TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemuda Ahmadiyah Bantu Jemaat Bersihkan Gereja di Bulan Ramadan

Mereka tergabung dari lintas agama

Dok.Pribadi/IDN Times

Medan, IDN Times - "Damailah selalu Indonesiaku". Hal itulah yang menjadi harapan pemuda-pemudi lintas agama dalam kegiatan bersih-bersih rumah ibadah di bulan Ramadan ini. Mereka tergabung dari Majelis Khuddam Ahmadiyah (MKAI), Lajnah Imaillah (LI), Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Medan dan sejumlah anggota Jemaat Gereja Santo Fransiskus Xaverius. 

Munshif Ikram, Ketua MKAI Medan menyampaikan kegiatan kolaborasi ini dibagi menjadi beberapa bagian. Pemuda-pemudi lintas agama yang tergabung melakukan kegiatan bersih-bersih gereja dan halaman sekitarnya.

"Khuddam organisasi para pemuda Ahmadiyah dan Lajnah organisasi wanita Ahmadiyah yang ikut hadir ada sekitar 17 orang bergabung bersama pemuda-pemudi gereja. Panitia membagi menjadi dua tim," ujarnya.

"Kegiatan berlangsung pada Sabtu (1/5), tim pertama ditugaskan membersihkan Gereja Santo Fransiskus Xaverius baru. Serta, tim kedua membersihkan Gereja Santo Fransiskus Xaverius lama yang terletak sekitar 2 KM dari gereja utama," tambahnya.

Baca Juga: THR Bermasalah, Buruh di Sumut Bisa Mengadu ke Posko FSPMI

1. Gereja sudah lebih dari satu tahun tidak pernah dipakai karena pandemik COVID-19

Dok.Pribadi/IDN Times

Kegiatan ini dipimpin oleh Pastor Ronald Sitanggang. Ia merupakan Pastor dari Gereja Santo Fransiskus Xaverius ini. Pastor Ronald memilih untuk berada di tim dua, bersama dengan Ustaz Muhammad Idris dan Nasrun Aminullah membersihkan gereja Santo Fransiskus yang lama.

"Gereja sudah lebih dari satu tahun tidak pernah dipakai karena pandemik COVID-19 ini. Biasanya gereja ini dipergunakan untuk anak sekolah minggu," kata Pastor Ronald.

2. Ustaz Idris, perwakilan sahabat Ahmadiyah, bercerita kondisi gereja tua itu terlihat kotor di dalam dan halaman luarnya

Dok.Pribadi/IDN Times

Ustaz Idris, perwakilan sahabat Ahmadiyah, bercerita kondisi gereja tua itu terlihat kotor di dalam dan halaman luarnya. Katanya, gereja tersebut terlihat lama tak dipergunakan karena pandemik COVID-19. 

Dalam kegiatan tersebut, Pastor Ronald  juga menyampaikan kegembiaraannya melihat antusias para pemuda-pemudi lintas agama yang membersihkan gereja. Katanya, ia nyata melihat melihat kerukunan dan toleransi yang diterapkan dalam kegiatan kolaborasi itu.

“Saya tadi merasa malu dengan Ustaz Idris, karena tadi saya datang agak terlambat sehingga beliau yang membersihkan patung Bunda Maria yang memang sudah sangat kotor. Kami sangat berterima kasih dengan sahabat-sahabat muslim ahmadi yang sudah datang dan inisiatif inilah maka gereja lama ini dibersihkan,” ucapnya.

Baca Juga: Jejak Penyebaran Ajaran Ahmadiyah di Indonesia yang Menuai Kontroversi

Berita Terkini Lainnya