Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Alasan Ramadan Jadi Momen Terbaik untuk Memaafkan Luka Lama

Ilustrasi muslimah bahagia (pexels.com/ Mikhail Nilov)

Hidup itu gak selalu mulus. Kadang, ada momen di mana kita disakiti, dikhianati, atau kecewa sama orang yang kita percaya. Luka lama yang belum sembuh bisa bikin hati terasa berat, bahkan sampai memengaruhi cara kita menjalani hidup. Tapi, terus-menerus menyimpan dendam juga gak akan membawa ketenangan. Justru, kita yang bakal capek sendiri kalau terus mengingat hal yang menyakitkan.  

Nah, Ramadan bisa jadi momen terbaik untuk melepaskan beban itu. Bulan ini penuh dengan makna, bukan cuma soal menahan lapar dan haus, tapi juga membersihkan hati dari rasa benci dan dendam. Kalau selama ini ada luka yang belum terobati, mungkin ini saatnya untuk memaafkan dan melupakan. Kenapa Ramadan jadi waktu yang pas untuk itu? Berikut ini alasannya!  

1. Suasana Ramadan bikin hati lebih tenang

Ilustrasi bersyukur (pexels.com/ Thirdman)

Ramadan itu spesial karena suasananya lebih damai dan penuh ketenangan. Ada banyak waktu untuk refleksi diri, mendekatkan diri pada Tuhan, dan merasakan ketentraman batin. Di bulan ini, kita diajak untuk lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi segala sesuatu.

Hati yang tenang bakal lebih mudah menerima kenyataan dan melepaskan luka lama. Gak jarang, momen Ramadan bikin kita sadar bahwa memaafkan bukan berarti membiarkan orang lain menyakiti kita lagi, tapi lebih ke membebaskan diri dari rasa sakit yang gak perlu dipertahankan.  

2. Ramadan mengajarkan pentingnya memaafkan

Ilustrasi jalan bareng (Pexels.com/RDNE Stock project)

Memaafkan itu bukan cuma soal orang lain, tapi juga buat diri sendiri. Di bulan Ramadan, kita diajarkan untuk memperbaiki hubungan, baik dengan sesama maupun dengan Tuhan. Kita sering meminta ampun atas kesalahan yang kita perbuat, tapi di sisi lain, kita juga harus belajar memaafkan orang lain.

Memang, rasanya gak mudah. Tapi, kalau kita bisa meminta maaf dan berharap dimaafkan, kenapa kita gak bisa memberikan hal yang sama untuk orang lain? Memaafkan bukan berarti melupakan sepenuhnya, tapi setidaknya kita gak lagi membiarkan luka lama memperkeruh hidup kita.  

3. Ada banyak momen untuk memulai kembali

Ilustrasi tersenyum (Pexels.com/Artam Podrez)

Ramadan penuh dengan momen kebersamaan yang bisa dijadikan kesempatan untuk memperbaiki hubungan. Entah itu saat berbuka puasa bersama, salat tarawih di masjid, atau sekadar mengirimkan takjil ke orang yang pernah berselisih dengan kita. Kadang, langkah pertama buat memaafkan adalah memulai komunikasi lagi.

Kalau merasa gengsi buat ngomong langsung, coba mulai dengan hal kecil seperti menyapa duluan atau sekadar mengirim pesan singkat. Bisa jadi, orang yang pernah menyakiti kita juga sebenarnya menunggu kesempatan untuk meminta maaf, tapi gak tahu harus mulai dari mana. 

4. Ramadan membantu kita melepaskan dendam

Ilustrasi berbuka puasa bersama (Pexels.com/Thirdman)

Salah satu hal yang bikin hati berat adalah menyimpan dendam. Rasanya puas sih, kalau orang yang pernah nyakitin kita kena karma. Tapi, apakah itu benar-benar bikin kita bahagia? Kebanyakan, justru rasa sakit itu tetap ada.

Ramadan mengajarkan kita untuk lebih fokus pada hal-hal baik dan meninggalkan kebiasaan buruk, termasuk menyimpan dendam. Melepaskan dendam bukan berarti kita harus kembali dekat dengan orang yang menyakiti kita, tapi lebih ke membiarkan diri kita bebas dari emosi negatif yang gak ada manfaatnya.  

Pada akhirnya, memaafkan itu bukan buat orang lain, tapi buat diri kita sendiri. Ramadan memberi kita kesempatan untuk melepaskan beban, berdamai dengan masa lalu, dan menjalani hidup dengan hati yang lebih ringan. Jadi, kalau ada luka lama yang masih mengganjal, mungkin ini saat yang tepat untuk mulai melepaskannya. Semoga di bulan yang penuh berkah ini, kita semua bisa menemukan kedamaian dalam hati dan menjalani hidup dengan lebih bahagia!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putri Rezekina
EditorPutri Rezekina
Follow Us