Diduga Dianiaya Seorang Brimob, Tukang Becak Stroke dan Lumpuh

Medan, IDN Times - Setelah senyap 7 bulan, peristiwa pemukulan oleh anggota Brimob di Medan kembali menyeruak. Seorang tukang becak yang menjadi korban pemukulan bernama Tumpol Simanjuntak melalui Kuasa Hukumnya, pada Selasa (11/06/2024) sore melakukan pemeriksaan perdana di Polrestabes Medan.
Tampak Tumpol Simanjutak diantar ke Polrestabes menggunakan kursi roda. Tumpol disebut kuasa hukumnya, Rio Naibaho, mengalami kelumpuhan.
1. Perkelahian antara tukang becak dan brimob terjadi pada bulan November 2023

Rio mengonfirmasi mengapa peristiwa yang terjadi pada 25 November 2023 lalu baru diperkarakan bulan Juni tahun 2024 ini. Hal itu disebutnya karena istri korban tidak terima suaminya menjadi stroke diduga akibat pemukulan oleh oknum brimob.
"Sebenarnya ibu ini tahu suaminya terlibat perkelahian dengan oknum brimob. Tapi suaminya pulang, kondisi suaminya baik-baik saja. Hanya saja di kepalanya ada bercak darah dan tangannya membengkak," kata Rio, Selasa (11/06/2024).
Istrinya yang curiga lantas bertanya kepada Tumpol. Namun Rio menyebutkan jika Tumpol saat itu tidak mau mengaku seperti apa perkelahiannya.
"Setelah kejadian itu, lama-kelamaan Pak Tumpol mulai oyong, mulai linglung, dan kadang tidak mudah ingat alias mudah pikun. Karena kondisinya yang seperti itu, dia dioperasi pada bulan Maret 2024," ceritanya.
2. Ada dugaan Tumpol lumpuh akibat berkelahi dengan oknum brimob

Istri korban mengetahui detail perkelahian suaminya dengan brimob setelah diberitahu tetangganya pasca Tumpol dioperasi. Setelah itu muncullah dugaan bahwa kondisi Tumpol yang sakit saat ini imbas dari perkelahian pada November tahun lalu.
"Tetangga yang merekam kejadian itu menceritakan kepada istri korban peristiwa yang sebenarnya. Lantas dirinya memberitahukan bukti berupa video yang direkamnya. Dari situ istri Tumpol sampai emosi kenapa baru tahu sekarang," aku Rio.
Pada akhir April, Rio resmi menjadi kuasa hukum Tumpol. Mereka menyurati sekaligus bertemu dengan petinggi brimob. Anggota brimob yang terlibat perkelahian dengan Tumpol juga mengakui jika mereka pernah terlibat perkelahkan.
"Kata oknum brimob karena saat itu dia dalam kondisi mabuk. Harapan kita kemarin kalau bisa dimediasi supaya tak sampai ke pengadilan. Tetapi mediasinya buntu. Karena pelaku dan keluarganya bersikeras mengatakan tak melakukan penganiayaan yang mengakibatkan kelumpuhan," katanya.
3. Darah menggumpal di kepala Tumpol, diklaim imbas dari perkelahian dengan oknum brimob

Rio berani menduga jika lumpuhnya Tumpol akibat penganiayaan yang dilakukan anggota brimob tersebut. Apalagi pihaknya disebut telah mengantongi hasil pemeriksaan tim medis.
"Tim medis mengatakan ada penggumpalan darah di kepala di bagian yang dipukul itu, di situlah tempatnya. Sehingga ini yang mengakibatkan stroke. Jadi harus dioperasi dan disedot cairannya di bagian kepalanya. Itulah indikasi medisnya," beber Rio.
Pihaknya juga telah mengonfirmasi jika Tumpol setelah peristiwa itu tak pernah kepalanya terbentur. Hal itulah yang menguatkan dugaan mereka jika penggumpalan darah akibat perkelahian tempo silam.
"Bapak itu gak pernah ada kejadian lagi. Keluarga dari oknum brimob juga ngotot menawarkan damai dengan membayar Rp2 juta. Mereka ngototnya seperti itu. Karena mereka ngotot begitulah makanya kami buat pengaduan," pungkasnya.