11 Buah Khas Kota Sumatera Utara yang Wajib Kamu Tahu dan Cicipi

Kalau bicara Sumatera Utara, mungkin yang langsung terlintas di benakmu adalah kekayaan budaya Batak. Namun, provinsi ini punya harta karun lain yang tak kalah memikat. Harta karun itu tersembunyi di pasar-pasar tradisional, di sepanjang jalanan antarkota, dan di kebun-kebun warganya.
Buah-buahan dengan cita rasa otentik ini, adalah jiwa dari tanah Sumatera Utara. Mencicipinya bukan sekadar urusan perut, melainkan sebuah pengalaman untuk mengenal identitas lokal lebih dalam. Jika kamu berkesempatan berkunjung, pastikan daftar buah ikonik ini masuk dalam agenda petualangan kulinermu.
Berikut buah khas dari sumatera utara yang melekat menjadi identitas kota asalnya.
1. Durian Medan

Siapa tak kenal Durian Medan? Inilah sang raja buah yang namanya menggema ke seluruh penjuru negeri. Begitu musimnya tiba, aromanya yang khas seolah menjadi parfum wajib di setiap sudut kota Medan. Buah ini adalah ikon yang paling dicari, baik oleh warga lokal maupun wisatawan.
Daya tarik utamanya terletak pada daging buahnya yang tebal dan berwarna kuning pekat. Rasanya manis legit, namun yang membuatnya benar-benar spesial adalah sentuhan pahit tipis yang muncul di akhir. Kombinasi rasa yang kompleks inilah yang membuat banyak orang rela kembali lagi dan lagi hanya untuk menikmatinya.
Kamu bisa berburu durian langsung di sentra-sentra kuliner seperti Jalan Iskandar Muda atau Pajak Melati. Selain disantap langsung, jangan lewatkan olahannya yang legendaris. Pancake durian yang lumer di mulut atau es krim durian yang menyegarkan adalah cara lain untuk menikmati kemewahan buah ini.
2. Rambutan Binjai

Dari Kota Binjai, datang si primadona merah merona. Rambutan Binjai bukanlah rambutan biasa. Buah ini begitu terkenal hingga namanya menjadi jaminan mutu untuk rambutan berkualitas tinggi, bahkan jika ditanam di daerah lain.
Keistimewaannya ada pada daging buahnya yang tebal, putih bersih, dan sangat mudah lepas dari biji (sering disebut ngelotok). Rasanya manis dan berair, tanpa rasa asam yang mengganggu. Setiap gigitannya memberikan kesegaran instan, menjadikannya camilan sempurna di tengah cuaca panas.
Ketika musim panen tiba, pemandangan pedagang yang berjejer di sepanjang jalan lintas Binjai menjadi hal yang lumrah. Menggoda siapa pun yang lewat untuk berhenti dan membeli beberapa ikat. Jika beruntung, kamu bahkan bisa ikut merasakan kemeriahan festival rambutan yang rutin diadakan di kota ini.
3. Jeruk Berastagi

Mari naik ke dataran tinggi Karo yang sejuk. Di sinilah rumah bagi Jeruk Berastagi, buah sitrus yang menjadi oleh-oleh wajib bagi siapa pun yang mengunjungi kawasan puncak ini. Warnanya oranye kehijauan yang khas dengan aroma segar yang langsung tercium begitu kamu memegangnya.
Jeruk ini tumbuh subur berkat tanah vulkanik dan udara dingin Berastagi. Faktor alam inilah yang memberikannya keseimbangan rasa yang sempurna. Manisnya pas, berpadu dengan sentuhan asam yang menyegarkan, bukan asam yang membuat kening berkerut.
Menikmati jeruk Berastagi langsung setelah dipetik sambil memandang lanskap pegunungan adalah pengalaman tersendiri. Banyak wisatawan yang membelinya dalam jumlah besar untuk dibawa pulang sebagai buah tangan. Selain itu, perasan air jeruknya yang segar adalah teman terbaik untuk dinikmati di tengah udara dingin Berastagi.
4. Markisa Karo

