7 Alasan Seseorang Malas Bertemu dengan Pegawai Sales, Relate?

"Maaf, saya sibuk."
Frasa itu mungkin jadi senjata andalan ketika kamu merasa terganggu oleh kehadiran seorang pegawai sales di pintu rumah ataupun saat sedang pergi ke kantor. Bagi sebagian orang, bertemu dengan pegawai sales atau marketing bisa menjadi momok yang menakutkan, bahkan menjengkelkan.
Penasaran gak sih, kenapa begitu banyak dari kita kerap menghindari interaksi dengan mereka? Ada beberapa alasan yang mungkin salah satunya relate banget dengan kondisimu.
1. Kekhawatiran akan kehilangan waktu

Waktu adalah aset berharga yang tidak bisa dikembalikan. Sering kali, orang-orang merasa bahwa bertemu dengan pegawai sales hanya akan menghabiskan waktu berharga mereka tanpa mendapatkan manfaat yang sepadan. Kekhawatiran akan dimintai waktu lama tanpa hasil yang diharapkan membuat banyak orang lebih memilih untuk menghindari interaksi dengan pegawai marketing atau sales sama sekali.
2. Adanya rasa kurang percaya terhadap tingkat kejujuran orang sales

Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan, termasuk hubungan antara konsumen dan penjual. Namun, umumnya gak sedikit masyarakat yang meragukan kejujuran orang sales.
Banyak orang merasa bahwa informasi yang diberikan pihak sales atau marketing terlalu berlebihan atau mengada-ada yang tujuannya agar kamu membeli sesuatu yang sebenarnya gak dibutuhkan. Karena itu, kamu lebih memilih untuk menjaga jarak agar tidak terperangkap dalam situasi yang bikin gak nyaman.
3. Kurangnya pengetahuan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan

Alasan selanjutnya kenapa banyak orang yang melipir ketika bertemu pegawai marketing, yaitu sadar diri akan kurangnya pengetahuan tentang produk atau layanan yang ditawarkan. Kondisi ini bikin kamu jadi kurang nyaman dan gak pede takut gak bisa menanggapi pertanyaan dengan baik atau bahkan tertipu oleh taktik penjualan yang licik. Itulah kenapa kamu memilih cara aman dengan menghindar bertemu dengan orang sales.
4. Pengalaman buruk di masa lalu

Pernah mendapatkan pengalaman buruk dengan orang sales juga bisa membuat kamu trauma dan enggan untuk berurusan dengan mereka lagi. Membeli produk atau layanan yang ternyata after sales-nya buruk, kecewa akibat produk gak sesuai dengan janji manis yang diberikan pihak marketing, ataupun sikap orang sales yang sangat memaksa dan bikin risih adalah beberapa contoh hal-hal yang bisa bikin kamu trauma. Makanya, sekarang kalau bertemu dengan orang marketing langsung ngibrit!
5. Merasa terbebani dengan tawaran yang gak sesuai kebutuhan

Sering kali, orang sales mencoba menjual produk atau layanan yang tidak relevan atau tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen. Ini dapat membuat kamu jadi merasa terbebani.
Satu sisi sadar bahwa mereka hanya sedang berjuang mencari nafkah, dan sejujurnya kamu cukup berempati. Sayangnya, produk ataupun layanan yang mereka tawarkan gak sesuai dengan kebutuhan. Akhirnya mau gak mau kamu mesti menolak, dan itu menimbulkan beban emosional tersendiri yang bikin gak nyaman.
6. Lebih menyukai pencarian sendiri

Di era digital saat ini, banyak orang lebih suka melakukan penelusuran mandiri tentang produk atau layanan sebelum membuat keputusan pembelian, dan kamu pun termasuk salah satunya. Membaca ulasan online, mencari informasi produk, atau membandingkan harga secara mandiri menjadi aktivitas yang cukup mengasyikkan.
Maka itu, kamu merasa gak butuh informasi yang diberikan pihak marketing, sehingga lebih memilih menghindar dari tawaran yang diberikan orang sales.
7. Takut gak bisa mengendalikan situasi

Interaksi dengan pihak sales atau marketing sering kali dianggap sebagai situasi di mana konsumen tidak memiliki kendali. Kamu takut akan ditekan atau dipaksa untuk melakukan pembelian yang sebenarnya gak benar-benar diinginkan. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa kamu gak nyaman atau takut ketika bertemu orang sales.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada banyak alasan mengapa seseorang mungkin malas untuk bertemu dengan pegawai sales atau marketing. Buat kamu sendiri, alasan mana aja yang paling relate?