TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hujan Deras, 11 Kecamatan di Aceh Timur Dilanda Banjir dan Longsor

Lebih tiga ribu orang mengungsi

Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Aceh Timur, IDN Times - Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan sejumlah desa (gampong) di Kabupaten Aceh Timur, Aceh, terendam banjir dan longsor. Bencana itu telah terjadi sejak 3 November 2022 hingga saat ini.

“Sejak hari Kamis, 03 November 2022 pukul 17.15 WIB di wilayah Kabupaten Aceh Timur,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas, pada Selasa (8/11/2022).

Baca Juga: Banjir Aceh Tamiang, Jalur Aceh ke Medan Nyaris Lumpuh

1. Meluapnya dua sungai di Kabupaten Aceh Timur

Banjir landa Kabupaten Aceh Timur, Aceh. (Dokumentasi BPBA untuk IDN Times)

Banjir di Kabupaten Aceh Timur, dikatakan Ilyas, terjadi akibat Sungai Arakundo dan Sungai Peureulak yang ada di kabupaten tersebut meluap usai hujan deras melanda selama beberapa hari terakhir. Ketinggian air mulai 20 hingga 60 sentimeter.

“Dampak material berupa terendamnya rumah pemukiman warga, tertimbunnya badan jalan antar dusun Gampong Jambo Labu lebih kurang lima meter, serta tiga unit rumah warga Gampong Alue Canang mengalami rusak ringan,” ujarnya.

"Longsor di Kecamatan Birem Bayeun tepatnya di Gampong Jambo Labu," imbuh Ilyas.

2. Tercatat ada 11 kecamatan yang terendam banjir

Banjir landa Kabupaten Aceh Timur, Aceh. (Dokumentasi BPBA untuk IDN Times)

Berdasarkan data diterima Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBA, hingga Selasa, pukul 12.25 WIB, tercatat ada 49 gampong dalam 11 kecamatan yang terendam banjir. 

Di antaranya, 13 gampong di Kecamatan Peureulak; tujuh gampong di Kecamatan Sungai Raya; enam gampong di Kecamatan Birem Bayeun; serta masing lima gampong di Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan Ranto Peureulak, dan Kecamatan Rantau Selamat.

Kemudian empat gampong di Kecamatan Peunaron serta masing-masing satu gampong di Kecamatan Simpang Jernih, Kecamatan Simpang Ulim, Kecamatan Julok, dan Kecamatan Peureulak Barat.

“Kendala di lapangan, untuk Kecamatan Simpang Jernih belum dapat dilaporkan karena terkendala jaringan,” ucap Kalaksa BPBA.

Baca Juga: Ini Instruksi Pj Gubernur untuk Penanganan Banjir Aceh Tamiang

Berita Terkini Lainnya