di Medan Zoo. Dia juga mengritik Pemko Medan yang dinilai seolah tutup mata dengan kondisi Medan Zoo.
“Kematian satwa liar di mana pun bisa terjadi, namun jika BBKSDA Sumut melakukan kontrol pengawasan disiplin dan serius, mungkin kabar kematian satwa terus menerus ini tidak akan kita dengar yang rentang waktunya berdekatan. Wali Kota Medan seperti tutup telinga. Terlihat wali kota sepertinya kurang paham apa itu konservasi dan peran satwa liar untuk kehidupan dan fungsi kebun binatang sebagai lembaga konservasi,” pungkasnya.
WWS juga mempertanyakan soal keterbukaan informasi soal kondisi satwa di Medan Zoo. Mereka menduga, banyak kematian yang tidak diungkap ke publik. Terlihat dari jumlah satwa yang diduga terus berkurang.
Sebelumnya, Kabidtek BBKSDA Sumut Fifin mengatakan pihaknya sudah melakukan evaluasi dan memberikan beberapa rekomendasi untuk perbaikan kualitas Medan Zoo. Sayangnya dia tidak mendetail, apa saja poin evaluasi tersebut.