Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Diprediksi Produksi Gabah Akan Naik Bulan Agustus, Harga Beras Turun

Para petani wilayah Pantura Jateng memanen gabah saat panen raya. (IDN Times/Dok Humas Bulog Semarang)
Para petani wilayah Pantura Jateng memanen gabah saat panen raya. (IDN Times/Dok Humas Bulog Semarang)

Medan, IDN Times - Pengamat ekonomi Benjamin Gunawan menyoroti harga beras yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan beberapa hari terakhir.

"Di level kilang (Deli Serdang) yang saya amatin harga beras naik dari kisaran harga Rp13.800 hingga Rp14 ribu per Kg di kuartal pertama 2025, saat ini sudah alami kenaikan menjadi Rp15.300 per Kg-nya. Kenaikan harga beras awal mulanya dipicu oleh penetapan kebijakan harga pembelian (HPP) pemerintah untuk gabah di harga Rp6.500 per Kg," katanya, pada Senin (21/7/2025).

1. Kenaikan harga beras juga dipicu oleh berakhirnya masa panen raya di wilayah Sumut

Ilustrasi proses serap gabah petani oleh Bulog Yogyakarta. (Dok. Humas Bulog Yogya)
Ilustrasi proses serap gabah petani oleh Bulog Yogyakarta. (Dok. Humas Bulog Yogya)

Kepastian penetapan harga gabah tersebut memang memulihkan harga jual gabah petani, dan terbukti efektif mendorong kenaikan nilai tukar petani (NTP) di wilayah Sumut. Namun, NTP kerap dijadikan sebagai acuan dalam melihat kesejahteraan petani tanaman pangan khususnya padi, dan selain kebijakan HPP pemerintah, kenaikan harga beras juga dipicu oleh berakhirnya masa panen raya di wilayah Sumut.

"Yang mendorong kenaikan harga gabah kering (GKP) panen menyentuh Rp8.300 per Kg di bulan Juli ini. Tentunya dengan harga tersebut harga gabah kering giling (GKG) bisa menyentuh Rp9.000 per Kg. Dengan harga tersebut idealnya harga beras bisa menyentuh Rp18 ribu per Kg. Meskipun pemilik kilang juga masih mendapatkan hasil dari harga jual sekam padi, yang bisa meminimalisir kerugian dari harga jual beras," jelasnya.

2. Diprediksi bulan Agustus, Sumut akan memasuki musim panen raya dan harga beras berpeluang untuk turun nantinya

Serapan gabah Bulog Yogyakarta capai 83 ribu ton. (Dok. Dok. Humas Bulog Yogyakarta)
Serapan gabah Bulog Yogyakarta capai 83 ribu ton. (Dok. Dok. Humas Bulog Yogyakarta)

Dia juga memprediksi pada bulan Agustus, Sumut akan memasuki musim panen raya. Harga beras di Sumut berpeluang untuk turun nantinya.

"Saya memproyeksikan akan ada peningkatan jumlah produksi gabah sebanyak 3.9 kali dibulan Agustus dibandingkan dengan bulan Juli. Harapannya bisa menekan harga beras dalam rentang Rp500 hingga 1.000 per Kg-nya," ungkap Benjamin.

3. Harga beras perlahan akan kembali turun dan berpeluang stabil hingga kuartal pertama 2026

Serapan gabah Bulog Yogyakarta capai 83 ribu ton. (Dok. Dok. Humas Bulog Yogyakarta)
Serapan gabah Bulog Yogyakarta capai 83 ribu ton. (Dok. Dok. Humas Bulog Yogyakarta)

Terlebih jika penekanan untuk membeli gabah di harga Rp6.500 minimal terealisasi, maka harga berpeluang turun dengan besaran angka tersebut.

"Dan realisasi harga nantinya sangat bergantung pada pembentukan harga gabah di level petani. Jadi kenaikan harga beras saat ini berpeluang berakhir di bulan juli ini. Dan perlahan akan kembali turun dan berpeluang stabil hingga kuartal pertama 2026," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us