Legenda Timnas Curhat Soal Taktik Pelatih Kalah oleh Peluit Wasit

Ansyari Lubis Inginkan Sepak Bola Bersih di Indonesia

Medan, IDN Times - Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI akan digelar pada 27 Juli mendatang. Ada tiga agenda utama pada KLB tersebut, yakni revisi statuta PSSI, revisi kode pemilihan PSSI, dan memilih anggota baru untuk Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).

Dari tiga agenda KLB tersebut, jelas tak ada pembahasan untuk pemilihan Ketua Umum PSSI yang baru.

Agenda tersebut baru akan dibahas pada Kongres Tahunan pada Januari 2020 mendatang untuk mencari sosok Ketua Umum PSSI periode 2020-2024.

Legenda Timnas Indonesia, Ansyari Lubis berharap banyak semua elemen mulai dari petinggi PSSI dari atas sampai bawah, klub, suporter hingga masyarkat untuk bekerja keras agar sepak bola Indonesia bangkit.

Itu dikatakan Ansyari saat hadir pada acara Deklarasi H Rahim Soekasa dan Doli Siregar sebagai Ketum dan Waketum PSSI periode 2020-2024 di Medan, Sabtu (15/6).

1. "Semua ingin jadi nomor satu di PSSI, tapi kalau tidak bersatu akan sia-sia"

Legenda Timnas Curhat Soal Taktik Pelatih Kalah oleh Peluit WasitIDN Times/Hasudungan N

Ansyari Lubis berharap Rahim Soekasah dan Doli Siregar bisa menjadi ketua dan wakil ketua di PSSI nantinya.

"Pak Rahim sempat berdialog dengan saya dari whatsapp. Dia minta agar konsolidasikan teman-teman di Sumut untuk mengajar berbuat sesuatu demi sepak bola lebih baik. Harus diakui, itu tidak bisa dengan kata-kata. Jadi harus kerja keras," ucap mantan pemain termahal di Indonesia tersebut.

Apa yang dikatakan mantan Pelatih PSMS ini bukan tanpa alasan mengingat sepak bola Indonesia saat ini begitu kompleks (rumit).

"Semua ingin jadi nomor satu di PSSI, tapi kalau tidak bersatu akan sia-sia. Mari mulai dari voter. Jalin komunikasi dan jangan setengah-setengah," tambahnya.

2. Sepak bola ke depan harus bersih

Legenda Timnas Curhat Soal Taktik Pelatih Kalah oleh Peluit WasitANTARA FOTO/Yusran Uccang

Sebagai pemegang lisensi kepelatihan A AFC, Ansyari Lubis sanga paham betul suka dan duka sebagai seorang pelatih di era sepak bola Indonesia saat ini. Dia tidak mau, apa yang sudah terjadi sebelumnya kembali terulang.

"Sepak bola ke depan harus bersih, tidak ada riak-riak. Apa yang sekarang terjadi harus dihilangkan," sebut pelatih yang akrab disapa Uwak ini.

Uwak saat ini memeng tengah sibuk sebagai pelatih tim sepak bola Sumut untuk menghadapi ajang Pra-PON. Uwak terakhir menangani tim PSMS hingga Pro Duta FC.

3. "Kita kalah bukan dari program dan taktikal, tapi dari peluit wasit"

Legenda Timnas Curhat Soal Taktik Pelatih Kalah oleh Peluit Wasitrepublika.co.id

Ansyari menekankan kepada pentingnya profesionalitas seorang wasit yang harus dijaga. PSSI juga wajib membenahi itu.

"Karena yang kasihan itu pelatih. Kita kalah bukan dari program dan taktikal, tapi dari peluit wasit. Semoga itu riak tersebut tidak terdengar lagi. Benahi wasit dan yang utama jangan lupa juga sejahterakan wasit karena ini menyangkut kehidupan mereka," jelas mantan Pelatih PSMS Medan ini.

Ansyari Lubis pun berharap banyak semua elemen mulai dari petinggi PSSI dari atas sampai bawah, klub, suporter hingga masyarkat untuk bekerja keras agar sepak bola Indonesia bangkit.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya