Millenial Buka-bukaan soal Alasan Mendukung Jokowi atau Prabowo

Yuk simak penjelasan para tokoh millenial

Jakarta, IDN Times - Pemilihan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2019 akan dilakukan pada 17 April 2019.

Suara kaum millennial menjadi salah satu potensi besar untuk meningkatkan perolehan suara masing-masing kubu.

Hal itu ditambah lagi dengan munculnya pergerakan anak muda millennial yang saling berupaya menyuarakan pilihannya baik pada kubu 01 Joko 'Jokowi' Widodo -Ma'ruf Amin maupun kubu 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, kantong pemilih millennial memiliki populasi sebesar 45 persen. Tentunya, dukungan pemilih ini sangat menentukan dalam pilpres nanti. Dari survei itu menunjukkan, pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul di segmen pemilih millennial.

"Dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf sebesar 52,6 persen. Sementara dukungan terhadap pasangan Prabowo-Sandi sebesar 33,8 persen. Jokowi-Ma'ruf masih unggul dua digit dari pasangan Prabowo-Sandi di pemilih ini," ujar Peneliti senior LSI Adjie Alfaraby saat memaparkan hasil surveinya, di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (7/2) lalu.

Dalam acara Mata Najwa dengan tema 'Berburu Suara Penentu' pada Rabu (13/2) lalu, dua kelompok millennial mencoba membeberkan alasan mereka mengajak para pemilih muda untuk memilih masing-masing pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden 2019.

Lalu, apa alasan mereka ikut menyuarakan pilihannya ya ?

1. GMI: Prabowo-Sandi memberi harapan perubahan untuk kaum millennial

Millenial Buka-bukaan soal Alasan Mendukung Jokowi atau PrabowoIsntagram/@sashatutuko

Ketua Gerakan Milenial Indonesia (GMI) Prabowo-Sandi, Sasha Tutuko mengatakan, alasan dirinya menggerakkan pemilih muda untuk memilih paslon 02, karena keduanya dinilai memiliki harapan dan perubahan bagi bangsa Indonesia khususnya untuk anak-anak muda millennial.

"Jadi dari situ kita yakin millennial nih memang Prabowo-Sandi," jelas Sasha dalam acara Mata Najwa, Rabu (13/2).

Menurutnya, wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dianggap sebagai tokoh millennial yang dapat memimpin bangsa Indonesia.

"Dia (Sandiaga Uni) ini mewakili millennial untuk memimpin negara ini . Jadi saya yakin, pak Sandiaga Uno ini tokoh millennial untuk bangsa Indonesia," katanya.

Baca Juga: Soal Lingkungan Hidup, Jokowi Sedikit Lebih Baik dari Prabowo

2. Komunitas Ayo Jokowi: Rekam Jejak Jokowi menjadi penentu

Millenial Buka-bukaan soal Alasan Mendukung Jokowi atau PrabowoInstagram/@matanajwa

Penggagas Komunitas Ayo Jokowi, Amalia Ayuningtyas menilai, sudah saatnya anak muda melihat rekam jejak seorang pemimpin.

"Kita tidak melihat identitas, tapi bagaimana rekam jejak dia (Jokowi) itu di solo, kemudian di Jakarta, dan bisa menjadi presiden seperti apa," kata Amalia.

Menurutnya, Komunitas Ayo Jokowi melihat adanya kedekatan dari mantan Wali kota Solo itu terhadap kaum millennial.

"Bagaimana beliau berusaha mengakomodir, mengapresiasi, apa yang sudah dikerjakan oleh teman-teman millennial baik itu dari industri kreatif, startup, dan sebagainya," jelas dia.

3. Lalu apa alasan pedukung Prabowo tidak memilih Jokowi ataupun sebaliknya ?

Millenial Buka-bukaan soal Alasan Mendukung Jokowi atau PrabowoANTARA FOTO/ Widodo S. Jusuf

Sasha kembali menegaskan, Prabowo-Sandi adalah tokoh yang tepat untuk memimpin negara Indonesia. Ia menilai, paslon nomor urut 02 itu membawa harapan dan membuka akses untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak muda di Indonesia untuk lebih baik.

"Saya tidak bilang bahwa pak Jokowi dan pak Ma'ruf tidak bisa memberikan (harapan perubahan), tapi saya yakin pak Prabowo dan pak Sandiaga Uno memberikan harapan dan perubahan," kata dia.

Berbeda dengan Amalia, ia berpendapat rekam jejak seorang Jokowi dengan latar belakang orang biasa patut diapresiasi. Menurutnya, Jokowi berhasil menunjukkan kerja nyata dengan berproses hingga bisa menjadi presiden.

"Tapi kalau misalnya dengan sebelah (Prabowo-Sandi), saya melihat itu seperti tidak apple to apple. Karena kan Pak sandiaga dan Pak Prabowo itu kan bukan berasal dari orang-orang yang pernah susah semacam itulah, orang-orang biasa," jelas Amalia.

4. BPN: Prabowo-Sandi kandidat yang dapat meruntuhkan gerontokrasi

Millenial Buka-bukaan soal Alasan Mendukung Jokowi atau PrabowoInstagram/@matanajwa

Di tempat yang sama, Juru Bicara (Jubir) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Gamal Albinsaid meyakini pemilih millennial pasti tertarik untuk mendukung paslon nomor urut 02. Ia pun menggambarkan, Indonesia yang kini sedang terjebak dalam sebuah teori yang dinamakan gerontokrasi.

