Aceh Utara, IDN Times - Tingginya intensitas hujan yang mengguyur Kabupaten Aceh Utara, Aceh dalam beberapa hari terakhir membuat empat sungai di daerah itu meluap dan membanjiri pemukiman warga, Selasa (5/9/2023) pagi.
“Akibat meluapnya aliran Sungai Krueng Pase, Krueng Pirak, Krueng Keuruto, Krueng Peto,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas Yunus, Selasa (5/9/2023).
Ilyas menyampaikan, banjir luapan dari empat sungai mengakibatkan 21 gampong yang tersebar dalam delapan kecamatan di Kabupaten Aceh Utara terendam. Ketinggian air mulai dari 30-70 sentimeter.
Adapun daerah yang terkena dampak banjir, di antaranya Gampong Darussalam di Kecamatan Geureudong Pase; Gampong Tanjung Krueng di Kecamatan Syamtalira Aron; serta Gampong Serba Jaman Baroh dan Gampong Tanjong Mesjid di Kecamatan Tanah Luas.
Selanjutnya Gampong Pange, Gampong Meunasah Krueng, dan Gampong Matang Keh di Kecamatan Pirak Timu; Gampong Hagu di Kecamatan Matangkuli; Gampong Bate XII di Kecamatan Cot Girek; serta Gampong Bate VIII dan Gampong Bate IX di Kecamatan Lhoksukon.
Terakhir yang paling parah di Kecamatan Samudera, 10 gampong terendam banjir. Mulai dari Gampong Kitoe, Gampong Madan, Gampong Tanjung Hagu, Gampong Krueng Baroe Langkahan, Gampong Teupin Beulangan, Gampong Tanjong Baroh, Gampong Tanjong Reungkam, Gampong Tanjong Mesjid, Gampong Paya Terbang, dan Gampong Tanjong Awe.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBA, hingga Selasa, pukul 14.33 WIB, jumlah pengungsi mencapai 528 kepala keluarga (KK) atau 1.672 jiwa. Mereka tersebar di empat gampong dalam Kecamatan Samudera.
Berikut sebaran pengungsi, yakni di Gampong Madan 170 KK atau 370 jiwa, Gampong Krueng Baro Langkahan 42 KK atau 180 jiwa, Gampong Tanjung Hagu 145 KK atau 520 jiwa, dan Gampong Teupin Beulangan 171 KK atau 602 jiwa.
Tidak hanya merendam pemukiman warga, banjir juga membuat satu unit tanggul di Gampong Tanjong Awe, Kecamatan Samudera, rusak. Sementara itu, untuk kerusakan lain dan jumlah korban yang terdampak masih terus dilakukan pendataan.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujar Ilyas.
Sehubungan dengan itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara hingga kini masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya serta mendata yang ditimbulkan dampak banjir.
“Dari laporan terakhir yang diterima oleh BPBA, hingga saat ini debit air terus meningkat,” imbuhnya.