Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Perubahan Kuku yang Bisa Menjadi Penanda Diabetes

Ilustrasi memotong kuku (pexels.com/Yazid N)
Ilustrasi memotong kuku (pexels.com/Yazid N)
Intinya sih...
  • Kuku rapuh dan mudah patah akibat kadar gula darah tinggi
  • Warna kuku berubah menjadi kuning atau kehitaman sebagai tanda awal diabetes
  • Kuku tumbuh lebih lambat dan bentuknya berubah drastis karena gangguan sirkulasi darah

Selama ini kita sering dengar istilah “kaki diabetes”, tapi pernahkah kamu tahu kalau kuku juga bisa memberi sinyal kondisi kesehatanmu, termasuk gejala diabetes?

Kadar gula darah tinggi yang tak terkendali bisa merusak pembuluh darah kecil dan menghambat sirkulasi oksigen serta nutrisi ke jaringan kuku. Bahkan, kondisi ini bisa memicu infeksi jamur hingga luka kronis.

Yuk kenali 5 tanda perubahan pada kuku yang gak boleh diabaikan, dilansir dari Hello Sehat.

1. Kuku rapuh dan mudah patah

ilustrasi kuku (pexels.com/João Jesus)
ilustrasi kuku (pexels.com/João Jesus)

Kalau kuku kamu jadi gampang patah atau terasa lebih rapuh dari biasanya, jangan langsung anggap sepele.

Penelitian dari Scientific Reports menunjukkan bahwa kadar gula darah tinggi bisa menurunkan kandungan kalsium dan protein pada kuku. Alhasil, kuku pun jadi lebih lemah dan rentan rusak, apalagi kalau gula darah tidak terkontrol dalam waktu lama.

2. Warna kuku berubah, dari kuning sampai kehitaman

Ilustrasi skrining diabetes (Unsplash.com/ Isens Usa)
Ilustrasi skrining diabetes (Unsplash.com/ Isens Usa)

Kuku yang mulai menguning bisa jadi tanda awal gula darah tinggi. Biasanya disebabkan oleh penumpukan keratin atau infeksi jamur.

Kalau sudah muncul warna gelap atau kehitaman di bawah kuku, itu bisa menandakan perdarahan kecil akibat pembuluh darah yang rusak—gejala komplikasi diabetes yang harus diwaspadai.

3. Kuku tumbuh lebih lambat dari biasanya

ilustrasi membersihkan sisa lem kuku (unsplash.com/Jason Jarrach)
ilustrasi membersihkan sisa lem kuku (unsplash.com/Jason Jarrach)

Kalau kuku kamu butuh waktu lama buat tumbuh panjang, bisa jadi ini akibat sirkulasi darah yang terganggu.

Pada penyandang diabetes, aliran darah ke ujung jari sering kali terhambat, terutama jika sudah mengalami komplikasi seperti neuropati atau penyakit arteri perifer. Akibatnya, kuku kekurangan nutrisi dan pertumbuhannya melambat.

4. Muncul luka di sekitar kuku

ilustrasi kuku rapuh dan mudah patah (webmd.com)
ilustrasi kuku rapuh dan mudah patah (webmd.com)

Kuku yang tumbuh ke dalam atau gesekan ringan dengan sepatu bisa menyebabkan luka kecil di sekitar kuku. Tapi buat diabetesi, luka ini bisa berubah jadi masalah besar.

Sistem imun yang lemah dan sirkulasi yang buruk membuat luka susah sembuh. Dalam kondisi parah, luka bisa berkembang menjadi abses, ulkus, bahkan gangren. Serem banget, kan?

5. Bentuk kuku berubah drastis

ilustrasi kuku sehat dan terawat (unsplash.com/Sarah Cervantes)
ilustrasi kuku sehat dan terawat (unsplash.com/Sarah Cervantes)

Kuku penyandang diabetes bisa berubah jadi lebih tebal, keras, dan melengkung, kondisi yang dikenal sebagai onychogryphosis.

Kadang bentuknya juga bisa cekung seperti sendok atau justru melengkung ke bawah, yang jadi pertanda terganggunya aliran darah di jaringan tubuh. Hal ini umumnya terjadi pada diabetesi dengan kontrol gula darah yang buruk.

Jangan abaikan tanda kecil di tubuh

Kuku memang cuma bagian kecil dari tubuh, tapi bisa jadi indikator penting dari kondisi kesehatanmu secara menyeluruh. Kalau kamu melihat tanda-tanda seperti di atas, apalagi disertai gejala diabetes lainnya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, ya.

Share
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us