Kisah Armaya Doremi, Merawat Mimpi hingga Berhasil Sekolah ke Amerika

Doremi buktikan bisa lulus menjadi mahasiswa terbaik 

Medan, IDN Times - Hairani Armaya Doremi yang akrab disapa Doremi merupakan salah satu mahasiswa asal Binjai, Sumatera Utara yang berhasil lulus S2 di luar negeri, tepatnya di universitas Northeastern di Boston, Massachusets, Amerika Serikat (AS). 

Kepada IDN Times, Doremi bercerita perjalanan panjang dilaluinya, ketekunan, kerja keras, hingga berhasil meraih beasiswa di universitas di Boston. Seperti apa kisahnya? Simak yuk!

1. Menjadi independent dan mandiri merupakan pilihan yang sudah lama diterapkan dalam hidupnya

Kisah Armaya Doremi, Merawat Mimpi hingga Berhasil Sekolah ke AmerikaInstagram.com/armayadoremi

Sejak usia 15 tahun, Doremi sudah bekerja membantu orang tua. Menjadi independen dan mandiri merupakan pilihan yang sudah lama diterapkan dalam hidupnya. Sejak kecil, ia sudah ikut lomba nyanyi, pengisi acara tari di sekolah, menyanyi di acara pernikahan, pernah ikut Indonesia Idol, dan jadi seorang DJ.

"Pengalaman sebelum di Boston adalah menjadi publik figur dan tidak perlu malu dan itu saya terapkan di Boston. Saya tidak pernah malu. Berteman dengan orang Amerika dan  profesor. Pengalaman menjadi publik figur di Indonesia membantu saya di kehidupan Amerika," ujar perempuan 32 tahun ini kepada IDN Times, Minggu (4/7/2021). 

2. Mendapat kesempatan scholarship lewat tawaran Viktor Bungtilu Laiskodat

Kisah Armaya Doremi, Merawat Mimpi hingga Berhasil Sekolah ke AmerikaInstagram.com/armayadoremi

Doremi adalah bungsu dari tiga bersaudara. Perempuan kelahiran 30 September 1989 ini bercerita, awal mendapat kesempatan scholarship lewat tawaran Viktor Bungtilu Laiskodat, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur. 

"Setelah lima tahun bekerja mengabdi sama beliau (Viktor Bungtilu Laiskodat), dia melihat ada potensi kuat dari Doremi yang akhirnya memberikan scholarship di luar negeri," tuturnya.

Baca Juga: Jenguk Bocah yang Kena Penyakit Aneh, Gubernur Edy Bikin Tim Khusus

3. Saat itu, ia belum bisa Bahasa Inggris sama sekali

Kisah Armaya Doremi, Merawat Mimpi hingga Berhasil Sekolah ke AmerikaInstagram.com/armayadoremi

Namun, saat itu, ia belum bisa Bahasa Inggris sama sekali. "Awalnya gubernur mau kasih scholarsip ke Australia, boleh gak ambil Bahasa Inggris dulu, dia bilang iya, setelah beberapa bulan ambil Bahasa Inggris, kok beliau melihat saya rajin, akhirnya ditawarin ke Amerika, di Boston," kenang Doremi.

"Saya belajar Bahasa Inggris hingga 10-11 bulan, sediakan aplikasi dan ujian kurang lebih dari satu tahun. Alhamdulillah lulus, saya berangkat ke Amerika 30 Desember 2017. Jadi 2018 awal udah di Amerika," tambahnya.

4. Setelah berada di Amerika, ia berusaha menjadi salah satu mahasiswa terbaik

Kisah Armaya Doremi, Merawat Mimpi hingga Berhasil Sekolah ke AmerikaInstagram.com/armayadoremi

Ia meneruskan, setelah berada di Amerika, ia berusaha bisa menjadi salah satu mahasiswa terbaik karena fokus belajar. "Saya sadar saya di sekolahkan seseorang, saya hanya ingin bertanggung jawab kalau saya bisa menjadi yang terbaik. Tiga tahun belajar disiplin, konsisten berdoa, percaya diri bahwa saya bisa," ucapnya. 

"Lebih ke kesadaran diri untuk bertanggung jawab atas hadiah yang diberi Gubernur NTT. Alhamdulillah semua kerja kerja keras terbayarkan karena konsisten untuk belajar yang tekun. Belajar percaya diri sendiri, belajar untuk terus menjadi yang terbaik."

5. Tak menyangka, cita-cita sederhana yang dirawatnya sejak kecil berbuah manis

Kisah Armaya Doremi, Merawat Mimpi hingga Berhasil Sekolah ke AmerikaInstagram.com/armayadoremi

Doremi bercerita, dalam perjalanannya menggapai mimpi, ia tak luput dari berbagai kendala. Ia bahkan tak menyangka, cita-cita sederhana yang dirawatnya sejak kecil berbuah manis pada usia yang beranjak 30 tahun. 

Insecure adalah kendala yang dialaminya, namun hal itu menjadi refleksi untuk bersyukur dan menerima keadaan. 

Ia mengaku tidak punya mimpi besar sebelumnya. Sebab di Indonesia hanya menjadi seorang DJ, penyanyi. Waktu kecil cita-cita jadi guru, pengin mengajar Bahasa Indonesia dan sejarah untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, tapi malah jadi penyanyi.

"Pernah bermimpi menjadi penyanyi terkenal tapi gak mungkin. Doremi insecure karena gak terlalu cantik, badan kurang kurus, masih berpikiran masih dari kampung gak ada duitnya, mimpi jadi artis papan atas terkubur," katanya.

Walaupun tidak menjadi penyanyi terkenal, katanya, ia ingin bisa membuat orang senang. "Doremi hanya berpikir bikin senang dengan komunitas di daerah. Saya berpikir bagaimana membuat orang senang," ujar Doremi.

6. Ini kegiatan Doremi setelah lulus dari universitas Northeastern di Boston, Massachusets

Kisah Armaya Doremi, Merawat Mimpi hingga Berhasil Sekolah ke AmerikaInstagram.com/armayadoremi

Setelah lulus dari universitas Northeastern di Boston, Massachusets, Doremi kini fokus menjadi Sales and Marketing di salah satu perusahaan energi di Boston, Amerika. Ia juga mengerjakan bisnis kecil dalam mengembangkan sosial media.

"Ada juga organisasi coaching Indonesia student yang mau belajar Bahasa Inggris dan mau tahu bagaimana sekolah di Amerika dan menjadi student yang baik. Saya ada webinar setiap Jumat dan Minggu setiap malam Waktu Indonesia Barat," katanya. 

7. "Jika perempuan Indonesia ingin maju, bisa memulai untuk belajar mandiri."

Kisah Armaya Doremi, Merawat Mimpi hingga Berhasil Sekolah ke AmerikaInstagram.com/armayadoremi

Dari pengalaman itu, Doremi berpesan, jika ada mimpi yang tidak tercapai, tidak boleh untuk berhenti bermimpi. Ia juga menilai, ada peluang besar untuk pendidikan bagi perempuan. Ia mencontohkan, jika perempuan Indonesia ingin maju, bisa memulai untuk belajar mandiri. 

"Sebagai perempuan kita dianugerahkan berbagai multitasking, perempuan lebih detail dan cekatan. Sebagai seorang perempuan untuk maju lebih mudah, bisa melakukan apa saja kalau mau. Perempuan lebih mudah perempuan mendapatkan pekerjaan. Kita bisa ditempatkan di depan dan di belakang."

Harapannya untuk perempuan Indonesia, bisa lebih kuat, cekatan dan percaya diri sama skill mereka. Mereka bisa lebih fokus agar nantinya membawa kesuksesan.

"Bisa konsisten dan belajar dua tiga jam mereka konsisten selama setahun, saya yakin bisa lebih hemat dari pada ngopi dan gosip ke rumah teman. Harapannya perempuan bisa menjadi leader tidak hanya di goverment tapi di lingkugan kecil di daerahnya masing-masing," ujarnya. 

Baca Juga: Jatuh Bangun Vito Sinaga, Kreator yang Populer Berkat Kejahilannya

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya