TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Napi Bandar Sabu Kabur, DPR RI Menduga Dibantu Orang Lapas

Nasir desak kalapas dan petugas KPLP dicopot 

Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS, Nasir Djamil (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Banda Aceh, IDN Times - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Muhammad Nasir Djamil menyorot kasus kaburnya, Sulaiman, narapidana (napi) bandar narkoba Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Idi.

Seperti diketahui, eks anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen yang selama ini di sel tahanan Lapas Kelas II B Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, kabur pada Sabtu (3/6/2023). 

Sulaiman kabur saat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Zubir Mahmud, Kabupaten Aceh Timur. Ia diduga mengelabui petugas yang menjaga dengan meminta izin ke toilet.

Baca Juga: Izin BAB, Napi Bandar Sabu Kabur dari Rumah Sakit

1. Komisi III DPR RI menduga napi bandar narkoba kabur dibantu orang dalam lapas

Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, Muhammad Nasir Djamil. (Dokumentasi pribadi untuk IDN Times)

Kasus kaburnya napi bandar narkoba saat menjalani perawatan medis diduga Nasir Djamil, turut melibatkan orang dalam dari lapas tempat Sulaiman selama ini mendekam. Sebab, dia kurang percaya jika napi dapat kabur tanpa bantuan orang lain.

“Saya duga karena ada bantuan orang dalam lapas. Sangat tidak masuk akal terpidana itu bisa kabur tanpa bantuan dari oknum-oknum dari dalam,” kata Nasir Djamil saat dikonfirmasi IDN Times, pada Senin (5/6/2023).

2. Minta kalapas serta petugas KPLP yang menjaga dicopot dan dinonaktifkan

Ilustrasi Napi yang Melarikan Diri (IDN Times/Mardya Shakti)

Akibat kejadian tersebut, anggota Komisi III DPR RI asal Aceh itu meminta kepala dan petugas Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Kelas II B Idi yang bertugas menjaga napi bandar narkoba dicopot serta dinonaktifkan.

Dia juga meminta para petugas sipir dilakukan pemeriksaan secara intensif dengan bekerja sama antar lembaga terkait lainnya. Tujuannya untuk melacak hubungan napi yang kabur dengan oknum membantu pelariannya.

“Agar dapat dilacak dengan siapa saja terpidana yang kabur itu berkomunikasi sebelum melarikan diri dan siapa saja yang membantu pelarian terpidana  itu,” ujar Nasir Djamil.

3. Menduga pelarian telah dirancang secara matang dan ada oknum dari luar terlibat

(Muhammad Nasir Djamil) www.dpr.go.id

Nasir Djamil menambahkan, kaburnya Sulaiman, bandar sabu-sabu yang divonis 20 tahun penjara diduga tidak hanya melibatkan orang dari dalam Lapas Kelas II B Idi saja. Namun, ada pula pihak dari luar yang diduga turut membantu.

Bahkan kuat dugaan dari dia, ada setoran dan aliran uang kepada oknum-oknum tertentu baik di lapas maupun oknum di pusat terkait kaburnya terpidana bandar narkoba tersebut.

“Saya menduga pelarian ini sudah direncanakan secara matang dan melibatkan juga orang luar Lapas,” jelas Nasir Djamil.

“Periksa juga dokter dan petugas kesehatan di rumkit (rumah sakit) Idi yang menangani terpidana bandar narkoba itu selama menjalani pengobatan medis,” imbuhnya.

Baca Juga: Dahnil Anzar Bawa Istri Naik Vespa Keliling Berastagi, Romantis Banget

Berita Terkini Lainnya