Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Liga 2 Tuntas, PSMS Ternyata Masih Ada Utang Honor Panpel dan Ofisial

Aidun Sastra dan Imam Bagus merayakan gol PSMS ke gawang Persikota (IDN Times/Doni Hermawan)

Medan, IDN Times- Liga 2 musim 2024/2025 sudah tuntas. Namun PSMS ternyata masih punya tunggakan utang. Yang dimaksud adalah honor panpel dan gaji ofisial tim. 

Manajemen melalui Sekretaris Julius Raja sempat mengklaim sudah melakukan pembayaran dengan rasionalisasi. Artinya pembayaran tidak penuh. 

Pesta Lumban Gaol, salah seorang perwakilan panpel buka suara. Menurutnya pembayaran hanya 50 persen dari total kewajiban dan tanpa ada koordinasi dengan mayoritas panpel.

"Manajemen PSMS cuma membayarkan setengah dari kewajibannya, itu pun sepihak. Tanpa ada persetujuan dari mayoritas bidang panpel, tiba-tiba dana ditransfer ke rekening masing-masing bidang," ujar Pesta, Minggu (9/4/2025), didampingi sejumlah anggota panpel dan ofisial PSMS Medan.

1. Pesta menganggap keputusan ini sepihak

Pesta Lumban Gaol, salah satu perwakilan panpel PSMS (dok.istimewa)

Diketahui seharusnya honor dibayar per laga yang telah dituntaskan panitia pelaksana. Namun di empat laga kandang terakhir (2 laga penyisihan dan 2 playoff), PSMS belum membayar. 

Pesta mengungkap sebelum pembayaran separuh dari kewajiban ini ada pertemuan antara Sekretaris Julius Raja dan Local Organizer Committe (LOC) Irsan Lubis. Dari pertemuan itu disepakati PSMS hanya sanggup membayar separuhnya. 

Namun menurut Pesta tak ada koordinasi dengan panpel lainnya hingga ada keputusan itu.

"Pertemuan LOC dengan manajemen tidak melibatkan panpel lainnya. Tanpa persetujuan kami, tiba-tiba ditetapkan pembayaran 50 persen dan langsung ditransfer tanpa pemberitahuan. Wajar kalau kami menolak, karena keputusan ini sepihak," tegasnya.

2. Manajemen meminta panpel tetap menggelar laga meski honor belum dibayar dengan janji dilunasi Februari 2025

CEO PSMS Arifuddin Maulana Basri (dok.PSMS)

Selain itu Pesta mengatakan surat itu janggal karena hanya ditandatangani LOC, bukan manajemen PSMS. Menurutnya ini tak bisa diterima. "Anehnya, surat keputusan dikeluarkan tetapi ditandatangani oleh LOC, bukan manajemen PSMS. Seolah-olah ini upaya cuci tangan jika terjadi masalah di kemudian hari," tambahnya.

Diketahui sebelumnya Dirut PT Kinantan Medan Indonesia selaku operator PSMS sempat melakukan pertemuan dengan panpel pada Selasa (14/1/2025). Ia meminta panpel tetap melaksanakan tugasnya untuk menyiapkan pertandingan Sriwijaya FC di babak playoff degradasi pada Minggu (19/1/2025).

Ia berjanji akan melunasi honor panpel pada awal Februari 2025. Namun, hingga Maret 2025, janji tersebut belum juga terealisasi, bahkan ujungnya dipotong separuh setelah panpel menuntaskan kewajibanya. 

Panpel bahkan sempat mengancam akan mogok tak menggelar laga di playoff terakhir kontra Nusantara United. Namun urung dilakukan karena bisa berdampak pada PSMS. Ayam Kinantan bisa terancam sanksi pengurangan poin dan denda jika tak menggelar laga. 

"Namun sampai Februari, hingga Maret terakhir kemarin, tak ada penjelasan. Padahal kami tetap menggelar pertandingan dengan segala keterbatasan agar PSMS tidak terdegradasi ke Liga 3, meski honor beberapa pertandingan belum dibayar," ungkap Pesta.

Diketahui kondisi finansial PSMS memang memburuk jelang berakhirnya kompetisi. Arifuddin usai laga kontra PSPS sempat mengakui ada tunggakan gaji pemain, pelatih dan ofisial selama sebulan.

 

3. Ofisial juga masih ada yang belum dibayar

PSMS Medan merayakan gol keempat yang dicetak Hamzaly saat bersua Nusantara United di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Selasa (IDN Times/Doni Hermawan)

Selain itu, ofisial PSMS juga ternyata belum dilunasi gajinya. Tunggakannya bervariasi 2-4 bulan. Termasuk media officer dan petugas keamanan. Untuk itu Pesta mendesak tunggakan tu dibayarkan sebelum Lebaran atau akhir Maret 2025.

"Kami meminta manajemen untuk membayarkan 50 persen sisa honor dan honor bulanan para ofisial lainnya seperti media officer, keamanan, serta bidang lain. Paling lambat harus dibayarkan sebelum Lebaran atau akhir Maret 2025," pungkasnya.

Sebelumnya Sekretaris klub PSMS Julius Raja mengatakan honor dibayar dengan rasionalisasi karena menilai beberapa honor yang dianggap terlalu besar. 

"Beberapa honor dirasionalisasi karena ada pengeluaran yang terlalu besar, sementara yang lain tetap sesuai anggaran sebelumnya," jelasnya.

Dia beralasan pemasukan klub tak sesuai.Yakni pendapatan klub yang minim di laga kandang dari penjualan tiket. 

"Pendapatan tiket di babak play-off kemarin tidak sebanding dengan pengeluaran Panpel. Oleh karena itu, manajemen memutuskan untuk melakukan rasionalisasi honor," pungkasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us