Ini Alasan Mengapa Orang Sering Curhat di Media Sosial

Simak penjelasannya di sini yuk!

Medan, IDN Times - Saat ini, ada perubahan perilaku dalam masalah mencurahkan perasaan. Kalau dulu orang melakukannya dengan menuliskan di buku harian sehingga tidak setiap orang mengetahuinya, namun kini orang senang mengatakannya di media sosial. Kebiasaan sering curhat di media sosial ini, sudah semakin lumrah terjadi.

Mengapa hal itu terjadi? Beberapa waktu lalu, Psikolog Irna Minauli, berikan penjelasannya kepada IDN Times.

Irna menyampaikan, terbiasa curhat di media sosial karena ada perubahan tujuan dari curhatnya itu sendiri. "Kalau di buku diari sifatnya satu arah sehingga hanya sekadar pelampiasan emosi-emosi baik yang negatif maupun positif sehingga sifatnya hanya sebagai katarsis saja," ujarnya.

"Sedangkan saat ini banyak orang yang membutuhkan perhatian langsung sehingga menuliskannya di media sosial dengan harapan orang akan bersimpati pada masalah yang dihadapinya," tambah Irna.

1. Jika dilihat aspek kepribadiannya, mereka adalah orang-orang dengan need succorance

Ini Alasan Mengapa Orang Sering Curhat di Media SosialPexels/Kaboompics .com

Irna melanjutkan, jika dilihat aspek kepribadiannya, mereka adalah orang-orang dengan need succorance atau kebutuhan untuk diperhatikan dan disayang. Dengan kata lain, mereka berharap orang akan bersimpati dan merasa kasihan sehingga mau membantunya.

"Sifat manja yang mungkin tidak didapatnya secara langsung dari lingkungan sosial yang nyata. Kebutuhan akan diperhatikan dan juga keinginan untuk pamer (need exhibition) juga sering menonjol pada mereka yang sering pamer aktivitasnya atau benda-benda yang dimilikinya di sosial media," ujar Dosen fakultas Psikologi itu.

Baca Juga: 5 Tanda Dia Golongan Teman Curhat yang Tepat buat Kamu 

2. Ketika ternyata tidak ada orang yang merespon sesuai dengan yang diinginkannya, maka ia merasa sedih

Ini Alasan Mengapa Orang Sering Curhat di Media Sosialilustrasi blogging (Shutterstock/A. and I. Kruk)

Irna juga menyampaikan, kedua kebutuhan tersebut ketika didapatnya dari lingkungan di dunia maya membuat mereka merasa mendapatkan perhatian sehingga merasa puas.

"Akan tetapi, ketika ternyata tidak ada orang yang merespon sesuai dengan yang diinginkannya, berupa perhatian atau pujian, maka ia akan merasa sedih dan tidak diperhatikan karena kebutuhannya tidak terpuaskan," jelasnya.

3. Umum terjadi pada mereka yang kurang memiliki persahabatan di dunia nyata

Ini Alasan Mengapa Orang Sering Curhat di Media Sosialilustrasi media sosial (pexels.com/cottonbro)

Hal itu, katanya, umum terjadi pada mereka yang kurang memiliki persahabatan di dunia nyata, sehingga tidak memiliki support system atau dukungan sosial (social support) yang dibutuhkannya.

"Dukungan sosial itu dapat berupa dukungan emosional seperti ditemani dan diberi semangat sehingga harga dirinya meningkat. Selain itu dapat juga berupa dukungan nyata, tangible atau instrumental, sehingga seseorang merasa mendapatkan bantuan langsung".

"Misalnya dengan membantu kesulitan keuangan atau masalah lainnya yang dirasakan. Dukungan lain berupa pemberian informasi yang dapat bermanfaat sehingga seseorang dapat mengatasi stres yang dirasakan dengan lebih baik," tambahnya.

Baca Juga: Apa Iya Makanan Mentah Lebih Sehat Daripada Makanan Matang?

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya