Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ponirin Meka (biru) saat meraih juara pada Piala Perserikatan Tahun 1985 (Dok.istimewa)

Medan, IDN Times- Kepergian legenda kiper tim nasional Indonesia dan PSMS, Ponirin Meka di Deli Serdang, Minggu (10/4/2022) meninggalkan duka mendalam bagi insan sepak bola Sumut. Ponirin sudah menggoreskan tinta emas untuk PSMS Medan dan nasional dengan berbagai gelar juaranya.

Mantan Manajer PSMS, Benny Tomasoa mengatakan sempat berbincang soal sepak bola dengan Ponirin Meka. Sejak pensiun Ponirin memang menjauh dari sepak bola. Ada beberapa pesan yang disampaikannya. Salah satunya soal PSMS.

"Mungkin ini sudah jalannya yang kuasa. Terakhir sebelum saya mencalonkan diri ke Asprov sempat cerita-cerita. Dia mendukung perubahan di sepak bola Sumut. Terlebih PSMS. Kalau bisa PSMS harus bangkitlah," kata Benny mengenang Ponirin, Minggu (10/4/2022).

Benny mengatakan, Ponirin juga sosok senior yang mengayomi juniornya. "Bagi saya bang Ponirin sangat berkesan. Walaupun saya gak pernah sama satu tim dengan beliau. Dulu kami sama-sama persiapan di Kebun Bunga. Saya persiapan Soeratin Cup bersama PSMS junior dan dia bersama tim senior persiapan 12 besar tahun 1983," beber pemilik klub Medan Soccer itu.

Editorial Team

Tonton lebih seru di