Bencana di 11 Kabupaten/kota Sumut, 24 Orang Meninggal dan 5 Hilang

- 11 kabupaten kota di Sumut terdampak bencana alam
- 24 orang meninggal dan 5 hilang, 492 personel polisi turun ke lapangan
- Pihak berkoordinasi dengan TNI, BPBD, pemerintah daerah, dan relawan untuk penanganan dampak bencana
Medan, IDN Times – Kondisi cuaca ekstrem yang memukul Sumatra Utara dianggap sebagai pemicu bencana alam. Longsor, banjir hingga putting beliung mengepung provinsi itu dalam rentang 24-26 November 2025.
Bencana alam berakibat pada kerusakan. Bahkan tidak terkecuali korban jiwa. Polda Sumatera Utara mencatat, ada 86 peristiwa bencana di Sumatera Utara. Rinciannya; 59 longsor, 21 banjir, 4 pohon tumbang, dan 2 angin puting beliung. Daerah paling rawan longsor adalah Humbang Hasundutan dengan 17 kejadian, disusul Tapanuli Selatan, Tapteng, dan Sibolga.
1. Ada 11 kabupaten kota yang terdampak.

Ada 11 kabupaten kota yang terdampak. Mandailing Natal, Nias Selatan, Nias, Pakpakbharat, Serdang Bedagai, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga, Kota Padangsidimpuan dan Humbang Hasundutan.
Dari 11 kabupaten terdampak itu, beberapa di antaranya berdampak pada korban jiwa. Menurut data Polda Sumatera Utara bencana alam mengakibatkan pada 24 orang meninggal dunia.
Rinciannya; 1 orang meninggal dunia di Nias Selatan, Kemudian 2 orang meninggal di Pakpakbharat, 4 orang di Tapteng, 12 orang meninggal dunia dan 1 hilang di Tapsel. Kemudian 5 orang meninggal dunia di Kota Sibolga dan 4 lainnya masih hilang. Ditambah 37 orang korban luka ringan dan 6 luka berat. Ribuan orang juga dilaporkan harus mengungsi.
2. Polisi turunkan 492 personel

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Komisaris Besar Ferry Walintukan menjelaskan, saat ini pihaknya sudah menerjunkan 492 personel ke titik-titik bencana.
“Sejak hari pertama, seluruh jajaran Polda Sumut langsung turun ke lapangan. Fokus kami adalah menyelamatkan warga, melakukan evakuasi, dan membuka akses jalan yang tertutup material longsor,” ujar Ferry dalam keterangan tertulis, Rabu (26/11/2025) petang.
3. Petugas saat ini masih melakukan evakuasi, membuka akses jalan, serta mencari korban yang belum ditemukan

Pihaknya berkoordinasi dengan TNI, BPBD, pemerintah daerah, dan relawan untuk melakukan penanganan dampak bencana. “Situasi masih dinamis, sehingga kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan petugas,” tambahnya.
Di lapangan, ratusan personel kepolisian dan Brimob terus bergerak melakukan evakuasi, membuka akses jalan, serta mencari korban yang belum ditemukan. Situasi cuaca yang masih hujan deras membuat proses penyelamatan penuh risiko.