Masih dari dataran tinggi Karo, ada buah lain yang menjadi ikon oleh-oleh: Markisa. Jangan tertipu ukurannya yang kecil. Di dalam kulitnya yang tebal, tersimpan cairan kuning keemasan dengan biji-biji kecil yang menawarkan sensasi rasa luar biasa.
Aromanya sangat harum dan rasanya didominasi asam segar yang khas. Rasa asam inilah yang membuatnya begitu dicari, terutama untuk diolah menjadi minuman. Sensasi segarnya mampu membangkitkan semangat dan menghilangkan dahaga seketika.
Meskipun bisa dinikmati langsung, buah ini paling bersinar saat diolah menjadi sirup markisa legendaris. Sirup markisa khas Medan, yang bahan bakunya dari Berastagi, adalah oleh-oleh wajib yang tak boleh terlewatkan. Rasanya yang otentik telah berhasil merebut hati banyak orang, bahkan hingga diekspor ke berbagai negara.
5. Kopi Sidikalang

Mungkin kamu bertanya, mengapa kopi masuk dalam daftar buah? Ingat, biji kopi adalah hasil olahan dari buah ceri kopi. Dan di Sumatera Utara, Kopi Sidikalang dari Kabupaten Dairi adalah legenda yang tak terbantahkan, menjadikannya "buah" simbolis dari kerja keras para petani.
Kopi Sidikalang, baik jenis Arabika maupun Robusta, tumbuh di tanah vulkanik yang subur. Kondisi ini melahirkan biji kopi dengan karakter yang sangat kuat. Aromanya intens, cita rasanya kaya, dan tingkat keasamannya cenderung rendah, sehingga nyaman di lambung.
Bagi para pencinta kopi, perjalanan ke Sumatera Utara belum lengkap tanpa menyeruput segelas Kopi Sidikalang langsung dari daerah asalnya. Di kota Sidikalang, kamu bisa menemukan banyak kedai kopi tradisional yang menyajikannya dengan metode seduh manual, sebuah ritual yang menjaga keaslian rasanya.
6. Salak Sidempuan

Kita bergeser ke selatan Sumatera Utara, tepatnya ke Padang Sidempuan. Daerah ini adalah rumah bagi salak dengan kualitas premium. Salak Sidempuan terkenal karena daging buahnya yang tebal, renyah, dan memiliki rasa manis yang seimbang.
Berbeda dari jenis salak lain yang kadang meninggalkan rasa sepat di lidah, Salak Sidempuan punya cita rasa yang bersih. Manisnya berpadu harmonis dengan sedikit sensasi renyah saat digigit. Kulitnya yang cokelat mengilap juga menjadi ciri khasnya.
Buah ini adalah primadona di pasar-pasar lokal, terutama saat musim panen tiba. Wisatawan yang melintasi kawasan Tapanuli Selatan hampir pasti akan menjadikannya oleh-oleh. Rasanya yang unik menjadikannya buah tangan yang berkesan dari tanah Mandailing.
7. Nanas Simalungun

Jika perjalananmu membawamu ke sekitar Danau Toba, jangan lupa mampir ke Kabupaten Simalungun. Di sini, kamu akan disambut oleh aroma manis dari Nanas Simalungun. Ukurannya mungkin tidak sebesar nanas dari daerah lain, tapi soal rasa, ia juaranya.
Nanas ini memiliki tekstur yang sangat renyah dan kandungan air yang melimpah. Rasanya manis segar dengan sedikit sentuhan asam yang membuatnya tidak membosankan. Ditanam di perbukitan yang subur, kualitasnya selalu terjaga dengan baik oleh para petani lokal.
Di sepanjang jalan menuju Parapat atau Pematang Raya, kamu akan mudah menemukan penjual nanas dengan harga yang sangat terjangkau. Selain dimakan segar, nanas ini juga sering diolah menjadi selai atau keripik nanas yang lezat untuk dijadikan buah tangan.
8. Jambu Air Deli

