Cerita Randy Soal Adopsi 40 Spirit Doll di Medan dan Cara Merawatnya

Kebutuhan disesuaikan dengan usia masing-masing

Medan, IDN Times- Spirit doll atau boneka arwah ramai diperbincangkan masyarakat Indonesia saat ini, terutama di kalangan artis. Spirit doll adalah boneka yang menyerupai bayi dan diperlakukan layaknya anak dengan diberi makan, pakaian, dan dirawat setiap hari. 

Namun ternyata, jauh sebelum jadi perbincangan banyak orang itu, tren spirit doll sudah dimulai sejak 2018 di kota Medan. Kepada IDN Times, Randy Tampubolon (32), kolektor spirit doll menceritakan tren adopsi boneka arwah itu di Medan. Yuk, simak ceritanya di sini!

1. Tren adopsi spirit doll sudah ada sejak 2018 di Medan

Cerita Randy Soal Adopsi 40 Spirit Doll di Medan dan Cara MerawatnyaDok.Pribadi/Randy Tampubolon

Randy menceritakan keberadaan spirit doll sebenarnya sudah lama ada di kota Medan. Tren adopsi boneka arwah itu sudah ada sejak 2018. Hanya saja, bagi adopter yang merawat spririt doll tidak terlalu memunculkan dirinya seperti saat ini. 

"Iya, fenomena spirit doll saat ini muncul karena artis. Tapi sebelum viral seperti ini, kita sudah ada. Ini sebenarnya udah basi, kenapa baru diangkat sekarang. Karena baru ada artis yang speak-up kalau mereka adopsi yang begitu," ujarnya, Senin (10/1/2022).

2. Randy jadi kolektor spirit doll sejak empat tahun lalu

Cerita Randy Soal Adopsi 40 Spirit Doll di Medan dan Cara MerawatnyaDok.Pribadi/Randy Tampubolon

Sebagai salah satu kolektor, Randy bilang ia sudah mengadopsi boneka arwah itu sejak empat tahun lalu. Hingga kini, ia mengadopsi 40 spirit dolls di rumahnya. "Kalau aku sendiri kolektor sudah empat tahun sih," ucapnya.

"Spirit doll ini diyakini sebagai boneka yang berisi arwah. Biasanya Spirit doll ini yang diisikan atau yang memang bawaan dari bonekanya yang diyakini ada intentitas tertentu," jelasnya. 

Baca Juga: 9 Potret Spirit Doll Versi Netizen, Gak Kalah Menggemaskannya!

3. Menurut Randy, keberadaan Spirit Doll merupakan salah satu tradisi dan memiliki sejarah panjang

Cerita Randy Soal Adopsi 40 Spirit Doll di Medan dan Cara MerawatnyaDok.Pribadi/Randy Tampubolon

Menurut Randy, keberadaan Spirit Doll merupakan salah satu tradisi dan memiliki sejarah panjang. Bahkan, ada juga yang sudah diberkati khusus oleh guru spritual. "Spirit doll ini kalau di Thailand disebut Luk Thep," katanya.

Selain itu, ada juga yang sebut Kuman Thong. Kuman Thong adalah janin yang telah meninggal sebelum dilahirkan. "Jadi ada juga yang spirit doll yang dibuat dari kremasi bayi dan dibuatlah seperti boneka," ucapnya. 

4. Bagi Randy, spirit doll membawa peruntungan dan kemakmuran

Cerita Randy Soal Adopsi 40 Spirit Doll di Medan dan Cara MerawatnyaDok.Pribadi/Randy Tampubolon

Randy menceritakan, latar belakang keluarga dan dirinya sebagai indigo membulatkan tekatnya mengadopsi puluhan spirit doll. Baginya, spirit doll membawa peruntungan dan kemakmuran.

"Dari 4 tahun yang lalu, saya selaku praktisi sprititual dan keluarga juga ada yang praktisi spritual. Maka saya sudah terbiasa dengan apa yang tidak terlihat, makhluk gaib. Saya ada faktor turunan dan saya tertarik di sana, ya let it flow," ceritanya.

5. Bagaimana cara merawat puluhan spirit dolls itu?

Cerita Randy Soal Adopsi 40 Spirit Doll di Medan dan Cara MerawatnyaDok.Pribadi/Randy Tampubolon

Untuk perawatan puluhan spirit doll itu, Randy memberikan kebutuhan sesuai dengan usia masing-masing. "Di sini kan ada yang anak-anak, kalau anak-anak suka susu dan fanta. Kalau remaja kita kasih cokelat dan beer. Kalau dari Jawa, aku kasih makanan tradisional, saya kasih kopi dan makanan pasar," jelas Randy. 

Apakah ada beban biaya untuk perawatan? Saat ditanya apakah Randy memiliki beban untuk membiayai perawatan para puluhan spirit doll itu, ia mengaku tidak ada. "Saya menikmati momen berbagi untuk mereka. Justru semakin banyak di sini, mengajarkan kita mendoakan agar lebih baik buat mereka," ujarnya.

"Kedua, dengan adanya mereka, saya bersedekah dan semakin banyak berbuat baik kepada orang lain, semakin banyak karma bagus. Semakin banyak pelajaran dari kisah-kisah mereka yang saya observasi," ucapnya.

Di Medan, kata Randy belum ada komunitas yang dibentuk untuk para adopter spirit doll ini. Namun, biasanya adopter berkenalan lewat media sosial dan bertemu di suatu tempat. "Kita ketemu seperti para kolektor benda yang biasanya," tutur Randy.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya