5 Alasan Seseorang FOMO pada Apapun yang Sedang Viral

Tak bisa dimungkiri bahwa media sosial menjadi alat untuk seseorang memperoleh dan menyebarkan informasi dengan cepat. Semakin update sebuah informasi yang tersebar, maka akan semakin menarik banyak pasang mata.
Sehingga, pada akhirnya menjadi sesuatu yang viral dan bahkan terkadang menjadi tren. Itu dapat meliputi kasus, produk, tempat, dan lainnya. Tentunya keviralan tersebut membuat sebagian orang merasa takut tertinggal atau FOMO (Fear of Missing Out), khususnya generasi Z yang dikenal sebagai kaum FOMO.
Lantas, apakah alasan yang menyebabkan seseorang FOMO pada sesuatu yang viral? Berikut lima kemungkinan alasannya.
1. Pengaruh tekanan dari media sosial

Terkadang kita lupa bahwa media sosial adalah dunia maya, bukan dunia nyata. Dalam hal ini, apa yang terpampang di media sosial tidak sepenuhnya menggambarkan kehidupan nyata. Misalnya, apabila seseorang tampak bahagia dan memiliki kehidupan sempurna di media sosial, bisa jadi di kehidupan nyata ia memiliki banyak masalah. Dengan kata lain, apa yang dilihat di media sosial sebenarnya hanya ilusi semata.
Namun, ternyata itu dapat berdampak kepada orang yang melihatnya. Ada orang yang membandingkan diri hingga ingin memiliki kehidupan yang sama. Dalam kasus ini, apabila banyak orang yang memperlihatkan kehidupannya yang selalu mengikuti zaman atau suatu yang viral, bisa memicu orang untuk melakukannya juga.
2. Rasa keingintahuan yang tinggi untuk merasakan sendiri

Tentunya sesuatu yang viral atau ramai diperbincangkan melahirkan rasa keingintahuan yang tinggi. Kita berusaha untuk mencari tahu alasan atau value yang bisa membuat suatu hal menjadi viral. Misalnya, yang sedang viral saat ini adalah boneka Labubu.
Bagi orang yang tidak mengetahui siapa dan apa itu Labubu, secara otomatis mereka akan terpicu untuk mencari tahu. Nah, apabila rasa keingintahuannya belum terpenuhi hanya dengan mendapat informasi, akhirnya sikap FOMO tersebut berubah menjadi tindakan, yaitu membeli barang tersebut untuk mendapatkan feel dan pengalamannya sendiri.
3. Butuh pengakuan sosial

Banyak orang yang gagal dalam mengendalikan rasa FOMO hanya untuk mendapat pengakuan sosial. Sebagai contoh, mereka tidak terlalu memedulikan esensi, value, dampak ke depannya dari membeli sebuah barang. Yang terpenting adalah mereka punya.
Setelah itu, mereka merasa harus flexing untuk menunjukkan bahwa mereka mampu membeli, mereka update dengan tren, dan lainnya. Maka, bisa dikatakan bahwa mereka membutuhkan pengakuan dari orang lain, berupa status atau kelas sosial, selera, dan lainnya.
4. Keinginan untuk merasa terhubung

Semakin banyak orang yang FOMO, maka akan semakin membuat orang ingin terhubung karena memiliki ketertarikan yang sama. Tidak bisa dimungkiri bahwa keinginan untuk terhubung memang menjadi sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial.
Sebagai contoh, apabila ada teman atau idolamu yang sudah memiliki barang viral, maka kamu juga ingin memilikinya agar bisa kembar. Itu terjadi karena kamu ingin memiliki rasa terhubung dan ingin mempertahankan koneksi antara dirimu dan orang tersebut.
5. Merasa tidak ingin tertinggal momen

Sesuatu yang viral biasanya memang akan ramai pada momen tersebut saja, kelanjutannya tidak bisa diprediksi dengan pasti. Bisa jadi akan tetap ramai, bisa juga terlupakan atau tergantikan dengan yang lain.
Karena itu, seseorang mungkin saja merasa tidak ingin ketinggalan momen tersebut. Apalagi misalnya saat sedang viral, ada banyak promo harga. Alhasil, itu membuatnya tak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Atau bisa juga karena momennya sedang naik, maka tak mau tertinggal agar tak dinilai ketinggalan zaman oleh orang lain.
Lima kemungkinan alasan di atas bisa jadi bahan introspeksi diri bagi orang yang sering FOMO, hingga tak bisa mengendalikan diri atau memilah mana yang harus diikuti, mana yang tidak.
Kalau menurutmu bagaimana? Apa ada alasan lain yang membuat orang FOMO pada sesuatu yang viral? Coba tulis di kolom komentar, ya!