Benny Tomasoa: Saatnya Manajemen PSMS dan Klub Anggota Duduk Bareng dan Berdamai
- Manajemen dan klub harus menurunkan ego untuk duduk bersama dan menyelesaikan masalah kepemilikan PSMS.
- Pengadilan menyarankan kedua belah pihak untuk berdamai demi menyelesaikan masalah, tanpa perlu ego-egoan.
- Banyak putra daerah yang ingin membantu PSMS, namun masalah hukum membuat jalan masuknya terhambat.
Medan, IDN Times- Persiapan PSMS Medan menghadapi Liga 2 musim 2025/2026 saat ini masih jadi tanda tanya. Kesulitan finansial yang dihadapi membuat banyak pihak meragukan PSMS bisa berkompetisi dan bersaing.
Mantan Manajer PSMS Benny Tomasoa mengatakan PSMS harus duduk kembali bersama dengan klub-klub anggota. Hal ini karena PSMS dalam hal ini badan hukum yang menaungi PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) saat ini masih dalam gugatan hukum oleh klub.
"Yang saya dengar saat ini Pak Edy (Rahmayadi) yang tetap mengelola PSMS. Maka saya berharap Pak Edy bisa duduk kembali bersama klub-klub anggota, karena saat ini kan masih gugatan. Hal ini akan menyulitkan Pak Edy sendiri karena sponsor pasti enggan masuk karena PSMS-nya masih dalam masalah dan persoalan hukum," kata Benny.
1. Manajemen dan klub harus sama-sama menurunkan ego

Menurut Bento, sapaan akrabnya, baik Edy maupun klub-klub bisa menurunkan egonya masing-masing untuk bisa duduk bersama. Hal ini agar PSMS bisa menyelesaikan masalahnya. Terutama terkait kepemilikan yang saat ini dipersoalkan.
"Supaya tentram apalagi kondisi PSMS belum sehat. Statemen Pak Gubernur (Bobby Nasution) soal PSMS kan betul juga. Kalau sekiranya dalam gugatan siapa yang mau ikut mensponsori. Mau sampai kapan lagi PSMS ini begini. Kalau jalan, hanya sekadar ikut saja bahaya. Harapan kita sebagai mantan manajer PSMS itu pasti tidak begini-begini saja masalahnya," beber Bento.
2. Pengadilan menyarankan berdamai

Menurut Bento, setiap masalah bisa diselesaikan bisa duduk jalan bersama. Bahkan dalam gugatan ini di pengadilan sudah disarankan berdamai.
"Kalau gak ketemu susah. Saya yakin tuntutan klub itu tidak banyak. Asalkan dikomunikasikan. Gak usah ego-egoan lagi. Kasihan PSMS-nya," ucapnya.
3. Banyak putra daerah yang diyakini mau membantu PSMS

Bento yakin banyak putra daerah yang sebenarnya peduli dengan PSMS dan mau membantu. Namun karena PSMS dalam masalah, jalan masuknya terhambat.
"Kalau PSMS kacau balau. Banyak donatur yang datang membantu. Gak akan berani. Kayak Maruarar Sirait bantu Persib,. Padahal dia orang Batak. Coba PSMS gak ada masalah, mungkin saja dia mau bantu," bebernya.
Diketahui sebelumnya gugatan dilayangkan 17 klub anggota PSMS untuk PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) di Pengadilan Negeri (PN) Medan. Klub menggugat karena merasa tidak mendapat kewenangan di PT KMI. Surat gugatan dengan Nomor: 403/PD.G/2024/PN MDN itu pun dilayangkan pada 16 Mei 2024 lalu.