Banjir di Langkat, Ratusan Rumah di 5 Desa Terendam

- Petugas masih melakukan pendataan dan mengevakuasi warga terdampak banjir
- Tiga hari berturut-turut hujan mengguyur akibatkan sungai meluap
- Kabar sementara tidak ada korban jiwa, ratusan rumah terdampak banjir
Langkat, IDN Times - Hujan deras yang melanda Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, mengakibatkan beberapa sungai meluap. Kondisi air yang terus naik berdampak beberapa wilayah terendam banjir.
Salah satu wilayah yang terdampak banjir di Kecamatan Besitang dan Brandan Barat yang mengalami dampak banjir yang cukup parah. Selain mengenangi beberapa rumah warga Jalan Lintas Sumatra Utara (Jalinsum) Medan-Banda Aceh juga terendam air, Rabu (26/11/2025).
1. Petugas masih melakukan pendataan dan mengevakuasi warga terdampak banjir

Namun hingga kini belum ada data resmi terkait daerah mana yang terdampak. Karena pihak pemerintah kabupaten langkat masih terus berada dilapangan guna melakukan pendataan dan melakkukan evakuasi warga terdampak banjir.
"Saat ini semua tim termasuk BPBD, masih bekerja di lapangan untuk mendata masyarakat yang terdampak. Pasti akan segera kami sampaikan," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadis Kominfo) Wahyudiharto.
2. Tiga hari berturut-turut hujan mengguyur akibatkan sungai meluap

Dari data sementara, ada lima desa di Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat terendam banjir. Lima desa ini yakni Desa Lubuk Kasih, Desa Sei Tualang, Pangkalan Batu dan Kelurahan Tangkahan Durian, serta Kelurahan Brandan Timur.
Camat Brandan Barat, Fathan Nur menyatakan, selain akibat hujan yang terjadi selama tiga hari berturut-turut, banjir juga disebabkan oleh meluapnya air sungai Tualang.
"Banjir paling parah terjadi di Desa Sei Tualang. Dari laporan perangkat desanya, tiga rumah hanyut tersapu banjir. Dua rumah di Dusun I dan satu rumah di Dusun 4," ujar Fathan Nur.
3. Kabar sementara tidak ada korban jiwa, ratusan rumah terdampak banjir

Untuk Desa Sei Tualang ketinggian air banjir mencapai satu meter lebih dan arus banjir yang deras. "Kami pun tak bisa masuk ke desa tersebut, karena akses jalan ke desa itu terendam banjir satu meter lebih," kata Fathan.
Menurut Fathan, sejumlah warganya telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. "Untuk korban jiwa belum ada. Namun jumlah rumah yang terendam banjir mencapai ratusan unit," kata Fathan.
Intensitas hujan yang cukup tinggi dan disertai angin kencang juga sempat membuat pohon tumbang di Pangkalan Brandan. Beruntung, petugas bergerak cepat dan berhasil mengevakuasi pohon hingga Jalinsum Medan-Banda Aceh yang awalnya macet, kini kembali berjalan normal dan kendaraan kembali bisa melintas.

















