BPS Catat IHK Sumut Alami Deflasi 0,16 Persen karena COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Di tengah wabah virus corona atau COVID-19, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumatera Utara (Sumut) pada bulan Maret 2020, telah mengalami deflasi sebesar 0,16 persen.
Deflasi tersebut diungkapkan oleh Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara, Syech Suhaimi pada keterangani pers melalui live streaming di akun Youtube BPS Sumut, Rabu (1/4).
Syech menjelaskan pada Maret 2020, ada tiga kota IHK di wilayah Sumatera Utara yang mengalami deflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,79 persen, Pematangsiantar sebesar 0,12 persen dan Medan sebesar 0,19 persen.
1. Ada 2 kota alami inflasi, Padangsidempuan dan Gunung Sitoli
Namun, ada yang berbeda dari 2 kota di Sumut, karena mengalami inflasi yaitu, Padangsidimpuan sebesar 0,53 persen, dan Gunung Sitoli sebesar 0,43 persen.
“Dengan demikian, gabungan 5 kota IHK di Sumatera Utara pada bulan Maret 2020 deflasi 0,16 persen," sebut Syech.
2. Kota Medan alami deflasi sebesar 0,19 persen atau 102,89 dengan sebelumnya 103,09 persen
Syech menjelaskan Kota Medan terjadinya deflasi 0,19 persen atau penurunan IHK dari 103,09 pada Februari 2020 menjadi 102,89 pada Maret 2020.
Menurutnya, hal ini terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan seperti kelompok makanan dan minuman.
Baca Juga: Harga Cabai Tak Lagi Pedas, BPS Catat Terjadi Deflasi 0,27 persen
3. Salah satu komoditas utama penyumbang deflasi bulan Maret di Medan yaitu Cabai
Kemudian, kelompok tembakau sebesar 0,63 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,52 persen.
"Komoditas utama penyumbang deflasi selama bulan Maret 2020 di Medan, antara lain cabai merah, minyak goreng, angkutan udara, tomat, cabai rawit, kacang panjang, dan cabai hijau," tutur Syeh.
4. Untuk kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan alami inflasi sebesar 0,01 persen
Sementara itu, Kelompok yang mengalami inflasi, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,19 persen, untuk kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
"Kemudian, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,80 persen. Sementara kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks," ungkap Syech.
5. Sibolga alami deflasi paling tinggi se-Sumatera 0,79 persen
Dari 24 kota IHK di Pulau Sumatera, ada 14 kota tercatat deflasi. Di antaranya deflasi yang tertinggi berada di wilayah, Sibolga sebesar 0,79 persen dengan IHK sebesar 103,76 dan terendah di Padang dan Bengkulu sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 103,54 dan 103,63.
Baca Juga: Ada Virus Corona, BPS Catat Inflasi Maret 2020 sebesar 0,10 Persen