Persiraja di Ujung Tanduk, Pj Wali Kota Banda Aceh Diminta Ambil Alih
Tim Transisi Persiraja Banda Aceh dibentuk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banda Aceh, IDN Times - Manajemen Persiraja Banda Aceh meminta pemerintah kota (Pemko) mengambil alih pengelolaan Tim Laskar Rencong untuk kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2022/2023. Pernyataan itu tercantum dalam surat yang dikirim pihak manajemen kepada penjabat (Pj) wali Kota Banda Aceh. Jika tidak, Lantak Laju, julukan Persiraja terancam gagal ikut kompetisi Liga 2 musim ini.
Surat dengan Nomor: 046/Persiraja.LL/VII-2022 tersebut ditandatangani langsung oleh Sekretaris Umum (Sekum) Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani, pada 29 Juli 2022. Surat itu berisi hal Pengelolaan Persiraja Banda Aceh Untuk Liga 2 Tahun 2022.
Baca Juga: Akan Lepas Persiraja Banda Aceh, Dek Gam: Yang Merasa Mampu Silakan!
1. Jelaskan kepemilikan hingga terkait gelontoran dana Rp12 miliar selama lima tahun
Dalam surat tersebut, dijelaskan bahwa 80 persen saham Persiraja Banda dimiliki oleh Nazzarudin alias Dek Gam dan 20 persen lagi milik Pemko Banda Aceh diwakilkan Podiraja FC. Hal itu juga sebagaimana tertuang dalam akte pendirian PT Persiraja Lantak Laju.
Selanjutnya, pihak manajemen menyampaikan, sejak 2017 atau lima tahun terakhir menjabat sebagai presiden, Dek Gam telah menjalankan Persiraja dengan sangat baik. Di mulai dari bertahannya klub di Liga 2 hingga sampai promosi ke Liga 1 pada 2019.
“Akibat pandemi COVID-19, Persiraja mengalami kesulitan dan harus bermain di luar Aceh dan kemudian Persiraja terdegradasi kembali ke Liga 2,” tulis Rahmat dalam surat itu.
“Dapat kami sampaikan bahwa Presiden H Nazaruddin Dek Gam sudah menghabiskan dana kurang lebih Rp12.000.000 (dua belar miliar rupiah) untuk menjalankan Persiraja Banda Aceh selama lima tahun ini, tanpa ada sharing dari Pemko Banda Aceh,” isi surat itu lagi.
Baca Juga: Stadion Teladan Diverifikasi untuk Liga 2, Ini Catatan dari PT LIB