Jambu air adalah buah tropis yang menyegarkan. Di Sumatera Utara, Jambu Air Deli dari Deli Serdang adalah salah satu yang paling dikenal. Buahnya renyah, kaya akan air, dan menjadi pelepas dahaga terbaik di tengah teriknya matahari.
Terdapat beberapa varian, ada yang berwarna merah pekat dan ada pula yang hijau muda. Keduanya sama-sama menawarkan rasa manis yang ringan dan alami. Jambu ini sering ditanam di pekarangan rumah, menunjukkan betapa dekatnya buah ini dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Meskipun sederhana, Jambu Air Deli punya tempat tersendiri di hati warga lokal. Kamu bisa menemukannya dengan mudah di pasar-pasar tradisional, biasanya dijual dalam ikatan. Coba nikmati saat dingin, kesegarannya akan berkali-kali lipat.
9. Mangga Binjai

Binjai tidak hanya terkenal karena rambutannya. Kota ini juga merupakan surga bagi para pencinta mangga. Mangga Binjai, khususnya varietas tertentu seperti udang, punya reputasi yang tak kalah mentereng karena rasanya yang manis pekat dan aromanya yang sangat wangi.
Daging buahnya berwarna oranye cerah, teksturnya lembut, dan nyaris tanpa serat. Saat matang sempurna, rasanya begitu manis hingga sering dijadikan patokan untuk mangga berkualitas. Kenikmatan inilah yang membuatnya selalu dinanti setiap musim.
Musim mangga biasanya terjadi antara September hingga Desember. Jika kamu berkunjung pada waktu tersebut, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipinya langsung. Baik dimakan begitu saja, dibuat jus, atau menjadi bagian dari rujak, Mangga Binjai tidak pernah mengecewakan.
10. Durian Mandailing

Selain Durian Medan, Sumatera Utara punya varian durian lain yang tak kalah istimewa: Durian Mandailing. Berasal dari Kabupaten Mandailing Natal, durian ini menawarkan karakter yang sedikit berbeda bagi para penikmatnya.
Durian Mandailing cenderung memiliki rasa yang lebih dominan manis dengan aroma yang lebih lembut. Ini menjadikannya pilihan yang lebih ramah bagi mereka yang kurang menyukai bau durian yang terlalu menyengat. Beberapa varietasnya bahkan sangat langka dan menjadi buruan para kolektor.
Karena musim panennya yang terkadang lebih singkat, menemukan durian ini bisa menjadi sebuah keberuntungan. Jika kamu melihatnya dijual di pasar-pasar besar di Medan, jangan ragu untuk mencobanya. Kamu akan menemukan sisi lain dari kekayaan durian Sumatera Utara.
11. Stroberi Berastagi

Siapa sangka dataran tinggi tropis bisa menghasilkan stroberi berkualitas? Berastagi membuktikannya. Iklimnya yang sejuk sepanjang tahun menjadi lokasi yang ideal bagi stroberi untuk tumbuh subur, menghasilkan buah berwarna merah cerah yang menggoda.
Stroberi Berastagi memiliki perpaduan rasa manis dan asam yang seimbang. Sangat nikmat disantap langsung sesaat setelah dipetik dari kebunnya. Kesegarannya benar-benar terasa berbeda dibandingkan stroberi yang sudah menempuh perjalanan jauh.
Salah satu daya tarik utamanya adalah wisata petik stroberi sendiri yang ditawarkan banyak kebun di sana. Ini adalah aktivitas yang menyenangkan bagi keluarga dan teman-teman. Membawa pulang sekotak stroberi yang kamu petik sendiri adalah oleh-oleh terbaik dari Berastagi.
Sumatera Utara adalah panggung besar bagi aneka rasa buah yang luar biasa. Dari legitnya durian di Medan, segarnya jeruk di puncak Berastagi, hingga manisnya salak dari Sidempuan, setiap daerah menawarkan identitasnya lewat hasil bumi.
Jadi, lain kali kamu merencanakan perjalanan ke provinsi ini, luangkan waktu untuk berpetualang rasa. Mencicipi buah-buahan ini bukan sekadar mengisi perut, tapi cara terbaik untuk terhubung langsung dengan tanah dan kehangatan warganya. Selamat mencoba!