Tangkahan Raja, Bekas Galian C yang Disulap jadi Lokasi Wisata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Simalungun, IDN Times - Tangkahan Raja dulunya merupakan hutan yang tidak pernah disentuh manusia. Konon katanya, di sebelah utara tangkahan itu terdapat sebuah pohon besar yang disebut pohon 'raja'. Manusia dilarang mendekat apalagi menginjak pohon itu.
Sampai sekarang pohon tersebut masih terlihat. Namun akses jalannya cukup sulit dilalui. Jika dilihat dari kejauhan, pohon 'raja' itu masih menjadi yang tertinggi.
1. Galian C yang Disulap jadi lokasi wisata
Seiring berjalannya waktu, PT Bridgestone menguasai lahan ratusan hektar di sekitar tangkahan raja. Tangkahan itu pun dijadikan sejumlah kelompok sebagai sumber bebatuan dan pasir.
Perlahan-lahan tangkahan itu digali dan diambil sumber daya alamnya. Hingga pada tahun 2016, aktivitas galian-c berhenti, Tangkahan kembali ke masyarakat.
Pangulu Nagori Nagur Usang Benson Damanik menceritakan, seiring berhentinya aktivitas galian-c, tangkahan yang dialiri 3 sungai itu menjadi tempat permandian masyarakat dan karyawan perkebunan.
"Dulunya masyarakat dan karyawan mandi setiap sore di sini. Kalau menyuci gak ada. Karena air bersih sebenarnya sudah kita salurkan ke rumah masyarakat," terangnya beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dikritik, 8 Game Legenda yang Paling Kontroversial Dalam Sejarah
2. Setiap hari ada petugas membuka-tutup bendungan manual
Atas inisiatif masyarakat sekitar, ujung pemandian ditutup dengan bendungan manual. Bendungannya terbuat dari lapisan beberapa lembar papan dan 2 buah besi yang ditempel di kedua sisi tangkahan. Bendungan itu ditutup setiap Pukul 19.00 - 07.00 WIB.
"Itu biar air nya setiap hari berganti. Nanti pas jam 7 malam ada yang membuka. Air yang dipakai masyarakat dari pagi itu kan mengalir ke bawah, kemudian air yang dari atas sana berganti dan ditutup lagi di bawah," terangnya.
3. Akses jalan yang belum mendukung
Pemandian Tangkahan Raja terletak di Nagori Nagur Usang, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun. Simpang Sinaksak, Jalan Medan, Tapian Dolok menjadi pintu masuk utama.
Kemudian sekitar 100 meter, kamu akan menemukan simpang jalan setapak yang berada di sebelah kanan. Dari situ kamu akan diarahkan ke perumahan perkebunan.
4. Disarankan menggunakan sepeda motor trail atau sejenisnya
Selanjutnya di ujung jalan perumahan, anda akan dipertemukan dengan simpang tiga. Setiap jalan itu menuju ke perumahan perkebunan berbeda. Pilihlah penunjuk arah yang menuju Pondok Salak.
Dari persimpangan itu kamu masih akan menempuh jarak sekitar 8 kilometer lagi. Selanjutnya kamu memasuki jalan di tengah kebun karet. Disarankan lebih baik mengendarai sepeda motor trail atau sejenisnya.
Sepanjang jalan masih banyak bebatuan kecil khas jalan perkebunan yang belum di aspal. Setiap persimpangan yang akan anda temui ada penunjuk arah menuju pemandian. Penunjuk arah itu diletakkan di sebuah pohon besar tiap simpang jalan.
5. Pemandangan alam yang memanjakan mata
Sesampai di Tangkahan Raja, rasa lelah anda akan terbayarkan. Pemandangan air yang jernih dan pepohonan akan memanjakan mata anda.
Air nya juga segar yang memiliki sedikitnya 5 titik air terjun kecil. Udaranya juga segar. Untuk menikmati Tangkahan Raja, pengunjung tidak dikenakan karcis masuk alias gratis.
Baca Juga: Traveling ke Medan, 5 Kuliner Legendaris Ini Wajib Kamu Cicipi