PT Inalum Upaya Realisasikan Proyek Hulu dan Hilirisasi

Hemat bahan baku Alumina

Kualatanjung, IDN Times- PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum semakin menunjukkan perkembangan sejak ditunjuk menjadi Induk Holding Industri Pertambangan pada 27 November 2017. Saat ini perusahaan BUMN yang menaungi PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia itu sedang merencanakan proyek-proyek pengembangan strategis di berbagai sektor.

Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penghematan bahan baku. Beberapa program sedang dalam pengembangan dalam tahun 2019 ini.

1. Jalankan tiga mandat

PT Inalum Upaya Realisasikan Proyek Hulu dan HilirisasiIDN Times/dokumen PT Inalum

Sekretaris Perusahaan PT Inalum, Ricky Gunawan mengatakan, ada tiga mandat yang sedang dijalankan perusahaan aluminium itu saat ini. Antara lain mempercepat proses hilirisasi tambang, menguasai cadangan mineral strategis dan menjadi perusahaan kelas dunia. Inalum berusaha menjadi ujung tombak proses hilirisasi tambang dengan membangun Pabrik Pemurnian Alumina di Mempawah, Kalimantan Barat. Pencanangan proyeknya telah dilakukan Menteri BUMN Rini Soemarno pada tanggal 4 April 2019.

2. Hembat biaya bahan baku

PT Inalum Upaya Realisasikan Proyek Hulu dan HilirisasiIDN Times/dokumen PT Inalum

Selain itu pembangunan Pabrik Pemurnian Alumina ini berpotensi mampu menghemat biaya bahan baku Inalum sebesar USD 200 juta dan mengurangi ekspor mineral mentah sekaligus ketergantungan impor untuk sumber bahan baku dalam produksi aluminium.

Dalam pembangunannya, Inalum menjalin kerjasama dengan PT Antam Tbk yang dituangkan dalam pengambilalihan PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) sebagai perusahaan yang ditugaskan untuk membangun Pabrik Pemurnian Alumina tersebut.

Pembangunan Pabrik Pemurnian Alumina ini ditaksir bernilai sekitar USD 850 juta (termasuk IDC dan Modal Kerja) dan ditargetkan mulai berproduksi di awal tahun 2022. Saat ini proses pembangunan Pabrik Pemurnian Alumina ini sedang memasuki tahap proses pengadaan kontraktor Engineering, Procurement & Construction (EPC) dan finalisasi Joint Venture Agreement (JVA) antara Inalum, Antam serta Chalco.

Proyek Pembangunan Pabrik Pemurnian Alumina yang akan dikelola oleh PT BAI ini akan dibangun di atas lahan seluas 288 Ha di tiga Desa di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. “Proyek Pabrik Pemurnian Alumina ini akan memiliki kapasitas awal sebesar 1 juta ton per tahun dan dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Batubara sebesar 3 x 25 MW," ujar Ricky.

3. Berusaha tingkatkan ekonomi daerah setempat

PT Inalum Upaya Realisasikan Proyek Hulu dan HilirisasiIDN Times/dokumen PT Inalum

Lebih lanjut menurut Ricky, pembangunan Pabrik Pemurnian Alumina ini nantinya memiliki beberapa manfaat yaitu mensubstitusi impor alumina yang selama ini dilakukan oleh Inalum menjadi produk alumina dalam negeri.

Mengkapitalisasi nilai cadangan bauksit PT Antam Tbk, membangun mata rantai industri hulu ke hilir yang terintegrasi yaitu dari bauksit menjadi alumina dan menjadi aluminium serta diharapkan mampu meningkatkan perekonomian di daerah setempat tempat Pabrik Pemurnian Alumina dibangun. "Ke depannya, Inalum akan terus mengejar penyelesaian proyek-proyek hilirisasi lain yang juga merupakan proyek strategis nasional," katanya.

 

4. Sudah produksi billet dan foundry alloy

PT Inalum Upaya Realisasikan Proyek Hulu dan HilirisasiANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Saat ini Inalum telah berhasil memproduksi produk turunan aluminium berupa billet dan foundry alloy, melakukan uji coba proyek optimalisasi dan upgrading tungku peleburan serta proses pengadaan EPC-nya, melakukan studi kelayakan untuk pengembangan smelter baru serta ekspansi pelabuhan, pabrik Calcined Petroleum Coke (CPC) bekerjasama dengan Pertamina yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi Joint Venture Agreement (JVA), pembangunan gedung baru yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan pondasi gedung kantor dan ballroom, Pabrik Slab sheet dan Wire rod yang saat ini sedang dalam tahap persiapan serta Pabrik remelt Aluminium yang saat ini sedang dalam tahap pre engineering.

5. Ekspansi di Kalimantan Utara

PT Inalum Upaya Realisasikan Proyek Hulu dan HilirisasiDirektur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin (IDN Times/Uni Lubis)

Lebih lanjut, Ricky menambahkan untuk mencapai target produksi satu juta ton aluminium di tahun 2025, Inalum juga berencana untuk melakukan ekspansi pengembangan klaster aluminium di Provinsi Kalimantan Utara tepatnya di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning yang saat ini sedang dalam tahap persiapan dan studi kelayakan.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya