Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jelajahi Cita Rasa Autentik di Batak Food Festival Marriot Cafe

Salah satu menu di Batak Food Festival Marriot Cafe (Instagram @jwmarriottmdn)
Salah satu menu di Batak Food Festival Marriot Cafe (Instagram @jwmarriottmdn)

Medan, IDN Times - Marriott Café di JW Marriott Hotel Medan memperkenalkan makanan khas Sumatra Utara lewat Batak Food Festival, pada Selasa (8/4/2025) malam. Acara ini menjadi sebuah perayaan kuliner yang menyoroti kekayaan tradisi dan rempah-rempah khas Batak.

Di festival ini, para tamu diajak untuk menjelajahi kembali cita rasa autentik Sumatera Utara dengan sentuhan modern dan elegan.

1. Beragam pilihan buffet dengan sajian khas Batak modern

Tamu sedang memilih ragam menu dari Marriott Cafe di Batak Food Festival (IDN Times/Indah Permata Sari)
Tamu sedang memilih ragam menu dari Marriott Cafe di Batak Food Festival (IDN Times/Indah Permata Sari)

Promosi Batak Food Festival di Marriott Café tersedia hanya dalam waktu terbatas di mulai tanggal 8 April hingga 19 April 2025, dengan menghadirkan beragam pilihan buffet yang menghidangkan sajian khas Batak modern serta berbagai menu Indonesia dan internasional bagi para tamu yang ingin menikmati pengalaman kuliner yang lebih mendalam.

Festival ini puncak dari perjalanan budaya dan kuliner Executive Chef Areza Santosa ke Pulau Samosir, yang dimana sang Chef memetik langsung rempah langka Andaliman, kemudian belajar teknik memasak makanan tradisional Batak dari masyarakat lokal, serta menghidangkan sajian khas bagi komunitas Batak.

Inspirasi dari perjalanan ini kemudian diwujudkannya dalam menu yang menggambarkan harmoni, antara kekayaan rasa lokal dan teknik kuliner kelas dunia, seperti Beef Panggang Karo, Arsik, dan Manuk Napinadar.

2. Festival pulang kampung lewat rasa dengan kekayaan kuliner Batak

Areza Santosa sebagai Executive Chef di Marriott Cafe Hotel JW Marriott Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)
Areza Santosa sebagai Executive Chef di Marriott Cafe Hotel JW Marriott Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sajian Batak yang telah dikreasi ulang dengan menggunakan bahan-bahan tradisional khas seperti bunga kecombrang, hingga andaliman, dan dipadukan dengan teknik memasak modern yang telah diasah dan mencerminkan pengalaman selama 20 tahun sang Executive Chef di dunia perhotelan.

“Ini lebih dari sekedar festival, ini adalah festival pulang kampung lewat rasa. Kami ingin mengenalkan keindahan dan kekayaan kuliner Batak ke audiens yang lebih luas, sekaligus merayakan akar budaya di Sumatera Utara,” ujar Chef Areza Santosa.

Masa percobaan Chef Areza ini untuk menciptakan menu dengan rasa otentik Batak ini selama 2 hingga 3 bulan lamanya.

Untuk harga Batak Food Festival dapat dinikmati mulai dari Rp298 ribu per orang dengan penawaran spesial Buy 1 Get 1 di setiap hari Selasa, Rabu, Kamis, serta Buy 2 Get 1 di setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.

3. Menu lontong hingga BPK disajikan dengan rasa gurih

Tamu sedang memilih ragam menu dari Marriott Cafe di Batak Food Festival (IDN Times/Indah Permata Sari)
Tamu sedang memilih ragam menu dari Marriott Cafe di Batak Food Festival (IDN Times/Indah Permata Sari)

Adapun menu yang menjadi andalan diantaranya adalah Lontong Medan yang disajikan dengan Sayur Lodeh, Tauco, Kari Ayam, Sambal Kacang dan lainnya yang dibalut dengan rasa gurih.

Menariknya, Chef Areza menampilkan Beef Panggang Karo (BPK), dan juga Saksang masakan khas masyarakat Batak, yang diganti dengan hati ayam dihaluskan dan dibumbui dengan rempah-rempah. Seperti jeruk purut, kelapa yang disangrai, daun salam, ketumbar, bawang merah, bawang putih, cabai, merica, serai, jahe, lengkuas, kunyit, dan andaliman.

Selanjutnya, ada Daun Ubi Tumbuk, Mie Gomak, Manuk Napinadar, dan Dekke Naniura. Serta salah satunya ada ombus-ombus untuk jajanan tradisional.

Selain menu-menu tersebut, ada juga keju yang ditampilkan di Marriot Cafe seperti Grana Padano adalah keju bertekstur keras dari susu sapi yang di pasteurisasi yang berasal dari Italia.

Dikatakan Chef Areza bahwa, keju-keju yang ditampilkan ini merupakan keju yang secara berganti-ganti.

"Grana Padano ini bisa masuk kemana saja karena rasanya lebih ke gurih, jadi bisa juga bereksperimen dengan Dekke Mas Naniura dicampur keju yang dipotong sesuai keinginan kita," ucapnya seraya mengatakan bahwa belum banyak yang menyajikan keju asal Italia ini. 

Diharapkan kedepannya pemerintah dan kaum muda bisa menyadari makanan khas Batak ini tidak hanya enak, tapi juga berpotensi memperkenalkannya hingga ke mancanegara.

"Saya berharap kedepannya anak muda khususnya suku Batak jangan sampai lupa dengan kultur kita sendiri, apalagi makanannya yang lezat," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indah Permata Sari
Doni Hermawan
Indah Permata Sari
EditorIndah Permata Sari
Follow Us