Gerontokrasi dikatakan Gamal adalah sebuah pemerintahan dan badan pemerintahan yang dipimpin oleh orang-orang tua. Dengan adanya Prabowo-Sandi ia yakin teori gerontokrasi dapat diruntuhkan.

"Kalau kita lihat sejarah kita dari pascareformasi ya. Gusdur memimpin di umur 59 tahun, Megawati 54 tahun. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode pertama 60 tahun. Prabowo-Sandi akan mengakhiri sejarah panjang gerontokrasi dengan adanya seorang pemimpin muda yang menjadi kandidat capres cawapres pertama di Indonesia," jelas Gamal.

Baca Juga: Prabowo Dilarang Salat Jumat di Masjid, Begini Respons Kubu Jokowi

5. TKN: Anak muda suka yang fresh, Prabowo bagian Gerontokrasi yang harus diturunkan

Millenial Buka-bukaan soal Alasan Mendukung Jokowi atau PrabowoInstagram/@matanajwa

Di sisi lain, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni mengatakan, Gerontokrasi adalah simbol dari Prabowo. Menurut Antoni, Prabowo berbeda dengan millennial yang menyukai dengan sesuatu yang fresh dan baru.

"Dia (Prabowo) adalah produk masa lalu, dia adalah bagian integral dari zaman orde baru yang melakukan pemberangusan demokrasi. Yang melakukan pemberangusan terhadap kebebasan," kata Antoni

"Sekarang, ujug-ujug dia datang dengan mengatakan dia adalah melawan gerontokrasi. Dia bagian dari politik gerontokrasi yang harus kita turunkan," jelasnya menambahkan.

6. Lalu siapa yang lebih orisinil? Jokowi atau Prabowo?

Millenial Buka-bukaan soal Alasan Mendukung Jokowi atau PrabowoANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Ketua Gerakan Milenial Indonesia (GMI) Sasha Tutuko mengatakan, Prabowo-Sandi lebih mencerminkan orisinalitas. Ia pun membandingkan Jokowi pada saat pembukaan Asian Games yang menunjukkan sikap yang tidak orisinil.

"Sekarang kita lihat bahwa kemarin pak Prabowo dengan tenangnya dia debat, menggoyangkan, memang dia orisinilnya kayak gitu, humoris. Tapi kalau kita lihat di kubu 01 kita lihat orisinilkah ketika pembukaan Asian Games ada motor di pembukaan Asian Games? Orisinil kah itu di dalamnya pak Jokowi?" ucap Sasha.

Ia meyakini, Prabowo-Sandi akan memimpin Indonesia pada 2019 mendatang.

Sedangkan penggagas Komunitas Ayo Jokowi Amalia Ayuningtyas menilai, anak-anak muda di Indonesia membutuhkan sesuatu yang dapat diakses. Hal itu menurut dia tercermin pada Jokowi.

"Saya melihat pak Jokowi itu bisa diakses, hobinya bisa diakses, terus keluarga, rekam jejaknya, anak-anaknya, dan sebagainya," katanya.

Ia menambahkan, wakil presiden nomor urut 01 Kiai Ma'ruf Amin juga memberikan contoh rekam jejak yang baik. Menurutnya, Ma'ruf Amin bukan orang yang tiba-tiba menjadi seorang calon wapres, tetapi beliau bisa menunjukkan rekam jejak yang baik.

"Seperti misalnya ketika beliau di kampus, kemudian ketika beliau berpolitik di usia muda, kemudian dia sebagai ahli ekonomi syariah, kemudian bisa memberi contoh ke anak muda itu akademisinya bagus, kariernya bagus, agamanya bagus dan itu menurut saya bisa jadi role model untuk anak muda Indonesia," terang dia.

Amalia berharap, anak muda millennial Indonesia dapat menganggap Pilpres 2019 sebagai pengalaman yang asyik, mengedepankan kreativitas dan juga rekam jejak.

"Saya ingin gagasan-gagasan yang ada dapat membangun Indonesia," ucap dia.

7. Seyakin apa sih mereka sama pilihannya masing-masing?

Millenial Buka-bukaan soal Alasan Mendukung Jokowi atau PrabowoANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Raja Juli Antoni meyakini, pilihannya dapat memenangkan hati millennials dan hati rakyat. Menurut dia, Jokowi bukan hanya sekedar presiden, melainkan role model bagi mereka semua.

"Maka sekali lagi, kita ingin melihat orang yang biasa-biasa saja, rakyat yang seperti kita tetapi dengan dedikasi yang tinggi, komitmen tinggi, kerja keras dia bisa berkarier sampai menjadi presiden. Atau seorang yang lahir dari keluarga tertentu yang tidak punya track record bahkan track record-nya buruk, dipecat dari tentara dan sebagainya perusahaannya bangkrut apa itu yang mau kita contoh?" jelas Antoni.

Tidak mau kalah, Jubir BPN Prabowo-Sandi Gamal Albinsaid menuturkan, bila selama 5 tahun terakhir para masyarakat di Indonesia merasa memiliki pendapatan yang meningkat drastis, ekonomi bagus, dan sebagainya, ia menganjurkan kepada masyarakat untuk memilih Jokowi-Ma'ruf.

"Tapi, jika Anda merasakan apa yang kami rasakan bahwa sekarang ekonomi semakin sulit, lalu lapangan kerja semakin susah, Anda silakan pilih pak Prabowo untuk harapan baru," tuturnya.

Siapapun pilihanmu, jangan lupa 17 April 2019 nanti datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) ya. Suara kalian sangat berarti untuk kemajuan bangsa kita!

Baca Juga: Kepala Daerah Dukung Jokowi, Hasto: Prabowo-Sandi Panik

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya