Bikin Bangga, Karya Gery Sinaga Tembus Pasar Internasional

Batam, IDN Times - Di masa lalu profesi-profesi di bidang kreatif seperti fotografi, desain grafis, dan ilustrasi bukan sesuatu yang menjanjikan menurut kebanyakan orang Indonesia. Namun, dengan berubahnya zaman dan kecenderungan orang untuk menampilkan karya-karyanya secara online membuat profesi tersebut makin dilirik.
Dunia ilustrasi digital di Indonesia semakin berkembang, melahirkan talenta-talenta baru dengan karya yang menembus pasar global.
Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Griets Riandy Sinaga, atau yang lebih akrab disapa Gery. Pria kelahiran Tarempa, 18 Mei 1993 ini telah menggeluti dunia ilustrasi selama lebih dari satu dekade.
Karyanya tidak hanya dinikmati oleh pecinta seni di dalam negeri, tetapi juga merambah ke pasar internasional. Dengan nama akun sosial media instagram @Rocksallustration, Gery telah mendapatkan 18.300 pengikut.
1. Bermula dari grafiti

Ketertarikan Gery pada dunia ilustrasi berawal dari grafiti. Ia terpesona oleh bagaimana sebuah karakter bisa terbentuk hanya dengan semprotan cat warna.
"Bagaimana sebuah objek karakter bisa diubah menjadi gambar dua dimensi hanya dengan cat semprot? Itu pertanyaan yang ada di kepala saya saat pertama kali melihat grafiti," kata Gery. Dari situlah, perjalanannya dalam dunia ilustrasi dimulai.
Awalnya, Gery tidak menyadari bahwa bakat menggambarnya bisa menjadi profesi. "Rasanya terlalu fasih kalau saya menyebutnya ‘tertarik’. Lebih tepatnya, saya memanfaatkan kemampuan dasar menggambar yang belakangan baru saya tahu disebut sebagai ilustrasi," ujarnya.
Bakat ini kemudian membawanya bertemu dengan berbagai komunitas seni, budaya, dan pertemanan yang memperkaya perspektifnya dalam berkarya.
2. Sudah 10 tahun berkarya dan inspirasi dari budaya POP

Selama lebih dari 10 tahun berkarya, Gery terus bereksplorasi dalam dunia ilustrasi. Ia menyebut budaya pop sebagai benang merah dari karyanya.
"Saya menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan budaya pop, seperti grafiti, skateboard, game, dan musik," ungkapnya.
Ia menjelaskan, setiap elemen tersebut memberikan pengaruh yang kuat pada karya-karyanya sejak merambah ke industri ini.
Dari grafiti, ia belajar teknik goresan dan pewarnaan. Skateboard mengajarkannya tentang sikap, mental, dan disiplin dalam berkarya. Game membawanya ke dunia visual yang belum pernah ia jangkau sebelumnya, sedangkan musik membantunya dalam mengekspresikan emosi di setiap ilustrasi yang ia buat. Kombinasi berbagai elemen ini menjadikan karyanya khas dan mudah dikenali.
3. Menjual karya ke pasar internasional

Sebagai ilustrator yang berbasis di Kota Tanjung Pinang, Gery tidak merasa terbatas oleh lokasi. Baginya, internet adalah jembatan yang menghubungkannya dengan dunia.
"Di era serba digital ini, tempat tinggal bukan lagi tantangan. Industri kreatif sudah memiliki banyak platform untuk menjual karya, berjejaring, dan berbagi ilmu," kata Gery.
Melalui internet, karyanya dikenal lebih luas. Tantangan terbesar bagi seorang ilustrator, menurutnya, bukanlah lokasi, melainkan bagaimana terus belajar dan berkembang. Dengan konsistensi dan semangat untuk terus berinovasi, ia berhasil menembus pasar global.
Sejak 2015, Gery mulai menjual karyanya secara profesional. Keputusan ini diambil ketika ia memilih untuk berhenti kuliah dan harus mencari cara untuk mendapatkan penghasilan sendiri.
"Saat uang jajan kuliah dihentikan karena saya tidak mau melanjutkan studi, saya mulai mencari peluang di industri ilustrasi," lanjutnya
Awalnya, ia hanya menerima pesanan dari merek pakaian lokal. Namun, dengan memanfaatkan internet, ia mulai mendapatkan klien internasional.
Seiring waktu, karyanya dikenal lebih luas hingga digunakan oleh band-band terkenal di Indonesia seperti, NTRL, Kelompok Penerbang Roket, hingga Koil.
Sementara untuk lingkup internasional, Gery berhasil bekerjasama dengan band-band papan atas, seperti Knotfest (Slipknot Festival), Kreator, DragonForce HQ, serta band-band papan atas lainnya.
Saat ini, Gery lebih banyak berfokus pada ilustrasi untuk produk apparel dan merchandise band. Ia juga mengerjakan desain sampul album, poster, dan berbagai kebutuhan visual lainnya.
"Masih berhubungan dengan apa yang menginspirasi saya dalam berkarya. Musik, skateboard, dan grafiti tetap menjadi bagian dari identitas saya," tuturnya.
Dengan pengalaman dan wawasan yang ia miliki, Gery juga aktif berbagi ilmu dengan komunitas ilustrator muda. Ia sering mengadakan lokakarya untuk memperkenalkan teknik menggambar digital dan strategi pemasaran kepada calon klien.
"Workshop adalah cara yang tepat untuk berbagi ilmu tentang ilustrasi," tutupnya.